Haru! Gaji Rp600 Ribu, Guru Madrasah Tanpa Lengan Sudah Umrah 2 Kali

Gaji pertamanya mengajar di MI sebesar Rp5 ribu, MasyaAllah~

Jakarta, IDN Times - Nama Untung dipanggil ke atas panggung dalam acara Madrasah Award 2021 Kementerian Agama di Hotel Mercure, Ancol Jakarta Utara pada Jumat, 10 Desember 2021.

Sebelum naik ke atas panggung, dia terlebih dahulu menoleh ke arah kanan, menundukkan sedikit badan ke arah Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas yang duduk di tempat VIP. Tepuk tangan meriah mengawal langkah laki-laki berusia 53 tahun ini hingga ke atas panggung.

Untung merupakan seorang guru MI dan MTs Miftahul Ulum di Desa Batang Batang, Sumenep, Jawa Timur. Meski memiliki keterbatasan, yakni tak memiliki dua lengan seperti manusia normal lainnya, ia sudah memberikan inspirasi bagi banyak orang.

Terhitung sudah 28 tahun Untung menjadi guru madrasah dengan gaji pertamanya sebesar Rp5 ribu. Dia mulai mengabdikan diri sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sejak 1993 silam.

Berkat pengabdiannya ini, Kementerian Agama pun mengganjar Untung dengan penghargaan dalam kategori masyarakat peduli madrasah. 

Berikut kisah inspiratif dari guru madrasah tanpa lengan yang berhati mulia ini.

1. Untung sempat tak direstui untuk sekolah

Haru! Gaji Rp600 Ribu, Guru Madrasah Tanpa Lengan Sudah Umrah 2 KaliPak Guru untung peraih penghargaan Madrasah Award 2021 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Pendidikan formal Untung rupanya tak mulus. Dengan terlahir tanpa lengan, Untung harus memupuk mentalnya lebih keras dibanding anak seusianya.

Ketika menginjak usia sekolah, Untung sempat tak mendapat restu dari ibunda. Alasannya, khawatir Untung tak diterima oleh teman-teman.

"Kata ibu saya khawatir," ucap Untung usai menerima penghargaan.

Namun, Untung memutuskan pergi sekolah meski tanpa restu orang tua. Dia belajar menulis di sekolah menggunakan kaki, tentu hal itu berbeda dengan siswa lainnya.

Ya, Untung menempuh pendidikan di SDN Batang Batang, bukan sekolah berkebutuhan khusus. Selang satu bulan, ibunya tahu kalau Untung bersekolah.

Ibundanya memberi pesan untuk menyiapkan mental. Untung pun berhasil lulus SD. Kemudian, Untung melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Batang.

Untung tak melanjutkan SMA. Dia memilih untuk mondok di pesantren di Sumenep selama lima tahun.

Baca Juga: Kisah Guru Tanpa Lengan yang Raih Penghargaan Madrasah Award 2021

2. Keluar pesantren langsung jadi guru madrasah

Haru! Gaji Rp600 Ribu, Guru Madrasah Tanpa Lengan Sudah Umrah 2 KaliPak Guru Untung peraih penghargaan Madrasah Award 2021 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Pada 1993, MI Miftahul Ulum kekurangan tenaga pengajar. Berbekal pendidikan di pesantren, Untung ditawari mengajar Bahasa Arab.

Untung langsung menerimanya. Gajinya kala itu hanya Rp5 ribu per bulan. Namun, hal itu tak jadi soal.

"Bagi saya itu sudah Alhamdulillah," katanya.

Saat pertama menjadi guru, pendidikan formal terakhirnya hanya SMP. Pihak yayasan tak mempersoalkan. Hingga pada sekitar 2001, Untung melanjutkan kejar paket C dan lulus pada 2004.

Untung mengaku didorong oleh kepala sekolah tempatnya mengajar untuk melanjutkan S1 agar bisa menjadi guru tersertivikasi. Namun, ia menolak. Tujuannya hanya mengabdi mengajar para siswa.

Untung mengaku tak banyak kesulitan saat mengajar, begitu juga menulis di papan tulis meski menggunakan kaki.

Seiring berjalannya waktu, Untung mendapat beasiswa di Universitas Terbuka (UT) Jakarta pada 2020. Pada akhir 2021 ini Untung sudah lulus dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

"Karena pengabdian saya yang lama, jadi saya dihargai termasuk sudah D2 meski ijazah terakhir saya kejar paket," katanya.

Saat ini, Untung mendapat gaji Rp600 ribu. Gaji itu gabungan dari mengajar di MI dan MTs. Untung bersyukur dengan gaji itu. Karena menurutnya, bukan masalah uang yang utama.

Meski menulis dengan kaki, rupanya Untung sering diminta bantuan untuk menulis ijazah.

3. Untung sudah umrah dua kali

Haru! Gaji Rp600 Ribu, Guru Madrasah Tanpa Lengan Sudah Umrah 2 KaliJemaah umrah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram (IDN Times/Mela Hapsari)

Meski hanya bergaji Rp600 ribu, Untung bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ini, dia memiliki dua anak.

Anak pertamanya lulusan sarjana hukum dan anak keduanya masih duduk di kelas IX MTs.

Selain itu, Untung juga sudah melaksanakan umrah sebanyak dua kali. Umrah pertamanya pada 2016, kemudian yang kedua 2017.

Semuanya merupakan hadiah atas dedikasinya mengajar. Setelah itu, Untung memberikan hadiah umrah ketiganya untuk anak sulungnya.

"Umrah yang keempat itu saya kasihkan ke istri, tapi belum berangkat karena pas pandemik," katanya.

Sembari menahan air mata di pelupuk matanya, Untung mengatakan dirinya ingin terus mengabdikan diri sebagai guru.

"Kita itu mengajar untuk masa depan, bukan untuk belajar dan mengajar untuk masa untuk masa lalu," imbuhnya.

Baca Juga: Kemenag Cabut Izin Pesantren di Bandung Gegara Guru Perkosa 12 Santri

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya