Tim Investigasi Unej Mulai Usut Dugaan Pencabulan, Rektor: Kami Serius

Jangan ragu lapor bila alami kekerasan seksual

Jember, IDN Times - Rektor Universitas Jember (Unej), Iwan Taruna kembali menyatakan bahwa pihaknya serius menangani kasus dugaan pencabulan yang melibatkan dosen berinisal RH terhadap anak di bawah umur. Unej membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tersebut.

"Tim pemeriksa Unej sedang bekerja dan berkordinasi dengan Polres. Unej akan menindaklanjuti sesuai peraturan yang berlaku. Tentu kita sebagai manusia ketika begitu harus asas praduga tak bersalah dulu, nanti kita kumpulkan itu bukti buktinya. Kan banyak bukti kalau begitu mengumpul kan , kalau ada korban lain akhirnya berani ngomong, bisa juga," ujar Iwan singkat, Rabu (14/4/2021).

Tim itu, kata dia, mulai hari Kamis (8/4/2021) lalu mulai mengumpulkan bukti dengan menemui Dekan. Ia bahkan sempat menyebut kemungkinan ada korban lain. RH sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka.

1. Belum ada laporan korban lain

Tim Investigasi Unej Mulai Usut Dugaan Pencabulan, Rektor: Kami SeriusIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Gender, Unej, Dr Linda Dwi Eriyanti memilih irit bicara saat ditanya tentang kemungkinan adanya korban lain. "Sorry untuk yang ini saya no comment ya," ujarnya.

Meski demikian, Linda meminta agar mahasiswa tidak ragu untuk melapor jika mengalami pelecehan seksual.

"Ketika dari awal berdiri kami sudah menggaungkan isu lawan kekerasan, ya komitmen itu yang kita bangun," ujarnya.

2. Jangan ragu lapor

Tim Investigasi Unej Mulai Usut Dugaan Pencabulan, Rektor: Kami SeriusIlustrasi Perundungan Online (IDN Times/Mardya Shakti)

Linda mengatakan, mekanisme pelaporan kasus kekerasan seksual di PSG Unej sebenarnya cukup cepat. Korban bisa langsung menghubungi nomor PSG Unej Care yang sudah disebar di media sosial.

"Kalau di PSG, kami sudah ada mekanisme yaitu di flayer yang kami sebarkan. Itu sudah ada nomor kontak, siapapun yang mengalami kekerasan bisa menghubungi. Entah civitas akademika ataupun di luar Unej," katanya.

Baca Juga: UTBK Hari Pertama di Unej, Satu Peserta Terindikasi Positif COVID-19

3. Unej juga sediakan pendampingan psikologis

Tim Investigasi Unej Mulai Usut Dugaan Pencabulan, Rektor: Kami SeriusSelebaran PSG Unej untuk melaporkan tindakan kekerasan seksual. IDN Times/Istimewa

Selanjutnya, jika penyintas membutuhkan pendampingan psikologis, pihaknya telah bekerjasama dengan himpunan psikologi Jember.

"Nanti kami dari konselor akan menganalisis, maka kami sudah bekerjasama dengan himpunan psikologi Jember dan juga medical center sendiri sudah ada psikolognya. Jadi ada dua alternatif," katanya.

Selanjutnya, bila korban mengalami kekerasan fisik, pihaknya telah bekerjasama dengan medical center untuk layanan medis. Bila mahasiwa semua biaya akan ditanggung Unej.

"Dan di sini kami sudah berjejaring dengan Unej medical center jika korban mengalami kekerasan fisik atau membutuhkan visum ringan. Jika mahasiswa Unej fasilitas itu gratis, itu sudah ditegaskan rektor," katanya.

Proses selanjutnya, PSG juga bakal menunjukkan akses layanan hukum.

"Berikutnya untuk pendampingan hukum, kami dari tim advokasi banyak sekali teman dari fakultas hukum. di luar itu kami juga bekerjasama dengan BPTH dari fakultas hukum. Jadi banyak yang membantu PSG," tambahnya.

"Untuk kerjasama dengan pihak di luar Unej, kami juga kerjasama dengan PPT, dengan kepolisian, dan pihak-pihak NGO, sekolah sekolah dan semua pihak yang punya komitmen sama," jelasnya.

Baca Juga: Dugaan Pencabulan oleh Dosen Unej, Mahasiswa Gelar Aksi Secara Virtual

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya