Bersarung, Menag Yaqut Launching Peringatan Hari Santri 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, melaunching peringatan Hari Santri 2021. Dalam peluncuran itu, Yaqut tampak mengenakan sarung.
"Hari ini saya pakai sarung, ini menegaskan bahwa saya santri, yang lain kiai," ujar Yaqut dalam siaran langsung di kanal YouTube Kemenag RI, Selasa (21/9/2021).
Acara ini turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy hingga Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.
1. Alasan lain pakai sarung
Yaqut kemudian menjelaskan alasan lain memakai sarung saat launching peringatan Hari Santri 2021. Yaqut menceritakan proses rencana melamar istrinya.
"Kenapa pakai sarung? Ini karena ada memorinya. Suatu ketika, istri saya (bilang ke ibunya), 'bu aku mau dilamar'. 'Dilamar siapa?', 'dilamar santri'," kata Yaqut menceritakan percakapan istri bersama mertuanya.
Ketika itu, calon mertuanya menjawab terima saja. Sebab, santri itu bisa jadi apa saja. Mulai dari menteri, wakil presiden bahkan presiden.
Singkat cerita, istri Yaqut mengatakan kepada ibunya kalau santri hanya berpakaian sarung dan peci. Jawaban ibunya pun di luar dugaan.
"Gak apa-apa, sarung itu bungkusnya, yang penting.... Nah itu kenapa hari ini saya pakai sarung, ini hanya bungkusnya saja," kata Yaqut disambut tawa para hadirin.
Editor’s picks
Baca Juga: 3 Poin Penting Perpres soal Pendanaan Pesantren yang Diteken Jokowi
2. Tema Hari Santri 2021
Yaqut mengatakan, tema Hari Santri 2021 adalah "santri siaga jiwa raga". Ia menyebut tema ini diambil sebagai cerminan sikap santri yang siap siaga membela Tanah Air.
"Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia," kata Yaqut.
Ia menerangkan siaga jiwa raga juga merupakan komitmen santri menjaga dan membela Tanah Air seumur hidupnya.
3. Siaga jiwa raga juga penting diterapkan di masa pandemik COVID-19
Selain itu, Yaqut meminta para santri juga siaga jiwa raga di masa pamdemik COVID-19. Dia meminta para santri untuk melaksanakan 5M+1D (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan doa).
"Jadi, siaga jiwa raga menjadi sangat penting di era pandemik COVID-19," ucapnya.
Baca Juga: PWNU DKI: Lebai Jika Anggap Santri Tutup Telinga dari Musik Radikal