Detik-detik Kapal FC Ark Shiloh Tenggelam di Perairan Sumatra Selatan

40 ton solar ikut tenggelam

Jakarta, IDN Times - Sebuah kapal crane bernama FC Ark Shiloh tenggelam saat sandar di perairan OB Muara Sungsang, Sumatra Selatan. Danlanal Palembang, Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko, mengatakan tenggelamnya kapal crane itu terjadi pada Rabu (28/12022), sekitar pukul 06.10 WIB.

Sasongko menjelaskan, peristiwa bermula ketika kapal sedang bersandar dan dihantam ombak besar.

"Terus terjadi kebocoran jam 03.00 WIB pagi, ditanggulangi, dipompa, tapi mungkin sudah tidak bisa ditanggulangi, jam 06.10 WIB miring ke kanan dan tenggelam," ujar Sasongko kepada wartawan.

Baca Juga: Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 7 Penumpang Selamat

1. Bocor di bagian balas kanan

Detik-detik Kapal FC Ark Shiloh Tenggelam di Perairan Sumatra SelatanKapal FC Ark Shiloh tenggelam di perairan OB Muara Sungsang, Sumatra Selatan. (dok. IDN Times/Istimewa)

Karena dihantam ombak besar, Kapal FC Ark Shiloh mengalami kebocoran di bagian balas kanan. Hal itu menyebabkan air laut dengan cepat masuk ke dalam lambung kapal.

Sejumlah anak buah kapal (ABK) telah berusaha membuang air di dalam kapal dengan cara dipompa. Namun, karena kerusakan cukup besar, kapal akhirnya tenggelam.

Baca Juga: Nakhoda Kapal  Tugboat yang Tenggelam di Kubar Ditemukan Meninggal

2. Sebanyak 40 ton solar ikut tenggelam

Detik-detik Kapal FC Ark Shiloh Tenggelam di Perairan Sumatra SelatanIlustrasi Kapal Tenggelam (IDN Times/Arief Rahmat)

Sasongko menjelaskan, berdasarkan hasil wawancara dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), ada 40 ton solar yang ikut tenggelam dalam peristiwa itu. Meski demikian, TNI AL hingga kini belum menerima adanya laporan pencemaran air laut akibat tenggelamnya 40 ton solar itu.

"Mungkin ikut tenggelam dalam tangki," ucap dia.

3. KNKT akan menyelidiki

Detik-detik Kapal FC Ark Shiloh Tenggelam di Perairan Sumatra SelatanKonpers capaian kinerja KNKT 2021 pada Senin (20/12/2021). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Lebih lanjut, Sasongko mengatakan, investigasi dan penyelidikan akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Untuk investigasi lebih lanjut dari KSOP, itu yang punya kewenangan KNKT, ya. Kita (TNI AL) hanya mendampingi saja," imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya