Cerita Korban Selamat Kapal Tenggelam: Kami Berebut Pelampung

Saat kapal kemasukan air laut, Sumari belum dapat pelampung

Banyuwangi, IDN Times - Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee terbalik dan tenggelam di perairan Selat Bali saat akan berlabuh ke Pelabuhan PT ASDP Gilimanuk, pukul 19.06 WITA. KMP Yunicee mengangkut 53 orang terdiri dari 41 penumpang dan 12 kru kapal.

Sumari (52) warga Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu penumpang KMP Yunicee yang selamat. Usai dievakuasi bersama 31 penumpang selamat lain ke Pelabuhan LCM Ketapang Banyuwangi, Sumari menceritakan bagaimana ia menyelamatkan diri.

1. Penumpang panik berebut pelampung

Cerita Korban Selamat Kapal Tenggelam: Kami Berebut PelampungPos SAR Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sumari mengatakan, peristiwa kapal tenggelam berlangsung cepat. Ia duduk di barisan belakang saat kapal dalam keadaan miring. Para penumpang, katanya, langsung berebut pelampung alat keselamatan. Sumari yang ikut panik pun berebut pelampung. Namun, sebelum dapat pelampung, air sudah masuk ke kapal.

"Pertama itu kapal sudah dalam posisi miring sedikit. Selesai itu, semua penumpang ke depan cari pelampung semua, berebut, saya mau ke belakang masih di tengah-tengah sudah terlalu parah selesai itu saya di tengah-tengah jatuh 3 kali. Terus saya ke belakang, sampai belakang kapal itu sudah anu dah (kemasukan air)," kata Sumari, Selasa malam (29/6/2021).

Kapal Yunicee tenggelam di Gilimanuk setelah miring ke kiri sekitar 500 meter saat mau dandar di pelabuhan Gilimanuk Bali. Saat kondisi kapal kemasukan air laut, Sumari belum mendapatkan pelampung.

"Saya di dalam itu sekitar beberapa menit, ada air saya ke atas terus lihat air itu, saya belum pakai pelampung," ujarnya.

2. Kapal sempat terombang-ambing

Cerita Korban Selamat Kapal Tenggelam: Kami Berebut PelampungIlustrasi Mayat (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat kondisi kapal sudah dalam keadaan akan tenggelam, Sumari akhirnya bisa mendapatkan pelampung yang tercecer. Dalam keadaan panik, ia yang masih berada di dalam kapal sempat berpikir ingin memecah kaca jendela.

"Kalau ingatan saya masih normal itu belum ada ombak, posisinya tenang. Selesai itu sudah sekitar agak lama, saya terapung-apung sampai lama kok. Saya dapat pelampung berserakan, saya nyaut itu. Akhirnya, kapalnya kena ombak ke kiri saya ke atas. Sebenarnya saya mau dobrak kaca, tapi takut," katanya.

Saat berhasil keluar dari kapal, Sumari langsung bergabung bersama para penumpang lain yang sudah terapung bergerombol di lautan. Kondisi tersebut menurutnya berlangsung lama saat ia terombang ambing di lautan selama menunggu kapal penyelamat.

"Saya kemudian ikut rombongan itu tadi, sampai lama. Sampai ada tongkang penolong itu lama sekali," ujarnya.

Baca Juga: Kronologi Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali

3. Diduga terseret arus ombak

Cerita Korban Selamat Kapal Tenggelam: Kami Berebut PelampungIlustrasi Ombak (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi, Benyamin Ginting menyampaikan selama proses evakuasi, gelombang ombak di tengah cukup tinggi sekitar 3-4 meter. Pihaknya menduga kondisi tersebut yang menyebabkan KMP Yunicee terseret arus dan tenggelam.

"Gelombang tingginya 3-4 meter. kemungkinan yang menyebabkan kapal ini terseret arus ke arah selatan. Ombaknya cukup besar. kemungkinan itu yang sebabkan," katanya.

Ginting melanjutkan, dari informasi yang disampaikan KKM, salah satu awak kapal yang selamat, kondisi kapal sempat miring terseret arus ombak selama 5 menit sebelum akhirnya tenggelam.

"KKM kami temukan selamat di laut. Dia bercerita, kapal sudah posisi menunggu kesempatan sandar, dalam manuver ombaknya besar kemampuan mesin tidak mampu imbangi tinggi gelombang, sehingga terseret ke selatan. Saat terseret ke selatan, kapal miring dalam waktu kurang 5 menit. Miring ke sisi kiri," katanya.

Baca Juga: Tenggelam di Bali, KMP Yunicee Disebut Sempat Miring Selama 5 Menit

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya