Formula E dan Pertaruhan Anies Maju di Pemilu 2024

Formula E disebut bisa dongkrak popularitas Anies

Jakarta, IDN Times - Nama Gubernur Anies Baswedan tercatat menduduki peringkat pertama elektabilitas tertinggi, yang berpeluang maju sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, menurut lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada awal Maret 2022.

Elektabilitas Anies (21,2 persen) lebih unggul dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menduduki peringkat kedua (18,6 persen), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menduduki peringkat ketiga (16,4 persen).

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai meningkatnya elektabilitas Anies disebabkan proyek Formula E yang bakal digelar di Jakarta.

“Walaupun banyak yang skeptis dengan Formula E, proyeknya bakal tetap dilaksanakan. Jika sukses, maka akan semakin memopulerkan dan mendongkrak elektabilitas Anies,” kata Ujang saat dihubungi Rabu, (30/3/2022).

Baca Juga: Formula E dan Upaya Legacy Anies Baswedan Sebelum Akhiri Jabatan

1. Formula E dan pertaruhan Anies Baswedan

Formula E dan Pertaruhan Anies Maju di Pemilu 2024Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berolah raga saat menjalani isolasi di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Dosen di Universitas Al Azhar ini menilai, proyek Formula E merupakan pertaruhan bagi Anies untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang.

Sebab, kata dia, jika proyek ini berjalan maka Anies kemungkinan akan disandingkan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang berhasil menggelar MotoGP Mandalika. Dua ajang balap ini bisa disebut sebagai sebuah prestasi yang bakal mendongkrak kepopuleran para tokoh yang ada di baliknya.

Namun berbeda dengan Jokowi, posisi Anies dinilai juga rentan kritik dari publik. Sebab, Anies bisa disebut berjalan seorang diri menyelenggarakan Formula E, sementara dalam MotoGP, Jokowi menggandeng dan dibantu banyak pihak lintas kementerian/lembaga.

“Formula E juga menjadi pertaruhan bagi Anies, jika terlaksana akan naik elektabilitasnya. Namun jika gagal akan banyak dicerca publik,” ucap Ujang.

2. PDIP sebut Formula E hanya proyek gengsi Anies

Formula E dan Pertaruhan Anies Maju di Pemilu 2024Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memegang mobil balap Formula E. (instagram.com/aniesbaswedan)

Sementara, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, menilai Formula E hanyalah proyek gengsi Anies Baswedan. Perhelatan ajang balap mobil listrik ini sebenarnya tidak terlalu mendesak dan lebih banyak terkesan politis.

“Ini proyek gengsi namanya. Apa yang mendesak dari formula E? Ini rugi, apa yang membuat keputusan dalam dua minggu dan mendesak? Ini adalah suatu gengsi yang dipertaruhkan,” ucap Gilbert saat ditemui beberapa waktu lalu.

Gilbert juga menyinggung Formula E hanyalah demi kepentingan Anies. Berbeda dengan MotoGP Mandalika yang menjadi proyek nasional.

You do in Mandalika, we do in Jakarta. Lalu sempat dipaksakan pindah lokasi ke tanah reklamasi tapi tidak boleh. Ini juga bukan politik mercusuar Anies karena ini proyek yang dipaksakan tanpa perencanaan matang,” tuturnya.

Baca Juga: Fraksi PDIP: Formula E hanya Proyek Gengsi Anies Baswedan

3. Problematik Formula E di bawah Anies

Formula E dan Pertaruhan Anies Maju di Pemilu 2024Pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022). dok. Istimewa

Formula E yang akan dilangsungkan pada 4 Juni mendatang ini tidak lepas dari beragam kontroversi.

Problem Formula E bermula dari letak sirkuit yang berpindah-pindah. Semula, Formula E bakal digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas). Anies juga telah melakukan revitalisasi kawasan Monas dengan menebang sejumlah pohon.

Namun setelah beragam upaya dilakukan, Pemprov DKI tak kunjung mendapatkan izin pemerintah pusat untuk menggelar Formula E di kawasan cagar budaya Monas. Sirkuit pun kemudian diisukan bakal pindah ke pulau reklamasi.

Rencana memindahkan sirkuit itu tak kunjung mendapat kabar baik dari pemerintah pusat. Justru rencana pemindahan itu mendapat kritik dari sejumlah kalangan.

Setelah melalui drama panjang, sirkuit Formula E kemudian ditetapkan di kawasan wisata Ancol. Pembangunan sirkuit Formula E Jakarta itu pun terus dikebut. Saat ini progres pembangunan lintasan mencapai 87,9 persen.

Sirkuit Formula E mulai dibangun pada 3 Februari 2022. Dalam rencana awal, pengerjaan sirkuit ‘kuda lumping’ itu hanya memakan waktu 54 hari  kerja. Namun hingga Maret, pengerjaan sirkuit Formula E masih berlangsung.

Seluruh persiapan Formula E diperkirakan bakal rampung pada 1 Mei 2022. Terbaru penyelenggaraan Formula E ini diseret ke lembaga antirasuah untuk diselidiki. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mendesak agar Anies juga ikut dimintai keterangan. 

Politikus PDIP itu memang beberapa kali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberi keterangan terkait proses pengadaan anggaran penyelenggaraan Formula E. Satu hal yang dijadikan titik penting dalam dugaan kasus korupsi ini adalah praktik ijon dalam pengesahan anggaran.

“Saya mengimbau KPK untuk transparan dan akuntabel untuk pemeriksaan Formula E ini,” ujar Prasetyo, kepada wartawan saat ditanya soal pentingnya posisi Anies dalam dugaan kasus ini, di Gedung KPK, Selasa, 22 Maret 2022.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya