Empat Kecamatan di Bima NTB Terendam Banjir, Kini Air Sudah Surut

Banjir juga sempat rendam satu hektare sawah

Jakarta, IDN Times - Ratusan rumah warga di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terendam banjir pada Sabtu, 27 November 2021. Banjir terjadi akibat Sungai Kendo meluap karena tidak mampu menampung debit air, usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Bima.

"Ada 248 rumah warga terendam banjir," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangannya, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Banjir Bandang Garut Terjang 23 Rumah, 105 Jiwa Mengungsi 

1. Ada empat kecamatan terendam banjir

Empat Kecamatan di Bima NTB Terendam Banjir, Kini Air Sudah SurutIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Muhari menerangkan, ada empat kecamatan di Kota Bima yang terendam banjir yakni Kelurahan Ntobo dan Penaraga di Kecamatan Raba; Kelurahan Nungga di Kecamatan Rasanae Timur; Kelurahan Jatibaru Barat dan Melayu di Kecamatan Asakota serta; Kelurahan Na'e dan Sarae di Kecamatan Rasanae Barat.

"BPBD setempat melaporkan kondisi terkini pada Sabtu (27/11/2021) pukul 20.43 waktu setempat, hujan telah berhenti mengguyur wilayah Kota Bima, dan banjir telah surut yang menyisakan material lumpur dan sampah," ucapnya.

2. Banjir juga sempat rendam satu hektare sawah

Empat Kecamatan di Bima NTB Terendam Banjir, Kini Air Sudah SurutRatusan hektare sawah di Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, PPU terendam banjir. (IDN Times/Ervan)

Muhari menerangkan, banjir di Kota Bima pada Sabtu kemarin setinggi 10-40 cm. Banjir juga sempat merendam satu hektare sawah.

"BPBD setempat bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, aparat desa dan warga setempat, telah melakukan peninjauan langsung di wilayah terdampak serta melakukan monitoring pascakejadian," katanya.

3. BNPB imbau pemda dan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana

Empat Kecamatan di Bima NTB Terendam Banjir, Kini Air Sudah SurutPlt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, Ph.D (tengah) mencoba mengoperasikan Rapid eLTE dalam kegiatan Gelar Kesiapan Peralatan pada Senin (16/8), di Gudang Logistik BNPB, Sentul Jawa Barat (dok.BNPB)

Lebih lanjut, Muhari mengatakan, berdasarkan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, Dompu, pada 27-29 November 2021 berpotensi hujan sedang hingga deras disertai petir dan angin kencang.

"Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah, dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan memeriksa potensi bencana di wilayah sekitar melalui inaRISK," imbuhnya.

Baca Juga: BNPB Akui Banjir di Sintang Akibat Lingkungan Rusak 1 Dekade Terakhir

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya