Bripka Madih, Polisi Diduga Diperas Polisi Mengundurkan Diri

Bripka Madih mengaku sakit hati dengan Polri

Jakarta, IDN Times - Anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih, mengundurkan diri sebagai anggota Polri. Madih mengaku sakit hati dengan institusinya.

Madih sempat melaporkan adanya pemerasan oleh penyidik Polda Metro Jaya kepada dirinya. Kasusnya pun sudah bertahun-tahun berlalu, namun tak kunjung ada titik terang.

"Iya (mengundurkan diri). Sudah lama itu, semenjak sakit nih, sakit hati, semenjak kecewa. Ini berkat jasa media, ini kan ramainya karena media, bukan ane (saya) yang upload," ujar Madih kepada IDN Times, Minggu (5/2/2023).

"Ada media yang datang ke rumah, terus cerita, karena kita sudah 12 tahun perjuangan cerita sana-sini gak didengar kan, ada media yang bantu, ini bersyukur, ane sih gak lupa kulit, dibantu sampai segala macem," sambungnya.

Baca Juga: Polisi Peras Polisi: Bripka Madih Melanggar Kode Etik karena Berbohong

1. Kapolres Metro Jakarta Timur berharap Madih tak mengundurkan diri

Bripka Madih, Polisi Diduga Diperas Polisi Mengundurkan DiriKapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono, Rabu (23/9/2020) (ANTARA FOTO/Laily Rahmawaty)

Madih mengatakan, surat pengunduran dirinya sudah diajukan sejak 3 bulan lau.

Setelah kasus ini ramai, kata Budi, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono, juga sempat menanyakan apakah benar mengundurkan diri. Budi juga berharap agar Madih tidak mengundurkan diri dari Polri.

"Kita sudah ketemu dengan Timur 1, Timur 1 datang sama kita, beliau menanyakan, 'Di apa benar kamu mengundurkan diri? Tapi jangan dijawab sekarang, saya nanya tapi jangan dijawab sekarang', kata Timur 1 Kapolres. Beliau mau ke Tanah Suci dulu, 'nanti biar saya doakan biar urusan kamu sukses, biar pengunduran diri kamu dibatalkan. Saya berharap kamu jangan sampai lah (mundur), dibatalin lah', kata Timur 1, Bapak Kombes Budi Sartono, dia orang baik itu," ujar Madih.

Baca Juga: Pengakuan Bripka Madih: Tanah Diserobot Sebelum Jadi Polisi

2. Kasus Bripka Madih terkait tanah

Bripka Madih, Polisi Diduga Diperas Polisi Mengundurkan DiriAnggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih (IDN Times/Ilman)

Bripka Madih tengah menjadi sorotan setelah video yang menampilkan dirinya mengaku diperas penyidik Polda Metro Jaya viral di media sosial.

Polda Metro Jaya pun membenarkan pengakuan terkait dugaan pemerasan oleh anggota tim penyidik kepada Bripka Madih.

"Benar ada pernyataan yang disampaikan oleh yang bersangkutan (Bripka M)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dikutip dari ANTARA, Kamis (2/2/2023).

Madih mengatakan, orang tuanya telah memperjuangkan lahannya yang berada di wilayah Jalan Bulak Tinggi Raya, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, sebelum ia menjadi seorang polisi.

"Orang tua saya hampir satu abad melaporkan penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya," katanya.

3. Bripka Madih seharusnya mempunyai tanah 4.954 meter persegi

Bripka Madih, Polisi Diduga Diperas Polisi Mengundurkan DiriAnggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih (IDN Times/Ilman)

Berdasarkan Girik Nomor C 815 yang dimiliki, Bripka Madih seharusnya mempunyai 4.954 meter persegi tanah, sementara 2.954 meter persegi lainnya sudah diserobot. Sedangkan, untuk Girik Nomor C 191, dia memiliki tanah seluas 3.600 meter persegi yang juga diserobot.

"Itu jelas, ini murni penyerobotan tanah ini dilakukan sebelum saya jadi polisi. Merajalela, setelah saya berdinas menjadi polisi saat ditugaskan ke Polda Kalimantan Barat," katanya.

Saat sudah menjadi polisi dan ingin melaporkan kembali kasus penyerobotan tanah miliknya, penyidik Polda Metro Jaya diklaim telah meminta uang kepada Bripka Madih sebagai hadiah.

"Tahun 2011 itu, pada saat itu, saya kecewa dan sedih. Sebab, saya anggota kepolisian kemudian melaporkan hal ini, malah dimintai sejumlah uang. Dia berucap Rp100 juta dan hadiah tanah 1.000 meter persegi. Saya sakit dimintai seperti itu," ujar Bripka Madih.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya