Panglima TNI: Biasakan Bermasker dan Sadar Isoman! 

Bila merasakan gejala segera isoman dan lapor petugas

Mojokerto, IDN Times - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan program tracing, testing dan treatment (3T) dan penerapan aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (Silacak) Covid-19 di Puskesmas Gayaman, Kabupaten Mojokerto, Minggu (1/8/2021). 

Di sela kunjungannya, Panglima TNI menyampaikan Indonesia bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan cara membiasakan diri selalu bermasker dan segera melakukan isolasi mandiri (isoman) bila merasa terdapat gejala.

1. Cek anggota TNI-Polri dalam pengoperasian penerapan aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (Silacak)

Panglima TNI: Biasakan Bermasker dan Sadar Isoman! Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan di Kabupaten Mojokerto. Dok. Humas Pemkab Mojokerto.

Kunjungan Panglima TNI dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto sekaligus mengecek anggota TNI-Polri di lapangan, dalam melakukan tracing, testing dan treatment (3T) dan penerapan aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (Silacak).

Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam melakukan 3T kepada masyarakat yang terpapar Covid-19, guna percepatan penanganan kasus di Puskesmas.

Baca Juga: Sabar! Vaksin Habis, Pemkab Mojokerto Menunggu Stok dari Provinsi

2. Bermasker dan Isoman disebut sebagai langkah berdampingan dengan Covid-19

Panglima TNI: Biasakan Bermasker dan Sadar Isoman! Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan di Kabupaten Mojokerto. Dok. Humas Pemkab Mojokerto.

"Saya sangat berharap masker dan isoman jadi kebiasaan baru. Di sini ada masyarakat, lalu jadikanlah penggunaan masker dan isoman sebagai kebiasaan baru," ucapnya.

Di saat masyarakat merasa kurang sehat, seperti panas, dan demam diharapkan bisa langsung memiliki kesadaran untuk segera melakukan isolasi mandiri (Isoman) lalu kemudian memberikan informasi kepada petugas yang bersangkutan.

"Ketika kondisi (tubuh) hangat, langsung inisiatif isoman. Kemudian lapor bidan desa, dan Kapus jika sedang isoman. Inilah kebiasaan baru, bagian untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tegasnya.

Bukan hanya itu, Panglima TNI juga mengharuskan Bhabinmas dan Bhabinkamtibmas bersama bidan desa maupun kepala desa melakukan sosialisasi kebiasaan baru tersebut. Selain tugas selama PPKM ini yakni 3M, 3T dan juga pelaksanaan vaksinasi.

"Kebiasaan baru ini harus disampaikan ke masyarakat, benarkan ibu Bupati dan ibu kepala puskemas. Kalau itu sudah biasa kita bisa mutus mata rantai. Karena mau tidak mau kita harus hidup bersama Covid-19. Kalau kita tahu kebiasaan Covid, yah kita bebas," terangnya.

Di sisi lain, soal pelaksanaan tracing baik yang dilaksanakan secara tracer digital maupun tracer lapangan Puskesmas Gayaman, Kabupaten Mojokerto, Panglima TNI cukup merasa puas.

"Saya melihat secara langsung dan merasa puas, karena yang kita lakukan beberapa hari lalu melaksanakan pelatihan. Untuk input data "Silacak" terkait tracing yang dilakukan secara tracer digital maupun tracer lapangan. Dengan hasil mereka sudah bisa memguasai aplikasi Siacak dan InaRISK" tandasnya.

3. Sinergitas dalam penggunaan Silacak dan InaRISK

Panglima TNI: Biasakan Bermasker dan Sadar Isoman! Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan di Kabupaten Mojokerto. Dok. Humas Pemkab Mojokerto.

Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menambahkan, terdapat dua cara menggunakan Silacak dan InaRISK. Setelah diketahui, kemudian ada petugas dari Babinsa memasukkan data langsung masyarakat yang diketahui terpapar positif Covid-19 dan juga hasil kontak eratnya.

"Kemudian empat pilar yang ada di wilayah, ada TNI, Polri, kepala desa dan bidan desa bisa bekerja sama. Dalam pelacakan tersebut, pelacakan dengan menggunakan elektronik dan manual," sebutnya. 

"Alhamdulillah semua petugas empat pilar di wilayah Kabupaten Mojokerto sudah siap dan mengerti dan siap bertugas. Sehingga bisa memutus mata rantai Covid-19," terangnya.

Dalam kunjungan Pangima TNI ini, turut hadir mendampingi Panglima TNI yakni Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawansa, Danrem beserta Forkopimda Kabupaten dan Kota Mojokerto.

Baca Juga: PJJ di Mojokerto, Ada Murid Tak Pernah Sekolah karena Terkendala HP

Moch Fad Photo Verified Writer Moch Fad

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya