Aria Bima Sebut SBY Playing Victim, Demokrat: Makin Tua Makin Pelupa

Demokrat bantah kemenangan SBY karena ada skenario

Jakarta, IDN Times — Kepala Badan Komunikasi Strategis (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, balas menyindir politikus PDIP Aria Bima yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan playing victim pada Pemilu 2004-2009.

Aria Bima sebelumnya menyebut, SBY pernah mengatur pelaksanaan pemilu agar hanya ada dua pasangan capres dan cawapres, sehingga Demokrat bisa memenangkan Pemilu 2009. Menurutnya, SBY dan Demokrat melakukan ‘settingan’ untuk memenangkan Pilpres.

Herzaky pun menyindir kembali Aria Bima dengan mengatakan, "mungkin bang Aria Bima buta sejarah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: SBY Sebut Pilpres 2024 Tidak Akan Adil, Projo: Jangan Bodohi Rakyat

1. Demokrat bantah kemenangan SBY karena ada skenario

Aria Bima Sebut SBY Playing Victim, Demokrat: Makin Tua Makin PelupaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Herzaky menjelaskan, saat Pemilu 2004 lalu Partai Demokrat hanya memiliki 7,45 persen suara di parlemen. Pada saat itu, partai politik di pemerintahan mengusulkan ambang batas pencalonan presiden menjadi 20 persen.

Menurutnya, usulan itu karena ada beberapa pihak menginginkan SBY tak kembali maju dalam Pemilu 2009.

“Ternyata rakyat berkehendak lain. Rakyat ingin agar Bapak SBY bisa maju lagi karena merasakan benar dampak pembangunan di era pemerintahan Bapak SBY 2004-2009. Demokrat pun dipilih 20,85 persen rakyat di Pileg 2009, dan Bapak SBY bisa maju kembali sebagai capres di Pilpres 2009,” jelas Herzaky.

2. Demokrat sebut SBY saat itu dijegal kubu Aria Bima

Aria Bima Sebut SBY Playing Victim, Demokrat: Makin Tua Makin PelupaMegawati Soekarnoputri di Rakor Anggota DPR Fraksi PDIP (dok. PDIP)

Herzaky menyebut, saat Pemilu 2009 lalu SBY sempat dijegal oleh kubu Aria Bima. Saat itu, Aria Bima sudah berada di PDIP.

“Jelas-jelas Bapak SBY yang mau dijegal oleh teman-teman partainya Aria Bima, mengapa malah Aria Bima membuat hoaks seakan-akan Pak SBY berupaya hanya dua pasang calon di 2009,” ucap Herzaky.

Dia juga menyindir tingkah kelompok Aria Bima di PDIP yang disebut sering playing victim. Menurut Herzaky, Aria Bima dan kelompoknya lah yang sering playing victim dengan adegan menangis saat kenaikan BBM pada era SBY.

“Yang suka playing victim itu mungkin teman-teman Aria Bima yang pakai adegan menangis, seakan-akan korban dan dizalimi ketika BBM dinaikkan di era Pemerintahan Bapak SBY,” kata dia.

“Eh, ketika teman-teman Aria Bima berkuasa, dan kader PDIP jadi Presiden, BBM malah terus dinaikkan, padahal harga minyak dunia sedang turun, bahkan pernah di angka USD 32-35  per barel. Dulu ternyata teman-teman Aria Bima itu pura-pura peduli, pura-pura jadi korban alias playing victim saat BBM dinaikkan di era SBY,” sambung dia.

3. SBY tak pernah mengatur pemilu

Aria Bima Sebut SBY Playing Victim, Demokrat: Makin Tua Makin PelupaIDN Times/Afriani Susanti

Herzaky kemudian menegaskan bahwa SBY tak pernah mengatur pemilu. Dia juga mengklaim SBY tak pernah mengonsolidasikan relawan untuk berkumpul dan mendukungnya maju di pemilu.

“Beliau membebaskan kepada rakyat mau memilih siapapun capres pengganti beliau di Pilpres 2014. Bahkan, besan beliau menjadi cawapres saja di 2014, Pak SBY dan Demokrat menyatakan netral, tidak mendukung salah satu pasangan calon,” kata Herzaky.

Juru Bicara Partai Demokrat ini mengatakan, pihaknya berharap Aria Bima bisa semakin bijak dalam melihat persoalan politik di Indonesia.

“Kami harap Aria Bima makin tua makin bijak bukan makin pelupa, apalagi melupakan sejarah. Yang sibuk playing victim itu teman-teman Aria Bima, yang tidak pernah ikhlas jagoannya kalah di 2004 dan 2009, dan selalu menuduh pihak lain curang,” pungkasnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya