Cerita Ahyudin soal Dana Dikelola ACT Hampir Rp3 Triliun

Dana tersebut diperoleh dalam periode 5 tahun

Jakarta, IDN Times - Nama lembaga filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kini tengah jadi sorotan. Muncul tagar #JanganPercayaACT hingga #AksiCepatTilep.

Hal itu terjadi usai pemberitaan majalahTempo berjudul "Kantong Bocor Dana Umat". Pendiri ACT, Ahyudin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, ACT mengelola dana hampir Rp3 triliun.

"Dalam lima tahun terakhir saja, sejak 2017 sampai dengan 2021 total dana (donasi) masuk yang dikelola ACT mencapai hampir Rp3 triliun. Dana sebesar ini adalah dana yang digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional," ujar Ahyudin kepada IDN Times, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Pendiri ACT Ahyudin: Wajar Dapat Gaji Besar, Kontribusinya Juga Besar

1. Wajar SDM di ACT dapat gaji besar

Cerita Ahyudin soal Dana Dikelola ACT Hampir Rp3 TriliunKetua Dewan Pembina ACT, Ahyudin. (IDN Times/Ezri TS)

Dengan performa penerimaan dana sumbangan sebesar itu, Ahyudin menilai wajar bila sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di ACT mendapat gaji besar. Bahkan, gaji pimpinannya pada Januari 2022 sempat menyentuh angka Rp250 juta.

"Dengan performance ACT seperti ini, wajar menurut ukuran profesionalitas semua SDM ACT mendapatkan remunerasi atau gaji yang besar, sebab standar kerjanya juga besar, kontribusinya juga besar. Semua SDM inti ACT dari top leader hingga OB bekerja tanpa kenal waktu, sebab karakter kerja kemanusiaan mengharuskan seperti itu," katanya.

Ahyudin menyebut, ACT merupakan organisasi tingkat dunia. Oleh karena itu, sumber pendanaannya pun tersebar dari berbagai negara.

Baca Juga: Pimpinan DPR Minta Dugaan Penyelewengan Dana ACT Diusut Tuntas

2. Armada kemanusiaan milik ACT berstandar internasional

Cerita Ahyudin soal Dana Dikelola ACT Hampir Rp3 TriliunMantan Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin. (ANTARA/Luqman Hakim)

Ahyudin yang kini tak lagi masuk dalam manajemen ACT menjelaskan, armada kemanusiaan milik ACT semuanya berstandar internasional. Menurutnya, semua bantuan yang diberikan untuk masyarakat juga masuk dalam kategori baik.

"Contohnya program Food Bus, sebuah layanan pemberian makan gratis bagi masyarakat miskin dengan standar bus paling top. Jumlah cabang ACT pun melampaui 100 cabang di seluruh Tanah Air. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan sosial kemanusiaan tak harus seperti baksos (bakti sosial) ala kebanyakan yayasan biasa di Tanah Air," kata dia.

Ahyudin menegaskan, ACT bukan hanya milik umat Muslim, tapi juga merupakan aset bangsa Indonesia.

"Pemberitaan Tempo saya nilai tendesius, mikro, parsial dan tak substantif. Tetapi ACT sejak awal hingga sekarang selalu berhadapan dengan berbagai tudingan miring. Bagi kami itu semua adalah keniscayaan dalam membangun gerakan kebajikan yang besar," ucap dia.

Ahyudin kini tak lagi menjadi bagian ACT. Dia mengundurkan diri pada Januari 2022 dari jabatan Ketua Dewan Pembina Yayasan ACT.

3. ACT akui gaji pimpinan sempat Rp250 juta, kini tak lebih Rp100 juta

Cerita Ahyudin soal Dana Dikelola ACT Hampir Rp3 TriliunKonferensi pers Aksi Cepat Tanggap (ACT) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Presiden ACT, Ibnu Khajar, mengakui bahwa gaji pimpinan di lembaganya sempat mencapai Rp250 juta per bulan. Menurutnya, gaji tersebut berlaku pada Januari 2021.

"Jadi kalau pertanyaannya apa sempat diberlakukan (gaji Rp250 juta), kami sempat memberlakukan pada Januari 2021, tapi tidak berlaku permanen," ujar Ibnu dalam konferensi pers di kantor ACT, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).

Ibnu mengatakan, gaji pimpinan Rp250 hanya berlaku satu bulan. Setelah itu, ada restrukturisasi gaji karena pandemik COVID-19.

"Beberapa angka, itu angka yang jadi rencana pada 2021 dan tidak bisa dijalankan. Satu bulan dijalankan, pandemik. Kondisi tidak signifikan dan kami melakukan perubahan atau 4-5 kali struktur gaji menyesuaikan dengan dana filantropi," katanya.

Saat ini, kata Ibnu, gaji pimpinan ACT tak lebih dari Rp100 juta. Namun, dia tak menjelaskan nominal pastinya.

Baca Juga: ACT Minta Maaf Usai Pemberitaan Majalah Tempo Bertajuk Dana Umat Bocor

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya