Kasus Rektor Cium Dosen, Korban Merasa Terteror Sejak di Perjalanan 

Gelagat tak wajar dirasakan korban sejak awal

Jember, IDN Times - Setelah Rektor Universitas IKIP PGRI Argopuro (Unipar) Jember Profesor Rudi Sumiharsono mengakui perbuatannya dan meminta maaf, sekarang pihak korban dugaan pelecehan seksual angkat bicara. Melalui MH, suami dari korban, kronologi kasus ini dibeberkan.

Sekadar diketahui, kasus ini mencuat setelah MH, suami dari korban melayangkan pengaduan ke Yayasan IKIP PGRI pada 16 Juni 2021. Rudi akhirnya mengundurkan diri sebagai rektor dan mengakui perbuatannya telah berupaya mencium korban di sebuah kamar Hotel Plaza Tanjung, Pasuruan, di sela kegiatan diklat dosen pengampu mata kuliah PGRI pada 4-5 Juni 2021.

1. Gelagat aneh menyentuh bahu hingga pipi korban

Kasus Rektor Cium Dosen, Korban Merasa Terteror Sejak di Perjalanan Ilustrasi. expressnews.com.ge

MH menceritakan, istrinya sudah merasa ketakutan sejak berada di dalam mobil, perjalanan dari Kampus Unipar Jember menuju acara diklat di Pasuruan. Korban merasakan gelagat aneh mulai dari sentuhan bahu, pipi hingga bagian belakang anggota tubuh.

"Sebenarnya istri saya merasa aneh sejak berangkat dari kampus. Di dalam mobil ada rektor, dekan dan sopir, istri saya perempuan sendiri. Itu mau ke acara Diklat dari PGRI Jatim," kata MH mengawali ceritanya kepada IDN Times via telepon seluler, Senin (21/6/2021).

Menurut pengakuan istrinya yang diceritakan ulang oleh MH, gelagat mencurigakan pertama terjadi saat di sebuah bengkel mobil untuk memperbaiki lampu yang rusak. Selama menunggu di bengkel, Rudi duduk disamping kanan korban H.

Usai perbaikan lampu mobil selesai, Rudi dari arah kanan korban tiba-tiba memegang bahu bagian kiri korban H, seolah merangkul mengajak kembali masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.

"Saat di bengkel, 'ayo ayo masuk mobil', dan yang aneh itu megang pundak istri saya sebelah kiri, kayak merangkul, kaget istri saya. Tapi waktu itu masih berprasangka baik lah. Karena itu juga di wilayah publik," katanya.

Baca Juga: Mundur karena Pelecehan Seksual, Rektor Unipar Jember: Saya Spontan

2. Menyentuh pipi

Kasus Rektor Cium Dosen, Korban Merasa Terteror Sejak di Perjalanan Ilustrasi pelecehan wanita (ANTARAnews)

Kejanggalan berikutnya, kata MH, terjadi saat perjalanan sampai di Probolinggo. Perjalanan berhenti di sebuah masjid untuk ibadah salat Jumat. Di sela persiapan ibadah dan turun dari mobil, Rudi menyuruh korban H untuk mengambilkan barang di dashboard mobil, tapi tangannya menyentuh pipi korban H.

Selama perjalanan, korban H memang duduk di depan samping sopir, sementara Rudi dan dekan duduk di deretan kursi belakangnya.

"Setelah dari bengkel, perjalanan biasa biasa saja. Sampai di Probolinggo, itu kan hari Jumat. Orang-orang jumatan, berhenti di Masjid Leces. Pertama turun pak dekan, bertiga di mobil. Pada saat persiapan, dia minta ke istri saya ambilkan sesuatu di dashboard depan, di mobil, dia kan di belakang istri saya pas," ujarnya

"Nah waktu itu tangannya menyentuh pipi istri saya. Loh kaget lagi istri saya, kok tambah aneh," tambahnya.

Kendati demikian, saat pipi H tersentuh tangan Rudi, ia masih berprasangka baik. Sebab bisa saja ada unsur tidak sengaja.

"Sebenarnya istri saya sudah agak mulai ketakutan, tapi masih bisa diredam karena tangan mungkin salah anu lah. Pikiran biasa saja. Masih berprasangka baik. Karena ini kan berangkat rombongan, bukan berdua," ujarnya.

Baca Juga: Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Rektor Unipar Jember Mundur

3. Sentuhan dari belakang, sepanjang perjalanan di jalan tol

Kasus Rektor Cium Dosen, Korban Merasa Terteror Sejak di Perjalanan Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)

Usia salat Jumat, perjalanan di lanjutkan. Keanehan yang membuat korban H semakin takut ketika bagian tubuhnya berulangkali ada yang menyentuh dari belakang. Peristiwa tersebut, kata MH, berulangkali terjadi selama kendaraan melintas di jalur tol.

"Nah, begitu jumatan selesai, kemudian bergegas ke lokasi, karena pembukaan jam 3. Nah, 15 menit masuk tol itu, mulai terasa istri saya ada yang nyentuh bagian tubuh, karena istri duduk depan. Terasa, menghindar kok kena terus, menghindar kok kena terus.
Itu sepanjang 15 menit sampai keluar tol," ujarnya.

4. Mantan Rektor membantah melakukan pelecehan di mobil

Kasus Rektor Cium Dosen, Korban Merasa Terteror Sejak di Perjalanan Ilustrasi Orasi/Kebebasan Berpendapat (IDN Times/Mardya Shakti)

Kendati demikian, Rudi mengaku tidak melakukan pelecehan seksual di dalam mobil saat perjalanan. Kepada IDN Times, Rudi mengaku tidak ada niat dan maksud apa-apa selama perjalanan. Ia mengaku hanya sekali menyentuh tangan H dari belakang secara tidak sengaja H, saat kakinya diluruskan.

"Kasus saya ini dibesar-besarkan. Katanya ada pelecehan di mobil kan nggak mungkin, ada sopir, Bu H duduk di depan saya di tengah sama dosen. Kaki saya pegel, minta diluruskan saya selonjorkan yang sebelah kiri, nyenggol tangan dia. Itu katanya sudah pelecehan," ujar Rudi saat dihubungi via telepon, Sabtu pagi (19/2021).

Rudi mengaku khilaf dan berupaya mencium H saat berada di hotel. Peristiwa tersebut menurutnya terjadi secara spontan. Saat korban mengelak, ia lantas meminta maaf dan pergi.

"Kamarnya bersebelahan dengan Bu H. Saya keluar kamar itu 'Ayo Mbak, waktunya makan. Ya setelah magrib itu. Akhirnya, kamarnya Bu H saya totok, dia buka, setelah itu dia berbalik mau ambil buku. Lho itu lo kok spontanitas saya itu pingin nyium dia, baru kali ini kok," katanya.

"Begitu ingin saya cium, dia mengelak. Akhirnya saya mohon maaf, terus saya keluar. Itu saja," tambahnya.

 

Baca Juga: Mantan Rektor Unipar Anggap Cium Dosen Kasus Kecil 

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya