Menpan RB Buka Suara soal Anggaran Kemiskinan Tersedot untuk Rapat

Program kemiskinan disebut belum optimal

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, buka suara soal kabar anggaran kemiskinan yang disebut tersedot untuk rapat.

Anas menegaskan sebagian program kemiskinan belum berdampak optimal, bukan karena anggaran tersebut digunakan untuk rapat dan studi banding kemiskinan.

“Jadi begini, kita salah pilah, ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal. Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel. Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp500 triliun habis untuk studi banding dan rapat,” kata Anas, melansir ANTARA, Minggu (29/1/2023).

Baca Juga: Wapres Klaim Angka Kemiskinan Turun secara Tahunan

1. Anas sebut ada program pengentasan kemiskinan belum sejalan dengan tujuan

Menpan RB Buka Suara soal Anggaran Kemiskinan Tersedot untuk RapatIlustrasi kemiskinan (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Anas menjelaskan ada sebagian program kemiskinan yang belum selaras dengan tujuan pengentasan kemiskinan, sehingga dibutuhkan studi lanjutan.

Dalam rapat bersama kementerian/lembaga dan pemda beberapa hari lalu, Anas memaparkan bahwa logical framework yang jelas soal reformasi birokrasi tematik pengentasan kemiskinan.

Menurutnya bila tujuan akhir adalah pengentasan kemiskinan, maka program yang harus didukung adalah peningkatan daya beli warga, sehingga meningkatkan akses murah terkait pendidikan untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin.

“Jadi bukan semua anggaran untuk studi banding atau rapat, tapi sebagian ada, sehingga belum sepenuhnya selaras dengan tujuan. Ada pula yang ingin mengurangi stunting tapi kegiatannya sosialisasi gizi, di sisi lain pembelian makanan bayi malah tidak dialokasikan,” ujar Anas.

2. Menpan RB fokus pada program reformasi birokrasi tematik

Menpan RB Buka Suara soal Anggaran Kemiskinan Tersedot untuk RapatIlustrasi kemiskinan (ANTARA/Aprilio Akbar)

Anas menyampaikan saat ini pihaknya fokus pada program reformasi birokrasi (RB) tematik, yang ditargetkan dapat berdampak optimal dalam pengentasan kemiskinan.

Dia menjelaskan reformasi birokrasi tematik mengurai aspek tata kelola pengentasan kemiskinan melalui perbaikan proses bisnis, data, regulasi/kebijakan, reformulasi program/kegiatan agar lebih tepat sasaran.

Selain itu, program ini didukung melalui penyediaan teknologi informasi dengan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).

“Reformasi birokrasi tematik penanggulangan kemiskinan pun telah diluncurkan pilot project pada tiga provinsi dan sembilan kabupaten/kota,” ujar Anas.

Baca Juga: Ini Strategi Pemerintah Tuntaskan Kemiskinan dan Stunting di Sumbawa

3. Anggaran kemiskinan Rp500 triliun

Menpan RB Buka Suara soal Anggaran Kemiskinan Tersedot untuk RapatIlustrasi warga miskin (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Anas mengatakan anggaran terkait penurunan kemiskinan yang tersedia berkisar Rp500 triliun. Anggaran tersebut diharapkan dapat menghasilkan dampak penurunan kemiskinan yang lebih signifikan.

“Termasuk pula presiden mengarahkan agar anggaran terkait kemiskinan tidak dibelanjakan untuk urusan yang tak berdampak langsung ke penurunan kemiskinan, seperti seminar yang berulang atau sosialisasi program secara terpusat di kota-kota besar,” kata Anas.

Baca Juga: Garis Kemiskinan RI Naik 5,95 Persen, Tertinggi dalam 9 Tahun!

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya