Dugaan Aliran Dana Ferdy Sambo ke DPR, Begini Respons Komisi III
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times — Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Taufik Basari, merespons soal dugaan aliran dana dari tersangka kasus penembakan Brigadir J, Irjen Pol Ferdy Sambo ke DPR.
Ferdy Sambo disebut-sebut berupaya membungkam Komisi III DPR RI dalam kasus Brigadir J.
“Saya tidak tahu apakah ada hal seperti itu (aliran dana), yang jelas kalau dari segi waktu sepertinya tidak mungkin,” kata Taufik Basari saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Minta PPATK Usut Aliran Dana Irjen Ferdy Sambo
1. Taufik sebut sedang reses saat kasus terjadi
Taufik menjelaskan alasan mengapa pihaknya tak banyak bersuara soal kasus penembakan Brigadir J. Menurutnya hal itu dikarenakan kondisi DPR yang kala itu sedang masa reses.
Maka dari itu, kata Taufik, anggota Komisi III agak kesulitan menghimpun data terkait kasus ini, karena sedang berada di daerah.
“Karena peristiwa itu terjadi saat kita reses di dapil, dan sebenarnya saya ingin menjawab juga, kenapa kemudian DPR dianggap tidak bersuara di kasus ini. Karena ketika peristiwa itu terjadi kita sedang masa reses dan ketika masa reses dan ketika kita tidak bisa melakukan panggilan rapat rapat secara formal,” ujarnya.
Baca Juga: LPSK: Ada Desakan dari Anggota Polri agar Istri Ferdy Sambo Dilindungi
2. DPR mengaku agak sulit buat rapat ketika reses
Taufik juga menjelaskan, pihaknya agak kesulitan membuat rapat dengar pendapat (RDP) di DPR ketika reses. Pasalnya perlu ada prosedur administrasi dan perizinan ke pimpinan untuk mengagendakan rapat saat masa reses.
“Sehingga ketika terjadi di tengah masa reses kita gak bisa rapat-rapat. Sehingga yang terjadi di dalam grup anggota Komisi III diam saja, karena kita bertukar informasi di dalam grup,” ucapnya.
3. Kesulitan dapat informasi awal
Dia kemudian mengaku kesulitan mengakses informasi awal terkait dengan kasus Brigadir J. Taufik mengaku awalnya hanya mendapat keterangan resmi dari Kapolres Jaksel saat itu Budhi Herdi Susianto.
Setelahnya, Taufik mengaku belum lagi mendapat informasi resmi dari kepolisian dan mitra komisi III.
“Masalahnya di awal informasi resmi yang kita dapat dari Polres Jaksel yang juga memang janggal, dan kita dapat juga informasi lain dengan berbagai versi yang tidak resmi dan tidak verif, sehingga kita merasa harus berhati-hati dan tidak mau gegabah ini, sehingga kita menunggu tambahan informasi dan sikap resmi yang menjadi mitra,” pungkasnya.
Baca Juga: LPSK Kini Singgung Ancaman yang Bikin Takut Istri Ferdy Sambo