Arab Saudi Mulai Terima Jemaah Umrah yang Sudah Divaksin COVID-19

Jemaah diminta menunjukkan surat telah vaksinasi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi menerima jemaah umrah dari luar negeri (LN) yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 sesuai ketentuan Arab Saudi mulai, Senin (9/8/2021). Pejabat Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi jemaah umrah menunjukkan surat keterangan telah menjalani vaksinasi ketika hendak masuk ke negaranya.

Penyelenggaraan umrah kembali dibuka pada Agustus 2021 setelah ditutup sejak Oktober 2020. Penutupan dilakukan untuk mencegah penularan virus corona. Arab Saudi juga telah melayani jemaah haji secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat. Hanya ada 60 ribu kuota yang tersedia.

Baca Juga: Saudi Buka Umrah 10 Agustus, Bagaimana Nasib Jemaah Indonesia?

1. Bagaimana nasib jemaah Indonesia?

Arab Saudi Mulai Terima Jemaah Umrah yang Sudah Divaksin COVID-19Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi akan kembali membuka penyelenggarakan ibadah umrah pada 1 Muharram 1443 H atau 10 Agustus 2021. Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu aturan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemik dari Pemerintah Arab Saudi.

Saat ini, Arab Saudi masih melarang 9 negara untuk melakukan penerbangan langsung ke negara. Dari 9 negara itu, salah satunya Indonesia.

"Sambil menunggu notis (nota diplomatis) dari pemerintah Arab Saudi ke Kementerian Agama tentang teknis penyelenggaraannya," ujar Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khairizi, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Kemenag Temui Kedubes Saudi Bahas Penyelenggaraan Umrah 10 Agustus

2. Ada tiga poin yang harus disikapi Indonesia

Arab Saudi Mulai Terima Jemaah Umrah yang Sudah Divaksin COVID-19Jemaah umrah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram (IDN Times/Mela Hapsari)

Khairizi menerangkan ada tiga poin utama dalam menyikapi edaran dari Arab Saudi itu. Pertama mengenai suspend penerbangan, kedua vaksin dan yang ketiga penerapan protokol kesehatan.

"Kita minta kepada Kemenkes untuk segera melaporkan tentang vaksin kita. Karena menurut informasi vaksin Sinovac itu sudah diakui oleh WHO maka itu saya minta Kemenkes untuk segera menyurati menteri kesehatan haji untuk bisa menjadi syarat yang mana yang ada beredar," katanya.

Kemudian yang ketiga, Khairizi meminta kepada asosiasi penyelenggara haji dan umrah untuk apabila suspend belum dibuka dan vaksin Sinovac belum diakui oleh Arab Saudi.

"Maka dia (asosiasi) harus pelajari protokol (aturan) yang ada. Mungkinkah kita melaksanakan itu dalam suasana pandemik, dengan pertimbangan masa operasionalnya panjang, sehingga mengakibatkan tingginya biaya yang dikeluarkan," ujarnya.

Kepada jemaah, Khairizi meminta untuk tidak usah risau. Yang terpenting, kata dia, tetap menjaga istitoah umrah. Dia meminta kepada jemaah untuk mencari informasi yang benar dari pemerintah.

"Apa yang harus dijaga? Dalam hal ini istitoah kesehatan, istitoah ibadah dan perjalanannya, sehingga pada saatnya nanti ketika kita diberikan kesempatan baik langsung ataupun tidak langsung kita sudah siap," katanya.

3. Indonesia belum diberi izin kirim jemaah umrah

Arab Saudi Mulai Terima Jemaah Umrah yang Sudah Divaksin COVID-19IDN Times/Uni Lubis

Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaky Zakaria Anshary mengatakan semua negara diizinkan masuk ke wilayah Kerajaan Arab Saudi. Namun, ada sejumlah negara yang belum diizinkan masuk, salah satunya Indonesia.

"Semua negara dipersilakan melakukan penerbangan langsung dari negaranya ke wilayah Kerajaan. Kecuali bagi sembilan negara yang penerbangan langsung ke Saudi masih ditangguhkan," katanya.

Berikut sembilan negara yang masih dilarang masuk langsung ke Arab Saudi:

- Indonesia
- India
- Pakistan
- Mesir
- Turki
- Argentina
- Brasil
- Afrika Selatan
- Libanon 

"Warga yang melakukan penerbangan dari negara-negara tersebut diharuskan melakukan transit ke negara ketiga, untuk melakukan karantina selama 14 hari, sebelum melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi," ucap Zaky.

Baca Juga: Ibadah Haji Batal Lagi, Biro Haji Kehilangan Pendapatan Ratusan Miliar

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya