Kasus COVID-19 Meningkat di Jember, Rumah Sakit Rujukan Kewalahan

Semua rumah sakit rujukan sudah penuh

Jember, IDN Times - Kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Jember mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir. Penambahan kasus rata-rata di atas 50 orang per hari. Akibatnya, ruang isolasi dan perawatan di rumah sakit rujukan di Jember saat ini penuh.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember harus mencari alternatif untuk menambah ruang isolasi dan perawatan di gedung olahraga, Jember Sport Garden (JGS).

"Kondisi rumah sakit sudah euwalahan, tapi Satgas sudah menyiapkan tempat khusus di JSG," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19, Gatot Triyono kepada IDN Times via telepon seluler, Senin (30/11/2020).

1. Sulit identifikasi klaster

Kasus COVID-19 Meningkat di Jember, Rumah Sakit Rujukan KewalahanKasus sebaran COVID-19 di Jember per 29 November 2020. IDN Times/Istimewa

Gatot mengatakan, angka tertinggi dalam dua pekan terkahir terjadi pada 19 November 2020 dengan 107 orang. Sementara angka kematian terlihat meningkat sejak 10 November 2020 dan terus meningkat menjadi dua sampai empat kasus per hari sejak 23 November 2020.

Gatot menambahkan, saat ini pihaknya sulit mengidentifikasi ledakan kasus penularan COVID-19 karena sudah di tingkat transmisi lokal. Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri terdapat klaster keluarga, perkantoran, dan terbaru dari kampus.

"Klaster belum teridentifikasi secara detail, tapi menyebar. Yang terbaru klaster perkantoran. Ini transmisi sudah lokal, jadi kesulitan untuk identifikasi klaster mana," ujar Gatot.

2. Rumah sakit sudah over kapasitas

Kasus COVID-19 Meningkat di Jember, Rumah Sakit Rujukan KewalahanKasus sebaran COVID-19 di Jember per 29 November 2020. IDN Times/Istimewa

Saat ini, kata Gatot, semua rumah sakit rujukan di Jember sudah penuh. Kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan mencapai 350, sementara hingga 29 November 2020 terdapat 548 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan.

"Semua sudah penuh karena dengan kapasitas 350 total ruang isolasi. Kalau di JSG kapasitasnya 84 bed dan sekarang sudah terisi 44 bed," jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya berupaya menyiapkan langkah antisipasi bila di rumah sakit dan gedung JSG sudah over kapasitas. Pemkab Jember memilih bekerja sama dengan hotel untuk ruang isolasi.

"Tempat lain juga proses, menyiapkan tempat isolasi di hotel, konsekuensi kami sewa. Itu yang masih dalam proses, survei kelayakan tempat dan lain-lain," jelasnya.

3. Yang meninggal rata-rata sudah terlambat mendapat penanganan

Kasus COVID-19 Meningkat di Jember, Rumah Sakit Rujukan KewalahanKasus sebaran COVID-19 di Jember per 29 November 2020. IDN Times/Istimewa

Gatot menjelaskan, adanya peningkatan kasus COVID-19 menjadi peringatan serius buat masyarakat agar tetap disiplin menjalani protokol COVID-19.

"Kami saat ini meningkatkan pengawasan penggunaan masker, dengan melakukan Yustisi, sidang di tempat. Petugas di wilayah, setiap hari, tim juga pantau di wilayah masing-masing di kecamatan," jelasnya.

Sementara itu, tingginya kasus kematian dalam dua pekan terakhir rata-rata terjadi karena pasien masuk rumah sakit sudah dalam keadaan kritis.

"Rata-rata usia lanjut, yang meninggal rata-rata masuk di RS kondisinya kurang bagus. Jadi ada keterlambatan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit," jelasnya.

Dari situ, pihaknya mengimbau kepada masyarakat ketika merasa tidak enak badan segera melakukan pemeriksaan diri ke puskesmas terdekat dan melakukan isolasi mandiri.

"Masyarakat rata-rata belum menyadari itu, jadi kalau gak enak badan segera periksa ke tempat kesehatan terdekat agar segera tertangani," katanya.

Per 29 November 2020, jumlah kasus penularan COVID-19 di Jember mencapai 2.383 dengan 107 orang meninggal, 1728 sembuh, 548 dirawat, dan bertambah 62 kasus.

Baca Juga: Lagi, Dua Karyawan Unej Meninggal dalam Perawatan COVID-19

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya