Menteri PUPR Tinjau Jalan Tol Balsam, Progres Terhambat Tanah Bergerak

Tanah bergerak sepanjang 11 kilometer

Balikpapan, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Pada kunjungannya tersebut Basuki menilai sebagian jalan tol yakni dari Palaran sampai Samboja telah siap untuk diresmikan.

"Dari Balikpapan ke Samarinda, total 99 panjang kilometer. Dari Palaran sampai Samboja sekitar 66 kilometer. Saya kira itu sudah siap untuk diresmikan," ujar Basuki saat diwawancarai di jalan tol Seksi 5, Balikpapan menuju Samboja, pada Kamis (5/12).

Terkait peresmian sebagian ruas jalan tol dari Palaran-Samboja ini menanti keputusan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo. "Peresmian menunggu Pak Presiden mudah-mudahan tidak terlalu lama untuk bisa diresmikan tahun ini," jelas Basuki. 

1. Tanah bergerak sepanjang 11 kilometer

Menteri PUPR Tinjau Jalan Tol Balsam, Progres Terhambat Tanah BergerakJalan Tol Balikpapan - Samarinda (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara pada Seksi 1 dan Seksi 5 sekitar 30 kilometer, masih ada bagian yang bermasalah. Basuki menuturkan pembangunan jalan tol ini mengalami masalah karena pergerakan tanah. Lokasi tanah bergerak ini ada di Seksi 5, Balikpapan-Samboja.

"Tadi pagi kita lihat yang dari Balikpapan ke Samboja, 11 kilometer ada beberapa masalah teknis ada gerakan tanah. Bukan longsor tapi tanahnya bergerak. Beberapa rumah juga terangkat," katanya.

Gerakan tanah ini sudah terjadi beberapa kali, dan ternyata setelah ditimbun masih tetap terjadi pergerakan. "Berarti ada sesuatu, mudah-mudahan bisa kita atasi dengan desain yang terakhir," harap Basuki. 

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Tunda Rencana Pengumuman Tim IKN Daerah 

2. Direncanakan Jalan Tol Balsam selesai sebelum Lebaran 2020

Menteri PUPR Tinjau Jalan Tol Balsam, Progres Terhambat Tanah BergerakMenteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama rombongan di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 5 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pembangunan Jalan Tol Balsam ini jadi terhambat karena problem tanah bergerak, untuk itu Basuki memastikan harus ada upaya penanganan khusus agar tak menimbulkan masalah dan perlu ditangani dengan metode lain. 

"Kesimpulan/ keputusan minggu ini akan dibahas desain akhirnya dengan second opinion dari tenaga ahli kami. Bisa dikerjakan tindaklanjutnya. Setelah desain disepakati akan diserahkan kepada BUJT (Badan Usaha Jalan Tol)," kata Basuki lebih lanjut. 

Dari BUJT kemudian desain akan diteruskan kepada kontraktor yakni PT Wijaya Karya yang kemudian akan mengerjakan konstruksi untuk lokasi tanah yang bergerak ini.

 "Semoga sudah bisa diselesaikan sebelum Lebaran 2020," katanya. Sebelumnya juga Basuki sempat menyebutkan, diharapkan Jalan Tol Balsam ini sudah bisa dioperasikan pada Maret 2020.

2. Akses keluar masuk tol perlu ditata agar tak terlihat kumuh

Menteri PUPR Tinjau Jalan Tol Balsam, Progres Terhambat Tanah BergerakMenteri PUPR Basuki Hadimuljono (DOk.IDN Times/Istimewa)

Jalan Tol Balsam ini tidak hanya menghubungkan Balikpapan dan Samarinda namun juga menjadi akses penting untuk ibu kota negara yang direncanakan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Akses keluar masuk jalan tol Balsam baik di Balikpapan maupun Samarinda juga harus ditata agar pengguna jalan merasa nyaman. "Kalau dari (Jembatan) Mahkota (Samarinda) kumuh, banyak yang harus ditata lagi. Mau masuk jalan tol sempit dan mohon maaf kumuh karena ada banyak PKL. Mudah-mudahan bisa kita tata. Saya akan kerja sama dengan wali kota dan saya akan bantu untuk menata itu sehingga orang yang mau masuk lebih nyaman," jelas Basuki. 

 

Baca Juga: 5 Fakta Jalan Tol Balsam, Jalan Tol Pertama di Kalimantan 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya