Menkes Budi Beber Capaian Imunisasi BIAN, Luar Jawa-Bali Masih Rendah 

Imunisasi campak-rubella dan polio masih rendah

Jakarta, IDN Times — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merinci capaian imunisasi pada anak yang digenjot dengan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Program ini ditujukan untuk meningkatkan capaian imunisasi pada anak pasca pandemi COVID-19.

“Ini adalah imunisasi tambahan karena dampak COVID-19,” kata Budi dalam raker bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/11/2022).

Menurut penuturan Budi, capaian imunisasi tambahan campak-rubella di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali  cukup tinggi. Namun imunisasi polio masih rendah di luar Jawa-Bali.

Baca Juga: KLB Polio, Kemenkes Gelar Imunisasi Massal di Aceh

1. Capaian imunisasi campak-rubella di Jawa-Bali lebih tinggi

Menkes Budi Beber Capaian Imunisasi BIAN, Luar Jawa-Bali Masih Rendah Ilustrasi Imunisasi (Dok. Kemenkes)

Budi menjelaskan capaian imunisasi campak dan rubella jauh lebih tinggi di daerah Jawa-Bali. Tercatat jumlah penerima imunisasi tambahan campak dan rubella sebanyak 9.236.593 atau 97,9 persen dari target.

Sementara penerima imunisasi tambahan campak-rubella di luar Jawa-Bali masih rendah dari target. Penerima imunisasi di luar Jawa-Bali sebanyak 17.287.803 atau 63,9 persen dari target nasional.

Baca Juga: Puluhan Desa di Tulungagung Tak Capai Target Imunisasi Anak

2. Imunisasi polio masih rendah di luar Jawa-Bali

Menkes Budi Beber Capaian Imunisasi BIAN, Luar Jawa-Bali Masih Rendah Ilustrasi imunisasi. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Diketahui dalam program BIAN, Kemenkes menggunakan dua vaksin polio yakni Oral Polio Vaccine (OPV), dan Inactivated Polio Vaccine (IPV).

OPV diberikan secara oral pada bayi untuk mencegah infeksi polio varian-1 dan varian-3. Sementara IPV diberikan secara injeksi pada anak usia 12-59 bulan untuk mencegah penularan polio varian 1, 2, dan 3.

Program imunisasi polio ini masih rendah di luar Jawa-Bali. Penerima imunisasi OPV hanya mencapao 33,6 persen dari target atau sekitar 492.034 anak. Sementara penerima vaksin polio IPV sebesar 23,8 persen atau 546.111 orang.

Angka ini jauh lebih rendah dibanding angka imunisasi di Jawa-Bali. Penerima imunisasi OPV mencapai 84,6 persen atau 837.792 anak, dan penerima vaksin polio IPV mencapai 77,3 persen atau 1.277.641 anak.

3. Budi sebut tantangan pelaksanaan BIAN

Menkes Budi Beber Capaian Imunisasi BIAN, Luar Jawa-Bali Masih Rendah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Rapat tersebut membahas ketersediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Budi kemudian mengaku ada beberapa kendala dalam pemberian imunisasi campak-rubella dan polio pada anak di luar Jawa-Bali.

“Isu kehalalan vaksin di beberapa daerah dan ketakutan melakukan multiple injection (suntik berkali-kali),” kata Budi.

Selain itu, ada kesulitan tenaga di lapangan ketika melakukan imunisasi karena keterbatasan data. Hal ini juga menjadi dampak dari kekurangan dana operasional untuk percepatan imunisasi.

Budi juga menyoroti peran pemerintah daerah dalam mendukung program imunisasi BIAN.

“Kurangnya dukungan pimpinan di beberapa daerah. Jadi saya harap ibu-bapak di sini yang melihat dapilnya masih sedikit capaian vaksinasinya untuk bantu didorong mengejar angka imunisasi,” tutur Budi.

Baca Juga: KLB Polio, Kemenkes Gelar Imunisasi Massal di Aceh

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya