Hasil Survei: PDIP Masih Jadi Partai Favorit, Paling Banyak Dipilih 

Tapi tren keterpilihan Partai Demokrat dan NasDem menguat

Jakarta, IDN Times — Lembaga Survei Indikator Politik merilis hasil keterpilihan partai politik untuk menjadi anggota DPR RI. Menurut survei yang diadakan November 2022 itu, PDIP masih menjadi parpol yang paling banyak dipilih responden.

Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Politikus PDIP Ungkap Alasan Megawati Belum Umumkan Capres PDIP

1. Elektabilitas PDIP jauh di atas parpol lain

Hasil Survei: PDIP Masih Jadi Partai Favorit, Paling Banyak Dipilih ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Elektabilitas PDIP berada jauh di atas parpol lain yakni 23,5 persen. Di posisi kedua ada Gerindra dengan 11 persen, dan Golkar menyusul di posisi tiga dengan 10,5 persen.

“PDIP teratas di sekitar 23,5 persen, partai lain lebih rendah dukungannya,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, Jumat (2/12/2022).

Parpol lainnya memiliki elektabilitas di bawah 10 persen, seperti Partai Demokrat 9,8 persen, PKB 8,2 persen, PKS 5,1 persen, dan NasDem 4,8 persen.

Dua parpol lain yang berada di parlemen seperti PAN dan PPP hanya mendapat elektabilitas 2,3 persen, kalah dari Perindo 3,3 persen.

2. Meski bukan di posisi pertama, dukungan pada Demokrat dan NasDem cenderung menguat

Hasil Survei: PDIP Masih Jadi Partai Favorit, Paling Banyak Dipilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Nasdem Tower, Kamis (23/6/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Menurut Burhanudin, meski Partai Demokrat dan NasDem belum menempati posisi pertama, namun ada kecenderungan penguatan elektabilitas selama dua tahun terakhir.

“Dalam hampir dua tahun ini, secara umum fluktuasi dukungan partai tidak begitu besar. PDI Perjuangan dan Gerindra menunjukkan tren penurunan. Demokrat, Golkar, dan NasDem kecenderungannya menguat. PKB dan PKS juga cenderung menguat tapi lebih landai, Sementara PPP dan PAN stagna,” ujar Burhanudin.

Dukungan untuk Partai Demokrat pada Februari 2020 hanya mencapai 4,7 persen, kemudian meningkat menjadi 9,8 persen pada November 2022.

Sementara NasDem pada Februari 2020 memiliki tingkat keterpilihan 2,5 persen dan meningkat menjadi 4,8 persen pada November 2022.

Hal itu berbanding terbalik dengan PDIP yang cenderung mengalami penurunan dukungan dalam dua tahun terakhir. Pada Februari 2020, PDIP memiliki tingkat keterpilihan 29,8 persen, namun pada November 2022 menurun jadi 23,5 persen.

3. Tren melemah pendukung Prabowo

Hasil Survei: PDIP Masih Jadi Partai Favorit, Paling Banyak Dipilih ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Sementara survei elektabilitas capres dalam simulasi tiga nama mengerucut ke Anies, Ganjar, dan Prabowo.

Dalam simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo masih unggul dari Anies dan Prabowo Subianto. Begitu juga dengan simulasi 7 nama di mana posisi teratas masih ditempati Ganjar dengan 30,8 persen, Anies 28,6 persen, dan Prabowo 20,5 persen.

Dalam simulasi 7 nama posisi empat ditempati Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,8 persen, kemudian Puan Maharani 2,6 persen, Erick Thohir 1,5 persen, dan Airlangga Hartarto 0,9 persen.

Ketika diberikan pilihan tertutup kepada responden berupa tiga nama calon presiden, nama Ganjar Pranowo masih unggul sebesar 33,9 persen, kemudian Anies baswedan 32,2 persen, dan Prabowo Subianto 23,9 persen.

“Belum menjawab 10 persen. Pilihan pada Anies menguat sementara Ganjar dan Prabowo menurun dibanding temuan sebelumnya,” kata Burhanudin.

Menurut tren simulasi tiga nama dari Indikator Politik, nama Prabowo Subianto justru cenderung terus menurun dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Prabowo sempat berada di puncak pada November 2021 dengan perolehan elektabilitas 36,6 persen. Namun memasuki 2022, elektabilitasnya disusul oleh Ganjar Pranowo.

Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, elektabilitas Prabowo tak lebih di angka 30 persen. Pada Agustus 2022 elektabilitasnya 30,1 persen, kemudian September 2022 29,1 persen, dan November 2022 hanya 23,9 persen.

Baca Juga: PDIP Paling Diuntungkan Jika Nomor Parpol Pemilu 2024 Tak Diundi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya