Alokasi Pupuk Subsidi di Banyuwangi Meningkat, Harga Malah Naik

Kenaikan harganya antara Rp300 hingga Rp500 per kg

Banyuwangi, IDN Times - Jatah pupuk subsidi urea maupun non subsidi jenis lain tahun 2021 di Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, harganya malah meningkat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan, alokasi pupuk subsidi urea di tahun 2021 sebesar 59.511 ton. Jumlah tersebut naik 10.176 ton dibandingkan tahun 2020 sebanyak 49.335 ton.

"Tahun 2021, jatah urea kita naik 59.511 ton. Kenaikan ini kita ajukan mengacu tahun sebelumnya yang alokasinya lebih rendah," ujar Arief, Kamis (14/1/2021).

1. Harga kenaikan sesuai HET 

Alokasi Pupuk Subsidi di Banyuwangi Meningkat, Harga Malah NaikTanaman jagung yang sudah mengering dan siap dipanen di kawasan Jenggawah Jember. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Arief melanjutkan, berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) terdapat kenaikan harga pupuk. Kenaikan pupuk tidak hanya terjadi untuk subsidi jenis urea, namun juga ZA dan SP 36. Selisih kenaikan terjadi antara Rp300 hingga Rp500 per kilogramnya.

"HET 2021 ada kenaikan. Pupuk urea, Rp1.800 jadi Rp2.250 ini yang subsidi. Naiknya 450 rupiah. Kalau dikalikan sekian kilo beban ke.petani meningkat untuk subsidi," katanya.

Harga pupuk SP 36 sesuai HET di tahun 2021 Rp2.400, meningkat Rp400 dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 2000.

"Pupuk ZA sebelumnya Rp1.400, sekarang jadi Rp 1.700. Yang tidak naik hanya NPK, tetap Rp2.300," ujarnya.

2. Kuota pupuk selain urea 

Alokasi Pupuk Subsidi di Banyuwangi Meningkat, Harga Malah NaikTanaman jagung yang sudah mengering dan siap dipanen di kawasan Jenggawah Jember. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Arief melanjutkan, selain pupuk subsudi urea yang mengalami peningkatan kuota, jenis SP36 juga meningkat 8.621 ton, dari 6.041 ton di tahun 2020 menjadi 14.662 ton tahun 2021.

Sementara untuk pupuk ZA juga bertambah 5625 ton dibandingkan kuota tahun 2020 sebanyak 14923 ton, naik menjadi 20.548 di tahun 2021.

"Untuk pupuk NPK ada pengurangan jatah karena di tahun sebelumnya belum habis. Tahun ini kita dapat 27.456 ton dan tahun 2020 dapat 29.319 ton," jelasnya.

Baca Juga: Pertanyakan Hasil Subsidi Pupuk Rp33 Triliun, Jokowi Geram!

3. Tidak lagi gunakan kartu tani 

Alokasi Pupuk Subsidi di Banyuwangi Meningkat, Harga Malah NaikBandara Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, untuk distribusi pupuk ke kios hingga ke petani, saat ini juga mengalami perubahan. Bila di tahu 2020 terdapat kebijakan pembelian pupuk Subsidi harus menggunakan kartu tani, kali ini tidak. Petani cukup membawa KTP yang sudah terdaftar dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"2021 mekanisme tidak menggunakan kartu tani, karena pembuatan kartu tani belum selesai. Caranya dengan menggunakan KTP yang sudah disesuaikan dari E-RDKK. Ada rekap di masing-masing kios. Nanti akan jadi tugas petugas penyuluh untuk membuat form," ujarnya.

Baca Juga: Tembus 1 Juta Ton Lebih, Pupuk Indonesia Jaga Ketersediaan Stok Pupuk

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya