Ada Warga Saudi Kena COVID Omicron, Keberangkatan Umrah RI Terganggu?

Kemenag masih membahas aturan teknis keberangkatan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) hingga kini masih menunggu kebijakan lanjutan dari Kerajaan Arab Saudi, terkait pemberangkatan umrah untuk jemaah Indonesia. Sebab, saat ini ada satu warga Arab Saudi terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.

"Umrah menunggu sebentar, karena ini terkait dengan beberapa perkembangan terbaru, saya kira Kemenag terus mencermati, terus memantau adanya varian baru Omicron yang sekarang terinformasi ada 1 warga Arab Saudi yang terkena, jadi kami dari Kemenag pasti akan terus mengikuti perkembangan yang ada," ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid di Kemenag, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: Jemaah Umrah Penerima Vaksin Sinovac Wajib Karantina 3 Hari

1. Kemenag masih melakukan sejumlah persiapan

Ada Warga Saudi Kena COVID Omicron, Keberangkatan Umrah RI Terganggu?Gedung Kementerian Agama (Kemenag) (IDN Times/Shemi)

Zainut menerangkan, Kemenag masih melakukan persiapan teknis antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, Peneyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) juga dilibatkan untuk membuat aturan teknis, yang di dalamnya juga membahas soal biaya umrah di masa pandemik.

"Jadi saya kira kalau itu diselesaikan sudah bisa berangkat," katanya.

Baca Juga: Cuma Boleh 1 Kali, Begini Skenario Umrah pada Masa Pandemik

2. Cuma boleh 1 kali, begini skenario umrah pada masa pandemik

Ada Warga Saudi Kena COVID Omicron, Keberangkatan Umrah RI Terganggu?Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufig F. Alrabiah di Makkah. (dok. Kemenag)

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, umrah hanya bisa dilakukan satu kali.

"Umrah dilaksanakan satu kali, salat lima waktu di Masjidil Haram melalui Eatmarna, ini aplikasi. Dan bebas salat lima waktu di Masjid Nabawi," kata Yaqut saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VIII DPR, di YouTube Komisi VIII DPR RI, Selasa (30/11/2021).

3. Skenario umrah bagi jemaah Indonesia

Ada Warga Saudi Kena COVID Omicron, Keberangkatan Umrah RI Terganggu?Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (dok. Kemenag)

Yaqut mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) bersama kementerian/lembaga terkait sudah menyusun skenario umrah untuk jemaah Indonesia. Skenario ini mulai dari sebelum keberangkatan, di Arab Saudi, hingga kembali ke Tanah Air.

Sebelum berangkat umrah, dia menjelaskan, jemaah haji melakukan screening kesehatan terlebih dahulu. Screening dilakukan 1x24 jam sebelum keberangkatan di Asrama Haji Pondok Gede.

"Hanya jemaah yang telah berusia 18-65 tahun, sudah divaksinasi dosis lengkap, dan memiliki hasil tes PCR negatif yang diberangkatkan umrah," ucap Yaqut.

Yaqut mengatakan, jemaah yang akan berangkat umrah wajib melaporkan visa dan dokumennya ke Kemenag atau mengurus proses administrasi. Setelah semua prosedur dilakukan, jemaah Indonesia berangkat ke Arab Saudi dengan memakai satu pesawat yang seluruh kursinya khusus jemaah umrah.

"Kemudian skenario saat di Arab Saudi, jemaah wajib karantina selama tiga hari dimulai dari saat tiba di Arab Saudi. Selama masa karantina, dilarang keluar dari kamar hotel," kata dia.

Menag mengatakan, pelaksanaan ibadah umrah selama sembilan hari. Waktu sembilan hari ini sudah termasuk perjalanan pulang dan pergi.

"Lalu akomodasi diisi dua orang per kamar, makan disajikan dalam kemasan dan transportasi mengikuti ketentuan Arab Saudi," ujar Yaqut.

Saat kembali ke Indonesia, jemaah wajib melakukan tes PCR. Tes PCR ini dilakukan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Usai melakukan tes PCR, jemaah wajib melakukan karantina.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya