Demokrat Minta Jokowi Tepati Janji Tak Bungkam Pengkritik

Hal itu karena BEM UI dipanggil rektorat usai kritik Jokowi

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat meminta kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menepati janji untuk tidak membungkam para pengkritik. Hal itu menyusul adanya kritik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melalui akun media sosialnya yang menyebut Jokowi sebagai 'King of Lip Service'.

"Harapannya, tentu pernyataan Presiden tidak ada pembungkaman demokrasi itu bisa diterapkan secara nyata di lapangan. Sudah seharusnya, tidak ada lagi berbagai bentuk intimidasi dan hukuman kepada adik-adik mahasiswa yang menyampaikan kritik kepada Pemerintah," ujar ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).

Selain itu, Demokrat juga meminta kepada para menteri untuk mendukung pernyataan Jokowi yang membantah dirinya sebagai 'King of Lip Service'.

"Demokrat meminta untuk para pembantu presiden, baik di kabinet, kementerian, maupun pejabat-pejabat instansi pemerintahan lainnya, untuk mendukung pernyataan pak Joko Widodo bahwa beliau bukanlah King of Lip Service seperti yang disampaikan oleh BEM UI," ucapnya.

Jokowi juga menyampaikan tak masalah apabila ada kritik yang disampaikan kepadanya. Herzaky mengatakan kritik tersebut merupakan bentuk dinamika demokrasi.

"Di satu sisi, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kalau kritik itu boleh saja disampaikan karena ini negara demokrasi. Di sisi yang lain, BEM UI tentu juga memiliki pandangan dan analisa tersendiri mengapa mereka bersikap seperti itu terhadap Presiden. Inilah dinamika demokrasi karena kritik harus dianggap sebagai vitamin dan bentuk perhatian publik kepada pemerintah," katanya.

Baca Juga: Respons Jokowi Dijuluki King of Lip Service hingga PPKM Darurat

1. Respons Jokowi dijuluki 'King of Lip Service'

Demokrat Minta Jokowi Tepati Janji Tak Bungkam PengkritikPresiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Presiden Jokowi menganggap julukan 'King of Lip Service' dianggapnya hal yang biasa. Jokowi mengaku sudah sering mendapat julukan aneh dari para pengkritik.

"Ya itu kan sudah sejak lama. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer. Kemarin ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo. Kemudian, ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter. Ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh, dan terbaru ini ada yang ngomong saya ini bapak bipang (babi panggang). Terakhir, ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service," kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).

Menurutnya, kritikan yang dilontarkan oleh BEM UI kepadanya adalah bentuk ekspresi para mahasiswa. Sehingga, tak ada larangan soal itu.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa. Ini negara demokrasi, jadi kritik itu ya boleh-boleh saja," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta kampus tak halangi mahasiswanya untuk berekspresi

Demokrat Minta Jokowi Tepati Janji Tak Bungkam PengkritikPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Mengenai pemanggilan para petinggi UI setelah adanya aksi kritik tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta seharusnya kampus tidak perlu turun tangan saat mahasiswa berekspresi seperti itu.

"Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ucap Jokowi.

Baca Juga: Dijuluki King of Lip Service, Jokowi: Dulu Saya Dibilang Bebek Lumpuh

3. BEM UI tak akan hapus meme Jokowi King of Lip Service

Demokrat Minta Jokowi Tepati Janji Tak Bungkam PengkritikKetua BEM UI, Leon Alvinda Putra (www.instagram.com/@leonalvinda)

Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, menegaskan tak akan menghapus meme Jokowi King of Lip Service. Hal itu juga sudah disampaikan oleh perwakilan BEM ketika bertemu dengan rektorat kampus pada Minggu, 27 Juni 2021.

Pertemuan itu terjadi usai meme tersebut viral di media sosial dan menjadi sorotan publik. Meski kondisi pandemik COVID-19 tengah memburuk, namun pertemuan tatap muka itu tetap digelar pada hari Minggu kemarin.

"Kami lebih banyak memberikan keterangan dan menegaskan unggahan tersebut tidak akan kami turunkan," ujar Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra kepada IDN Times ketika dihubungi, Senin (28/6/2021).

Menurut Leon, pertemuan itu dikabarkan mendadak. Di surat pemberitahuan dari pihak rektorat, tertulis pertemuan dilakukan pukul 15.00 WIB. Tetapi, dia baru dikabari melalui pesan pendek pukul 14.40 WIB.

"Saya sudah minta agar pertemuan ditunda ke hari Senin, tapi pihak rektorat tidak mau. Akhirnya ya sudah saya sampaikan akan tiba telat," kata dia yang tiba di rektorat lewat dari pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Unggah Meme The King of Lip Service, WhatsApp Ketua BEM UI Diretas

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya