Cerita Korban Didekap Erat Rektor Unipar dari Belakang

Korban menceritakan kejadian kepada suaminya

Jember, IDN Times - Kasus pelecehan seksual yang melibatkan Rektor Universitas IKIP PGRI Argopuro (Unipar) Jember, Profesor Rudi Sumiharsono kepada korban H, dosen di instansinya, memiliki dua versi. 

Rudi mengaku tidak memaksa dan menyentuh korban saat berupaya mencium korban. Sementara versi korban melalui keterangan suaminya, MH, pelaku bahkan mendekap istrinya dari belakang secara erat dan berupaya mencium.

MH menceritakan, setelah rentetan ketakutan istrinya di mobil selama perjalanan karena merasa digoda Rudi. Puncak pelecehan seksual terjadi saat sampai di Hotel Plaza Tanjung, Pasuruan, lokasi menginap kegiatan diklat dosen pengampu mata kuliah PGRI pada 4-5 Juni 2021. 

1. Mendekap erat

Cerita Korban Didekap Erat Rektor Unipar dari BelakangIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat kejadian, pelaku mengetuk pintu kamar korban H untuk mengajak agar segera keluar menghadiri acara pembukaan kegiatan diklat dosen pengampu mata kuliah yang digelar PGRI Jatim. 

"Pelaku menghampiri kamar istri, kemudian ketuk pintu, ayo bu cepetan ini mau pembukaan, sambil buka pintu dikit," ujarnya kepada IDN Times, Senin (21/6/2021).

Setelah pintu dibuka sedikit, pelaku masuk ke kamar dan mendekap korban secara erat dari belakang sambil berupaya mencium.

"Begitu dibuka sedikit, istri saya balik arah ambil tas, pada saat itulah rektor masuk, mendekap istri dari belakang dengan keras sambil berupaya mencium sebelah kanan. Dipegang erat-erat," katanya.

Korban H lantas berupaya lepas dari dekapan. Ia kemudian berhasil lepas, dan pelaku langsung keluar dari kamar.

"Akhirnya istri saya teriak, 'Prof'.  Tangan kiri dan kanan berupaya lepas, karena belum sampai ambil tas," ujarnya.

"Bukan spontanitas nyium, seolah-olah tidak melakukan fisik, ini sudah kontak fisik sebenarnya," tambahnya.

Baca Juga: Korban Kasus Rektor Cium Dosen: Kepikiran Loncat dari Mobil

2. Korban terus menangis

Cerita Korban Didekap Erat Rektor Unipar dari BelakangIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Usai peristiwa tersebut, H merasa ketakutan. Ia tetap menghadiri acara pembukaan diklat, namun dengan kondisi menangis.

"Pada saat itu, rektor keluar, dia nangis sudah, di acara nangis terus bikin status (di gawai), saya ada buktinya," ujarnya.

Usai acara diklat, korban H sebenarnya ingin pulang menggunakan moda transportasi lain. Hanya saja, pihak yayasan kampus yang semula akan hadir tidak kunjung tiba hingga acara usai. 

"Pulangnya masih satu mobil, karena nggak ada kendaraan. Rencana ada unsur yayasan mau ikut, tapi gak jadi," jelasnya.

Usai peristiwa tersebut, korban H berupaya mencari perlindungan dari dekan yang juga satu rombongan mobil. 

"Dia hanya cerita ke dekan. Cerita sambil makan, nangis dia tanya, cerita, jangan tinggalkan saya, artinya jangan sampai rektor diberi kesempatan ketemu istri. Prinsipnya, supaya rektor tidak diberi ruang ngomong," ujarnya.

3. Pengakuan Rektor spontan ingin mencium

Cerita Korban Didekap Erat Rektor Unipar dari BelakangIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya diberitakan, Rudi mengaku hanya berupaya mencium korban tanpa ada unsur paksaan. Ia juga mengaku tidak sampai ada kontak fisik dengan korban saat di kamar.

Kamarnya bersebelahan dengan Bu H. Saya keluar kamar itu 'Ayo Mbak, waktunya makan. Ya setelah magrib itu. Akhirnya, kamarnya Bu H saya totok, dia buka, setelah itu dia berbalik mau ambil buku. Lho itu lo kok spontanitas saya itu pingin nyium dia,  baru kali ini kok," katanya.

"Begitu ingin saya cium, dia mengelak. Akhirnya saya mohon maaf, terus saya keluar. Itu saja," tambahnya.

"Jadi sama sekali tidak menyentuh? Tidak," ujarnya,

Saat peristiwa itu, Rudi langsung keluar kamar sembari meminta maaf.

"Itu sudah diberitakan pelecehan kasar. Saya akhirnya mohon maaf, terus keluar," katanya.

Baca Juga: Kronologi Rektor Cium Dosen, Korban Merasa Terteror Sejak di Mobil 

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya