[BREAKING] Ini Sepak Terjang Terorisme Zulkarnaen dan Upi Lawanga

Dari bom Bali hingga teror Poso

Tangerang, IDN Times - Dalam kasus terorisme di Tanah Air, nama Zulkarnaen alias Arif Sunarso tak asing. Salah satunya, dia diduga terlibat dalam kasus bom Bali I pada 12 Oktober 2002. 

Dalam ledakan bom itu, 202 orang meninggal dan 209 korban lainnya luka-luka. Sejumlah orang telah ditangkap dan divonis karena terbukti terlibat dalam bom Bali I.  Namun, Zulkarnaen buron.

Dia sempat masuk daftar pencarian orang (DPO) Polisi hingga baru dapat ditangkap 18 tahun setelah peristiwa nahas tersebut terjadi.

Zulkarnaen pun memiliki peran cukup besar dalam kasus tersebut, yakni merakit bom dengan daya ledak tinggi atau high explosive. Tak hanya itu, ia juga mampu merakit senjata api dan memiliki kemampuan militer hingga berhasil lolos selama 18 tahun dari kejaran petugas.

"Zulkarnaen merupakan pimpinan Askari Markasiyah-- jaringan Jamaah Islamiyah. Di mana merupakan pelatih akademi militer di Afghanistan selama 7 tahun, arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate, dan Poso pada tahun 1998 hingga 2000," jelas Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadan, Rabu (16/12/2020).

Zulkarnaen juga merupakan otak dari peledakan Kediaman Duta Besar Filipina di Menteng tahun 1999 termasuk peledakan gereja serentak pada malam natal dan tahun baru 2000 dan 2001.

"Zulkarnaen juga terlibat peledakan Hotel JW Marriott pertama tahun 2003 dan bom Kedubes Australia tahun 2004, dan bom Bali II 2005," jelasnya.

Sementara, Taufik Bulaga alias Upi Lawanga merupakan pembuat senjata dan bom untuk Gelanggang Olahraga (GOR) Poso, Bom Pasar Central, dan berbagai kasus terorisme.

"Dan berbagai rangkaian tindak teror lainnya tahun 2004 hingga tahun 2006," kata Ramadan.

Baca Juga: [BREAKING] 23 Tersangka Teroris Tiba di  Soetta, Termasuk Zulkarnaen

Baca Juga: [BREAKING] Penampakan Zulkarnaen dan Upi Lawanga Setelah Sempat Buron

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya