Cak Imin Dukung Luhut Tolak China Minta APBN Jaminan Kereta Cepat

APBN bisa terbebani bila jadi jaminan proyek

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendukung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar yang menolak China meminta APBN RI untuk jaminan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

"Saya kira bagus (keputusan Luhut menolak permintaan China jadikan APBN sebagai penjamin utang KCJB). Risikonya terlalu besar kalau sampai APBN kita tersandera," ujar Cak Imin dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: China Beri Bunga Pinjaman Kereta Cepat 3,4 Persen, Luhut Nego Lagi

1. Bisa jadi beban APBN

Cak Imin Dukung Luhut Tolak China Minta APBN Jaminan Kereta CepatKetua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Cak Imin mengatakan, bila APBN jadi jaminan proyek kereta cepat, gak itu bisa menjadi beban negara. Oleh karena itu, perjanjian yang dilakukan seharusnya dalam ranah business to business (B2B).

"Yang perlu dipastikan itu proyek KCJB seharusnya B2B, saya kira cukup lah dana PMN disuntikkan, jangan lagi bebani APBN lagi sebagai penjamin investasi," kata dia.

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, keuangan Indonesia APBN Indonesia akan terbebani puluhan tahun bila APBN jadi jaminan proyek.

"Padahal kita tahu masih banyak diperlukan investasi, proyek-proyek besar di daerah-daerah yang saat ini masih berjalan. Jadi pada intinya hindari betul APBN kita jadi jaminan utang, jangan sampai tersandra," ucap dia.

Baca Juga: China Minta APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat, Pengamat: Berbahaya!

2. Luhut nego soal bunga pinjaman dari China

Cak Imin Dukung Luhut Tolak China Minta APBN Jaminan Kereta CepatMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, China Development Bank (CDB) sudah bersedia menurunkan bunga pinjaman untuk menambal pembengkakkan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kedua pihak telah menyepakati bunga pinjaman sebesar 3,4 persen dari yang sebelumnya ditawarkan sebesar 4 persen.

Namun, pemerintah ingin agar bunga pinjaman diturunkan lagi. Untuk itu, Indonesia masih melakukan negosiasi dengan pihak China agar kembali diberikan kelonggaran bunga pinjaman.

"Kita masih pengen ya lebih rendah lagi, ya yang pertama udah 3,4 persen dari 4 persen, tapi kita masih pengen lebih rendah kalau masih bisa," kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).

3. China minta jaminan dari APBN

Cak Imin Dukung Luhut Tolak China Minta APBN Jaminan Kereta CepatPenampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Luhut menerangkan, masih ada masalah psikologis terkait struktur pinjaman dari CDB. Pihak bank ingin agar ada penjaminan dari APBN. Sedangkan Indonesia menawarkan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).

Mantan Menkopolhukam itu menjelaskan, jika menggunakan penjaminan APBN langsung maka akan memakan proses yang panjang. Luhut sudah mengingatkan akan hal tersebut kepada CDB.

"Kalau dia mau nanti harus APBN ya dia akan mengalami panjang, sudah diingatkan, jadi dia pun masih mikir-mikir," papar Luhut.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya