Akhir Oktober 2021, Menag Terbang ke Saudi Urus Kelanjutan Izin Umrah

Kemenag terus melakukan persiapan bila umrah kembali dibuka

Jakarta, IDN Times - Kerajaan Arab Saudi hingga kini belum menyampaikan secara resmi kapan jemaah Indonesia bisa umrah kembali. Oleh karena itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berencana pergi ke Arab Saudi pada akhir Oktober 2021 ini.

"Bersamaan dengan itu, pemerintah tetap melakukan diplomasi. Pada akhir Oktober ini, kami akan bertemu langsung dengan Pemerintah Arab Saudi untuk membawa misi ini," ujar Yaqut dilansir dari laman resmi Kemenag, Kamis (21/10/2021).

Meski belum ada kepastian berangkat, Kemenag terus mempersiapkan skema pemberangkatan umrah di masa pandemik. Kemenag juga meminta kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk taat terhadap protokol kesehatan.

"Saya sangat berharap PPIU benar-benar memastikan jemaah umrahnya mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang berlaku," ucapnya.

Baca Juga: Bila Umrah Dibuka, yang Pertama Berangkat Petugas PPIU

1. Jangan sampai ada jemaah positif COVID saat tiba di Saudi

Akhir Oktober 2021, Menag Terbang ke Saudi Urus Kelanjutan Izin UmrahJemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Yaqut mewanti-wanti, jangan sampai ada jemaah yang tes PCR negatif di Indonesia, tapi saat tiba di Saudi hasil tes PCR-nya positif COVID-19.

"Entah karena proses tesnya atau karena tidak patuhnya pada prokes setelah tes di Tanah Air," katanya.

Lebih lanjut, Yaqut meminta kepada PPIU untuk bekerja sama secara baik dengan pemerintah. Salah satunya melaksanakan prosedur umrah di masa pandemik dengan baik.

"Kita tunjukkan kalau PPIU dan jemaah kita adalah jemaah yang patuh pada regulasi dan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Umrah Bakal Diterapkan 1 Pintu, Jemaah Dikarantina Sebelum Berangkat

2. Bila umrah dibuka, yang pertama berangkat petugas PPIU

Akhir Oktober 2021, Menag Terbang ke Saudi Urus Kelanjutan Izin UmrahJemaah umrah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram (IDN Times/Mela Hapsari)

Sebelumnya, Kemenag bersama sejumlah asosiasi PPIU melakukan pertemuan pada Selasa (19/10/2021). Dalam pertemuan itu, ada sejumlah hal yang disepakati.

Salah satu yang disepakati adalah pihak yang berangkat pertama bila umrah dibuka adalah petugas PPIU.

“Pertemuan ini menyepakati bahwa gelombang awal ibadah umrah di masa pandemi akan memberangkatkan para petugas PPIU dengan syarat sudah divaksin dosis lengkap, dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, dalam keterangannya, Rabu (20/10/2021).

Dalam pertemuan itu, turut hadir Kapuskes Haji Kementerian Kesehatan bersama Koordinator pada Direktorat Surveilance dan Karantina Kesehatan. Kemudian untuk asosiasi ada Himpuh, Asphurindo, Amphuri, Kesthuri, Sapuhi, Ampuh, Gapura, dan Asphuri.

3. Ada lima kesepakatan yang dihasilkan, salah satunya umrah dilakukan satu pintu

Akhir Oktober 2021, Menag Terbang ke Saudi Urus Kelanjutan Izin UmrahIDN Times/Uni Lubis

Dalam pertemuan itu, ada lima kesepakatan yang dihasilkan. Berikut rinciannya:

1. Untuk pemberangkatan gelombang awal ibadah umrah, dilaksanakan dengan memberangkatkan para petugas PPIU dengan syarat sudah divaksinasi dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi

2. PPIU yang berencana memberangkatkan, segera menyerahkan data jemaah umrah kepada Ditjen PHU

3. Untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede atau Bekasi

4. Skema keberangkatan:
a. Jemaah umrah melakukan screening kesehatan 1x24 jam sebelum berangkat
b. Pelaksanaan screening kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan vaksinasi COVID-19, meningitis, dan pemeriksaan swab PCR
c. Asrama haji menyediakan akomodasi, konsumsi, dan transportasi untuk memfasilitasi keberangkatan jemaah
d. Pengawasan pelaksanaan screening kesehatan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan
e. Boarding, pemeriksaan imigrasi, dan pemeriksaan ICV dilaksanakan di Asrama Haji

5. Skema kepulangan:
a. Melakukan pemeriksaan PCR di Arab Saudi maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan kepulangan
b. Saat kedatangan di Indonesia, jemaah dilakukan PCR (entry test)
c. Pelaksanaan karantina dilaksanakan di asrama haji selama 5x24 jam
d. Asrama haji menyediakan akomodasi, konsumsi, dan transportasi bagi jemaah umrah saat kepulangan
e. Saat hari ke-4 jemaah dilakukan PCR (exit test), bila hasilnya negatif jemaah dapat pulang kembali ke rumah masing-masing.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya