PSHT Jember Ingin Tugu Perguruan Silat Dibangun Berdampingan 

Harusnya saling dukung bukan saling sikut

Jember, IDN Times - Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) di Kabupaten Jember berharap tugu simbol perguruan silat yang banyak dibangun di ruang publik Jember tidak menjadi pemicu fanatisme berlebihan. Sebaliknya, tugu perguruan silat bisa jadi simbol keharmonisan.

Hal ini menyusul wacana Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang bakal menertibkan seluruh tugu-tugu perguruan silat. Pemkab nantinya hanya membolehkan patung dibangun di pedepokan masing-masing. Hal itu ia katakan saat berdialog bersama PCNU Jember, Perguruan Silat Pagarnusa, Ikatan Pencak Silat Indonesia dan Polres Jember di Gedung DPRD, Kamis (27/5/2021).

Bukan tanpa alasan Pemkab Jember kemudian ingin merobohkan patung dan tugu silat di sana. Dalam lima bulan terakhir, Polres Jember mencatat ada 10 kasus pengeroyokan antar perguruan silat. Dari 10 kasus, 4 kasus sudah masuk di pengadilan, 6 kasus di antaranya masih diproses pihak kepolisian.

1. Bukan dirobohkan, harusnya tugu dibangun berdampingan

PSHT Jember Ingin Tugu Perguruan Silat Dibangun Berdampingan Ilustrasi Toleransi Agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua PSHT Jember, Jono Wasinuddin mengatakan, penertiban tugu simbol perguruan silat harusnya bisa dibangun berdampingan, bukan dihancurkan. Pihaknya menawarkan adanya keharmonisan dalam simbol antar perguruan silat, dengan dibangun secara berdampingan di satu titik lokasi.

"Kalau dari saya, kalau ada SH Terate, disampinginya ada IKS (IKS PI), Pagarnusa, ada semua berdiri, jadi menunjukkan di situ ada organisasinya, jadi jangan dibongkar. Lebih baik di sebelahnya ada, jadi keadilan muncul," ujar Jono saat dihubungi, Sabtu (29/5/2021).

"Monggo berdampingan, kan kita juga diminta berdampingan katanya, bisa dibuktikan dengan tugu-tugu itu," tambahnya.

2. Pemkab Jember pernah mendukung adanya tugu pencak silat

PSHT Jember Ingin Tugu Perguruan Silat Dibangun Berdampingan Ilustrasi Orasi/Kebebasan Berpendapat (IDN Times/Mardya Shakti)

Tugu simbol perguruan silat, kata Jono, memang dibangun oleh anggota di lingkungan masing-masing untuk menandakan keberadaan organisasinya. Upaya tersebut juga sempat didukung Bupati Jember MZA Jalal periode 2010-2015 silam. Saat itu tugu dibangun untuk menguatkan citra Jember sebagai kota pesilat.

"Dulu menjalankan instruksi dari era Bupati Jalal, disebut Jember kota pesilat, buktinya itu, ada lambang-lambang pesilat. Jadi menjalankan itu ada Perda pesilat, itu ada," ujarnya.

3. Jangan salahkan organisasinya

PSHT Jember Ingin Tugu Perguruan Silat Dibangun Berdampingan Ilustrasi Perundungan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jono melanjutkan, saat ini perguruannya memiliki 17.418 anggota dengan 580 tempat latihan. Jumlah tersebut dinilai rawan memicu konflik di lapangan karena sebagian besar anggotanya merupakan remaja. Dia pun meminta agar masyarakat tidak  menyalahkan organisasinya, melainkan menindak individu jika membuat onar.

"Masalah remaja ini miras dan obat, dan orang SH ini juga banyak remajanya, dan anggota kita banyak ada 17.418. Makanya di Jember saja banyak pemudanya, satu persennya saja ada berapa. Jadi jangan digebyah-uyah organisasi, ini salah," katanya. Pihaknya sendiri tidak segan mendindak tegas bila ada anggota melakukan tindakan melawan hukum.

Dalam dialog di DPRD juga muncul wacana untuk membekukan organisasi perguruan silat bila berulangkali melakukan tindakan kekerasan dan fanatisme. Namun, lagi-lagi Jono memberikan tanggapannya.

"Jangan sampai kegiatan SH ini hilang, positifnya banyak, kemudian ada masalah beberapa orang, terus organisasi mau dibekukan ini yang jadi masalah.
Kita sudah pasrah, bapak Kapolres silahkan dihukum, kita tidak melindungi, ya karena memang menyalahi aturan," ujarnya.

Baca Juga: 2 Anggota PSHT Ditangkap Usai Mengeroyok Pesilat Pagar Nusa

4. PSHT Jember terus lakukan evaluasi internal

PSHT Jember Ingin Tugu Perguruan Silat Dibangun Berdampingan Ilustrasi Orasi/Kebebasan Berpendapat (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk mencegah bentrokan antar perguraun silat terulang, Pemkab Jember bakal kembali menggelar forum dengan 33 perguruan yang ada di sana untuk membahas sejumlah aturan baru. Pihak PSHT sendiri bakal mendukung upaya pencegahan fanatisme dan bentrokan.

"Rencana habis ini ada forum besar, Insya-Allah hadir. Kita selalu sinergi pemerintah, kita organisasi baik, tidak pernah ngajari yang jelek, dasar hukum jelas. Ya kita harus dukung program pemerintah," ujarnya.

Saat ini pihaknya terus menggelar rapat keliling secara bertahap di pusat pullsat latihan PSHT untuk melakukan evaluasi, turut mencegah agar kasus kekerasan antar perguruan silat tidak terulang.

"Saya berharap memberikan kesempatan kepada pengurus saya, ini lho permasalahan di luar membina lagi, agar lebih intensif lagi. Kemarin kita rapatkan, rapat terus ini, karena ada 580 tempat latihan lho, tidak sedikit, kita harus sampaikan pemahaman bertahap," kata katanya.

Baca Juga: Dinilai Picu Konflik, Tugu Perguruan Silat di Ruang Publik Dilarang

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya