Koalisi PKS-PKB Diprediksi Gak Akan Bertahan sampai Pemilu 2024

Semut Merah disebut bakal rontok karena tak ada figur capres

Jakarta, IDN Times — Koalisi Semut Merah yang digagas oleh PKS dan PKB diragukan bisa bertahan hingga Pemilu 2024. Koalisi ini dinilai bakal menghadapi medan berat, bahkan sebelum berkembang seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) gagasan Golkar-PAN-PPP.

“Wacana koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS tampaknya akan layu sebelum berkembang,” kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, kepada IDN Times, Senin (13/6/2022).

1. Dua tantangan besar Koalisi Semut Merah

Koalisi PKS-PKB Diprediksi Gak Akan Bertahan sampai Pemilu 2024Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat mengunjungi pemudik di Pool Damri Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022). (IDNTimes/Melani Putri)

Menurut Jamiluddin, ada dua pertimbangan utama mengapa koalisi ini bakal sulit bertahan hingga 2024. Pertama, berkaitan dengan ideologi kedua partai yang berseberangan.

Meskipun berlandaskan Islam, baik PKS dan PKB sejatinya memiliki ideologi keislaman yang berbeda. PKB sejauh ini merupakan partai politik poros keislaman yang kental dengan budaya kaum Nahdlatul Ulama (NU). Sementara PKS, cenderung puritan.

“PKB dan PKS selama ini dinilai kerap berseberangan. Ideologi perjuangan kedua partai tampaknya kurang sejalan,” ucap Jamiluddin.

Jamiluddin juga menyinggung, keduanya memang sempat satu koalisi di era Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Namun kala itu, koalisi dibentuk di bawah gagasan Partai Demokrat, bukan diprakarsai PKB maupun PKS.

“Dengan begitu, tampaknya sulit bagi kedua partai untuk menyatukan visi dan misi dalam mengusung presiden. Kedua partai akan terjebak pada ideologi perjuangan masing-masing,” tuturnya.

Baca Juga: Golkar Sebut Koalisi Semut Merah Gabung ke KIB Bisa Terjadi

2. Pendukung PKB dan PKS yang bersebrangan

Koalisi PKS-PKB Diprediksi Gak Akan Bertahan sampai Pemilu 2024Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di Milad ke-20 PKS (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain itu, Jamiluddin juga menilai pendukung PKS dan PKB berseberangan, sehingga kemungkinan bakal sulit mempertahankan dukungan ketika keduanya berkoalisi.

“Pendukung kedua partai ibarat minyak dan air, karena itu ada kemungkinan bila dua partai itu berkoalisi tidak akan mendapat dukungan dari pendukungnya,” ucap Jamiluddin.

Keduanya juga tidak memiliki tokoh sentral yang kuat untuk menyatukan PKB dan PKS. Sementara sejauh ini, PKB disebut-sebut solid mengusung Ketum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk maju memperebutkan kursi presiden di 2024.

“PKB dan PKS tidak punya tokoh sentral yang kuat untuk mempersatukan dua partai tersebut. Hal ini akan membuat koalisi Semut Merah menjadi rapuh sehingga mudah goyah,” kata dia.

3. Kesulitan mengusung figur capres

Koalisi PKS-PKB Diprediksi Gak Akan Bertahan sampai Pemilu 2024IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sementara itu, pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai koalisi poros Islam ini bakal kesulitan mengusung figur capres-cawapres karena tak ada tokoh sentral.

“Kerumitannya akan berpuncak pada siapa figur capres yang akan mereka usung. PKB jelas menginginkan Cak Imin sebagai capres atau setidaknya cawapres,” kata Ray.

Ray menilai PKS nampaknya bakal menggaet Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk diusung sebagai capres dari Koalisi Semut Merah. Namun, kehendak PKS ini mendapat tantangan karena harus ‘direstui’ PKB yang ingin mengusung Cak Imin.

“Sementara memasangkan keduanya bukanlah pilihan yang tepat dan laku di pasar pemilu,” ucap dia.

Ray juga mempertimbangkan kondisi internal PKB dan PKS pascaberkoalisi. Kader dan simpatisan dua partai politik itu kemungkinan masih kesulitan menerima fakta bahwa PKB dan PKS akan berkoalisi di 2024.

“Saya kira koalisi ini akan rontok di tengah jalan. Karenanya koalisi ini lebih tepat disebut ‘Koalisi Semu Merah’ bukan ‘Semut Merah’,” kata Ray.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Incar Sri Mulyani Jadi Cawapres di Pemilu 2024

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya