Pengaruh King Maker di NasDem dan PDIP untuk Pilpres 2024

Dua ketua umum partai dianggap sebagai King Maker 2024

Jakarta, IDN Times — Sejumlah sosok dianggap sebagai king maker atau orang yang membentuk presiden dalam Pilpres mendatang. Nama-nama yang populer sebagai sosok king maker di antaranya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Presiden RI saat ini, Joko “Jokowi” Widodo.

Empat sosok di atas disebut memiliki pengaruh kuat dalam menentukan sosok presiden dalam pemilu mendatang. Salah satunya bahkan telah mengumumkan dukungannya pada bakal capres Anies Baswedan, yakni Surya Paloh dari Partai NasDem.

Namun sejauh mana tiap sosok king maker ini bisa menentukan sosok capres dan cawapres di tengah ‘saling sikut’ elektabilitas kader partainya?

Baca Juga: Cak Imin Sampaikan Hasil Ijtima Ulama, Minta Capres Diumumkan Maret 

1. Alot pemilihan cawapres di koalisi NasDem

Pengaruh King Maker di NasDem dan PDIP untuk Pilpres 2024Anies Baswedan saat bertemu dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). (instagram.com/aniesbaswedan)

Partai NasDem sejak Oktober 2022 lalu telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai bakal capres dalam Pilpres 2024. Anies juga diberikan kewenangan untuk memilih bakal cawapres yang akan mendampinginya.

“Mas Anies ini menjadi magnet politik dari Partai NasDem,” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada IDN Times.

Kendati menjadi partai politik pertama yang mengumumkan bakal capresnya, hingga kini koalisi Partai NasDem belum kunjung terbentuk. Dua partai politik lain yang disebut-sebut akan bergabung bersama NasDem menuju 2024 yakni PKS dan Partai Demokrat seakan tak kunjung menemui titik temu untuk koalisi.

“Kalau di Partai NasDem, mungkin kesulitannya ini (koalisi) menemukan sosok pendamping Pak Anies. Dari Partai Demokrat kan ada yang potensial, PKS juga ada, ini tinggal komunikasinya saja,” kata Pengamat Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Jumat (20/1/2023).

Gun Gun menilai Surya Paloh sebagai king maker belum bisa tenang kendati sudah mengumumkan dukungannya pada Anies Baswedan. Pasalnya elektabilitas Anies dalam beberapa survei masih bersaing sengit dengan nama kader PDIP, Ganjar Pranowo.

Meski pun dalam beberapa survei elektabilitas nama Anies cukup kuat jika diduetkan dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) namun paslon ini belum mendapat jaminan bisa memenangkan Pilpres. Pasalnya masih ada sosok potensial lainnya yang bisa jadi ikut bersaing seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Selain itu, Partai NasDem juga belum memenuhi presidential threshold 20 persen untuk mengusung bakal paslon dalam Pilpres 2024. Oleh sebab itu diperlukan koalisi yang kuat untuk mendukung Anies Baswedan maju sebagai capres.

“Kalau tadi disebutkan magnet politiknya mas Anies, tapi kan pembentukan koalisinya belum berjalan, belum punya nih ‘tiket’ ke Pilpres,” ujar Gun Gun.

Baca Juga: Survei Algoritma: Puan Capres Paling Tak Bakal Dipilih di 2024

2. Golden ticket PDIP di Megawati

Pengaruh King Maker di NasDem dan PDIP untuk Pilpres 2024Megawati Soekarnoputri di Rakor Anggota DPR Fraksi PDIP (dok. PDIP)

Gun Gun mengatakan salah satu king maker yang sudah terlihat jelas adalah Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati memiliki daya tawar yang sangat besar untuk mencalonkan seseorang sebagai capres. Ditambah dengan status PDIP yang sudah mendapatkan tiket maju seorang diri mencalonkan Presiden di 2024.

"Posisi Ibu Mega yang akan menentukan golden ticket PDIP dalam hal mengusung nama secara resmi ke KPU. Kan sudah punya tiket juga karena menduduki 128 kursi di DPR, lolos parliamentary threshold 20 persen," ujar Gun Gun.

Kendati sudah memiliki tiket untuk mengusung pasangan capres dan cawapres, PDIP dinilai akan mengumumkannya pada saat injury time atau mepet dengan waktu yang sudah ditentukan KPU. Dia memprediksi ada persaingan ketat antar para kader PDIP untuk maju ke kursi Pilpres.

Tentunya nama-nama besar di PDIP seperti Puan Maharani dan Ganjar Pranowo tak lepas menjadi pilihan Megawati sebagai ketua umum.

“Saya yakin PDIP akan menunda pengumuman capresnya hingga injury time. Berbeda dengan 2019 dan 2014,” kata Gun Gun.

Baca Juga: Politikus PDIP Ungkap Alasan Megawati Belum Umumkan Capres PDIP

3. Pengaruh Jokowi dan SBY dalam Pilpres 2024

Pengaruh King Maker di NasDem dan PDIP untuk Pilpres 2024ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Sementara nama lainnya yang berpotensi menjadi king maker di 2024 yakni Presiden keenam Indonesia, SBY, dan Presiden saat ini, Jokowi.

SBY dan Jokowi dinilai masih punya pengaruh terhadap konstituennya untuk turut serta menentukan sosok dalam Pilpres 2024. Keduanya disebut masih memiliki basis massa yang cukup kuat untuk memengaruhi pemilih.

Jokowi, kata Gun Gun memiliki kekuatan infrastruktur politik bukan partai. Hingga saat ini, basis pendukung Jokowi dari sisi relawan masih bergerak cukup masif.

"Karena Pak Jokowi punya kekuatan infrastruktur politik, bukan partai, tapi mengonsolidasikan basis massa politiknya. Sama juga halnya dengan pak SBY," tutur Gun Gun.

Sementara SBY memiliki Partai Demokrat sebagai pintu menentukan sosok capres dan cawapres.

4. Sokongan SBY untuk AHY di Partai Demokrat

Pengaruh King Maker di NasDem dan PDIP untuk Pilpres 2024Presiden Jokowi dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai SBY sebagai king maker akan mendukung putranya, AHY maju dalam Pilpres 2024.

“AHY mendapat sokongan dari pendukung SBY untuk maju di 2024,” kata Jamiluddin.

Sosok AHY diprediksi kuat saat ini sedang ‘diusahakan’ menjadi pendamping Anies. Jamiluddin mengatakan dari basis suara Anies Baswedan yang unggul di Jakarta, Jabar, dan Banten, maka perlu sosok yang bisa mendukung Anies di Jatim.

Sementara diketahui Jatim adalah salah satu basis suara PDIP, meski tak sebesar basis suara PDIP di Jateng dan Yogyakarta.

Menurut Jamiluddin, basis Jatim bisa menjadi ajang pertempuran bagi Anies jika sosok cawapresnya bisa mendongkrak suaranya.

“Ada dua sosok yang layak dipilih menjadi pendamping Anies, yaitu AHY dan Khofifah Indar Parawansa,” kata Jamiluddin.

Namun sosok paling memungkinkan adalah AHY yang mendapat sokongan dari SBY dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.

“Pendukung Emil dari kalangan nasionalis dan Nahdliyin di Jatim juga sangat besar. Begitu juga dukungan dari milenial,” tuturnya.

 

Baca Juga: AHY Sebut Utang Numpuk, Stafsus Sri Mulyani Kritik Balik    

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya