Rintangan Koalisi Prabowo-Cak Imin: Gundah Mahar Politik-Elektabilitas

Tantangan Prabowo jadikan Cak Imin cawapres

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno, menilai Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) masih membahas mahar politik untuk berkoalisi.

Adi menyebut, kemungkinan ada gagasan yang belum cocok di antara keduanya sehingga tak kunjung mendeklarasikan koalisi meski sudah terlihat sangat mesra.

“Jangan-jangan mahar politiknya belum cocok dan belum disepakati dua partai,” kata Adi kepada IDN Times, Selasa (9/8/2022).

1. Gundah mahar politik Gerindra-PKB

Rintangan Koalisi Prabowo-Cak Imin: Gundah Mahar Politik-ElektabilitasKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Adi, baik Gerindra maupun PKB belum menyepakati pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden (capres-cawapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, ada dua tokoh berpengaruh dalam koalisi tersebut yang sama-sama ingin menduduki kursi orang nomor 1 di Indonesia. Gerindra dengan tokoh Prabowo, sementara PKB dengan tokoh Cak Imin.

Padahal, kata dia, dua partai ini sudah menunjukkan kecocokan dari luar. Kedua pihak sudah saling memberikan sanjungan dan sinyal kuat untuk bekerja sama pada Pemilu 2024.

Dua tokoh elite tersebut diharapkan bisa menemukan jalan tengah untuk bekerja sama dalam Pilpres 2024. Keduanya bahkan bisa diduetkan jika memiliki kemauan.

“Karena esensi koalisi dua partai ini, Prabowo dan Cak Imin harus sama-sama bisa nyapres. Partai sudah cocok, calon juga sudah ada. Tunggu apalagi? Segera diresmikan. Makin cepat, makin lebih baik,” kata Adi.

Baca Juga: Kumpul di Masjid Sunda Kelapa, PKB dan Gerindra Daftar Bareng ke KPU

Baca Juga: Partisan PKB-Gerindra: Prabowo, Cak Imin, Indonesia Bangkit!

2. Tantangan Prabowo jadikan Cak Imin cawapres

Rintangan Koalisi Prabowo-Cak Imin: Gundah Mahar Politik-ElektabilitasKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Adi menilai, ada dilema dari pihak Gerindra yang sudah solid mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Hal itu karena PKB seperti ingin menjadikan Cak Imin cawapres untuk mendampingi Prabowo.

Pasalnya, elektabilitas Cak Imin masih rendah dalam beberapa survei. Sementara Prabowo membutuhkan pasangan yang bisa mendongkrak popularitas serta elektabilitas dalam Pilpres mendatang.

“Untuk Pilrpes 2024, Prabowo butuh cawapres yang bisa menderek elektabilitasnya,” kata Adi.

Kendati demikian, Gerindra juga membutuhkan PKB untuk mendapatkan suara basis Islam.

“Jadi rumit, karena satu sisi Prabowo butuh PKB, tapi disisi lainnya PKB sepertinya menjadikan Cak Imin sebagai paket koalisi,” ujarnya.

3. Butuh kerja keras Prabowo-Cak Imin raih suara

Rintangan Koalisi Prabowo-Cak Imin: Gundah Mahar Politik-ElektabilitasANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dalam bebrapa simulasi survei, pasangan Prabowo-Cak Imin masih kalah bersaing dengan nama-nama besar seperti Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil atau Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno.

Prabowo-Cak Imin juga masih kalah jika bersaing melawan duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam simulasi survei.

“Itu artinya, jika Prabowo-Cak Imin jadi berpasangan, tentu butuh kerja keras. Baik dari segi Prabowo maupun Cak Imin,” kata Adi.

Dia juga menyebut, pasangan ini harus memastikan bisa menyentuh angka psikologis masyarakat lebih dari 45 persen sebagai modal bertanding. Di samping itu, Cak Imin harus bisa memastikan bahwa ekektabilitasnya naik.

Baca Juga: Pantun Jenaka Cak Imin Puji Prabowo di KPU, PKB-Gerindra Bak Pacaran

Baca Juga: Ricuh, Pendukung PKB-Gerindra Memaksa Terobos Gerbang KPU

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya