900 Ulama Wafat akibat COVID-19, MUI Buat Gerakan Penanganan Pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan program Gerakan Nasional MUI Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi hari ini, Selasa (3/8/2021). Program ini bertujuan untuk meringankan masyarakat terdampak pandemik seperti kebutuhan pokok.
Gerakan Nasional MUI Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi, Luqmanul Hakim, mengatakan program ini juga membantu pemulasaran jenazah virus corona hingga vaksinasi. Menurutnya, program vaksinasi yang digelar MUI selalu memenuhi target.
"Program ini bertahap dari DKI, kemudian kami juga akan bertahap sampai ke daerah dan melibatkan pengurus MUI sampai provinsi," ujar Luqman dalam siaran pers secara virtual, Selasa (3/8/2021).
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: 605 Kiai dan Ulama Meninggal Selama Pandemik COVID
1. MUI sebut ada jenazah COVID-19 lebih dari 20 jam tak ditangani
Dalam acara itu, Luqman juga menyebut ada jenazah COVID-19 lebih dari 20 jam tak ditangani di rumah sakit. Hal itu karena rumah sakit kekurangan tenaga.
"Untuk itu, dalam sektor itu MUI dalam gerakan nasionalnya akan turun bersama dengan pemerintah, lembaga/kementerian dan juga pihak lain, sudah melakukan pelatihan untuk pemulasaran. Karena kita prihatin," katanya.
Baca Juga: 595 Ulama Meninggal Dunia di Masa Pandemik COVID-19
2. Sebanyak 900 ulama wafat akibat terpapar COVID-19
Lebih lanjut, Luqman mengatakan, selama masa pandemik, sekitar 900 ulama wafat. Mereka tutup usia karena terpapar virus corona.
"Ketika alim ulama, tokoh agama juga menjadi korban COVID-19 dan menjadi gugur, menjadi syuhada-syuhada di dalam COVID-19," katanya.
3. Wapres Ma'ruf Amin sebut 605 kiai dan ulama wafat selama pandemik
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan terdapat 605 kiai dan ulama wafat selama pandemik COVID-19. Namun, ia tidak mengatakan secara tegas para kiai dan ulama itu meninggal karena terpapar virus corona atau bukan.
"Per 7 Juli 2021, berdasarkan data Kementerian Agama sudah ada 605 orang kiai dan ulama serta pengasuh pesantren yang dipanggil untuk kembali menghadap Allah," ujar Ma'ruf dalam acara vaksinasi pesantren bertema "Jaga Kiai" secara daring, Senin (2/8/2021).
Ma'ruf mengatakan, ada juga santri yang terpapar COVID-19. Mereka terpapar di lingkungan pesantren.