Kans Demokrat-Golkar Koalisi di Pemilu 2024, Ulangi Romantisme Lama?

Demokrat-Golkar pernah berjuang bersama di Pemilu 2004

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam rangka silaturahmi Lebaran. Pertemuan keduanya digadang-gadang menjadi sinyal koalisi dalam Pemilu 2024 mendatang.

Pertemuan antara dua ketum Parpol ini sedikitnya menarik perhatian. Sebab, meski kini tak tergabung dalam koalisi, Demokrat dan Golkar pernah berjuang bersama dalam Pemilu 2004.

Ketua Umum Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu berjuang bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dan memenangkan Pilpres 2004. Keduanya berhasil menduduki kursi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2008.

1. Keduanya disebut buka peluang untuk koalisi

Kans Demokrat-Golkar Koalisi di Pemilu 2024, Ulangi Romantisme Lama?Ketua Umum Demokrat AHY bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya di Jakarta, Sabtu (7/5/2022). (Dok.Istimewa)

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan jika pihaknya dan Partai Golkar membuka peluang berkoalisi di Pemilu 2024.

Herzaky mengaku kans berkoalisi terbuka mengingat dua partai politik ini memiliki sejarah yang sama.

“Terkait koalisi antara Demokrat dan Golkar, AHY dan Airlangga menjelaskan kalau peluang untuk itu selalu ada. Apalagi, kebersamaan Golkar dan Demokrat sudah ada pengalamannya, jejak rekamnya,” kata Herzaky kepada wartawan, Senin (9/5/2022).

Kendati demikian, kedua parpol belum mengumumkan secara resmi akan berkoalisi dalam Pemilu 2024. Keduanya juga diketahui melakukan kunjungan dengan beberapa parpol lain.

AHY sebelumnya bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada akhir Maret lalu. Meski tak terang-terangan membahas masalah Pemilu 2024, AHY mengaku saling bertukar pikiran dengan Surya Paloh terkait isu kebangsaan.

Baca Juga: AHY Temui Airlangga, Peluang Koalisi Golkar-Demokrat Terbuka di Pilpres 2024

2. Kans Demokrat-Golkar kembali berjuang bersama

Kans Demokrat-Golkar Koalisi di Pemilu 2024, Ulangi Romantisme Lama?Jusuf Kalla (IDN Times/Kevin Handoko)

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengaku bahwa pertemuan antara Demokrat dan Golkar memberikan sinyal keduanya bisa berkoalisi kembali.

Hendri menjelaskan, keduanya sangat mungkin bergabung bersama karena sempat merasakan romantisme Pemilu dalam Pilpres 2004. Keduanya juga disebut memiliki kans kemenangan cukup tinggi karena punya basis massa yang cukup banyak.

“Sangat mungkin dan itu bagus banget kalau mereka bisa koalisi, kekuatan Golkar dan demokrat bisa disatukan dan itu besar,” kata Hendri kepada IDN Times, Selasa (10/5/2022).

Dia juga menilai, strategi AHY mendekati Golkar cukup baik di tahun politik ini. Apalagi,  AHY yang termasuk baru terjun ke dunia politik, telah diterima oleh ketum parpol lain.

Keduanya tinggal menentukan siapa yang akan diusung menjadi calon presiden dan wakil calon presiden.

“Siapa yang dicalonkan sebagai Capres dan Cawapres nantinya, kalau sudah ada komunikasi antar parpol itu bagus sekali,” ujar dia.

3. Kemungkinan gandeng parpol lain

Kans Demokrat-Golkar Koalisi di Pemilu 2024, Ulangi Romantisme Lama?Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (6/5/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Hendri memprediksi kemungkinan Demokrat akan menggandeng Nasdem dan PKS sebagai koalisinya. Jika hal itu terjadi, maka koalisi Demokrat-Golkar akan didukung basis massa dari Nasdem dan PKS yang cukup tinggi.

Koalisi ini dinilai perlu jadi perhatian oleh partai politik lain sebab memiliki kans kemenangan yang besar.

Dia juga menyebut kemungkinan akan ada tiga pasang calon dalam Pemilu 2024 kali ini. Sebab, partai pemenang pemilu sebelumnya, PDI Perjuangan bisa mengusung calon tanpa perlu koalisi.

“Jadi itu kemungkinan besar akan ada 3 pasang calon kan bagus banget. PDIP dengan PKB misalnya. Golkar, Nasdem, Demokrat, dan PKS. Lalu Gerindra dengan PAN, dan sisanya. Itu sangat mungkin,” ujar dia.

Meski dinilai berkoalisi, Hendri juga menuturkan kemungkinan dua parpol ini tak mengusung AHY dan Airlangga Hartarto ke tampuk pemerintahan.

Keduanya berpeluang mengusung nama lain, seperti Anies Baswedan atau Khofifah Indar Parawansa yang juga memiliki elektabilitas cukup tinggi.

“Mungkin mereka akan mencalonkan nama lain di luar Parpol. Mungkin Anies Baswedan, atau nama lain Khofifah Indar, karena dua tokoh ini pernah berkomunikasi dengan AHY dan Airlangga,” ujar Hendri.

“Ketum parpol ini kemungkinan besar keduanya justru akan didorong sebagai wapres, entah itu Airlangga atau AHY,” lanjut dia.

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya