Tragedi Kemanusiaan di India Lukai Seluruh Hati Warga Dunia 

47 orang tewas dan 25 ribu penduduk muslim mengungsi

Jakarta, IDN Times - Dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi tragedi kemanusiaan di wilayah New Delhi, India, yang dipicu pengesahan amendemen Undang-Undang Kewarganegaraan Tahun 2019.

Sebagaimana diketahui, undang-undang tersebut mengizinkan India memberikan kewarganegaraan kepada imigran yang mengalami persekusi di negara asalnya, yaitu Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan.

Pengesahan amendemen tersebut menunjukkan ketidakadilan dari sisi agama karena mendiskriminasi muslim yang tidak masuk dalam perubahan Undang-Undang Kewarganegaraan Tahun 2019. Akibatnya, menurut kabar terkini yang diperoleh tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebanyak 47 korban tewas dan 25 ribu penduduk muslim mengungsi.

"Sebagai warga dunia, kami menuntut (kepada) seluruh dunia untuk wajib prihatin dan melakukan apa pun supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Lembaga HAM internasional juga mesti ikut menyuarakan agar bisa melawan atau menghentikan kejadian ini," ujar Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin, saat konferensi pers di Art Learning Center, Jakarta, Senin (2/3).

1. Bila salah satu tubuh kesakitan, tubuh lainnya juga ikut merasakannya

Tragedi Kemanusiaan di India Lukai Seluruh Hati Warga Dunia AFP/Xavier Galiana

Ahyudin juga berujar bahwa sebagai sesama umat Islam, kejadian yang menimpa di India merupakan kewajiban moral karena umat Islam sebenarnya satu tubuh. Apabila ada salah satu tubuh yang merasa kesakitan, tubuh yang lainnya juga ikut merasakan kesakitan tersebut.

"Wahai umat muslim di seluruh dunia, di mana pun berada, tunjukkan keagungan moral kita. Kebencian tidak perlu dilawan dengan kebencian. Lawanlah dengan perasaan kasih sayang," tegasnya.

Ahyudin mengungkapkan, Indonesia mesti berbangga karena selalu memberikan contoh terkait makna toleransi. Bumi Pertiwi harus belajar dari kejadian di India.

"Sebagai bangsa yang religius, humanis, dan dermawan, kita harus menunjukkan kebesaran toleransi ini dengan mendoakan dan memberikan bantuan untuk mengurangi kepedihan yang terjadi di India," tuturnya.

2. Sebanyak 5.000 KK mengungsi akibat dari tragedi kemanusiaan di India

Tragedi Kemanusiaan di India Lukai Seluruh Hati Warga Dunia Anadolu Agency

Sebagai sebuah lembaga kemanusiaan, ACT selalu memperhatikan betul peristiwa yang terjadi di berbagai penjuru dunia, termasuk di India.

"Sering kali kami memberikan bantuan pangan, medis, dan sebagainya sebagai tindakan lazim untuk membantu dan meringankan atas musibah yang terjadi. Bangsa Indonesia tidak boleh absen untuk selalu memberikan nilai-nilai kedermawanan," tambah Ahyudin.

Sementara itu, Dewan Pembina ACT, Syuhelmaidi, mengatakan sebanyak 5.000 kepala keluarga (KK) mengungsi sebagai akibat dari peristiwa tragedi kemanusiaan di India.

"Tidak hanya umat Islam, hampir seluruh kampus di India melakukan protes terkait amendemen UU Kewarganegaraan 2019 yang menunjukkan tindakan diskriminatif terhadap agama, yakni tidak mencantumkan Islam sebagai agama warga negara yang diakui di India," ujar Syuhelmaidi.

3. ACT memberikan bantuan Rp500 juta untuk korban tragedi kemanusiaan di India

Tragedi Kemanusiaan di India Lukai Seluruh Hati Warga Dunia IDN Times/Marwan Fitranansya

Sementara itu, Staff Global Philantrophy and Humanity ACT, Sucita Pri Ramadinda, mengatakan ada 10 titik di New Delhi yang membuat keluarga muslim di sana terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka. Hal itu karena pihak yang mendukung amendemen UU Kewarganegaraan Tahun 2019 membakar tempat tinggal keluarga muslim tersebut.

"Saat ini mereka hanya bergantung pada bantuan yang kita berikan. Dari korban meninggal yang sudah ada sebanyak 42 orang, terdapat korban akibat melakukan protes kebijakan tersebut. Ada juga termasuk korban pembakaran yang terjadi sana," tambahnya.

Presiden ACT, Ibnu Khajar, berujar bahwa yang dibunuh di India adalah kebersamaan, bukan hanya sebatas membunuh manusia.

"Kami mendorong umat muslim sedunia untuk terus membantu peristiwa yang terjadi di India. Tim (ACT) akan kami turunkan untuk membuktikan bahwa kami peduli dengan sisi kemanusiaan, keteladanan, dan kemuliaan. Orang Indonesia yang datang ke sana bukan menunjukkan perbuatan balas dendam. Kami datang ke sana untuk memberikan bantuan. Kami ingin orang India di sana paham akan hal ini," tegasnya.

Untuk tahap awal, ACT akan mengirimkan bantuan sebesar Rp500 juta yang berbentuk bantuan pokok/pangan, pakaian, kesehatan, dan sebagainya kepada warga muslim yang terkena dampak kerusuhan di India sambil terus melihat perkembangan yang terjadi di sana.

Topik:

  • Marwan Fitranansya
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya