Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024

Jokowi merespons dengan menyebut akan ada reshuffle

Jakarta, IDN Times - Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin diisukan sedang tidak baik-baik saja. Hal itu bermula ketika NasDem yang menjadi partai koalisi pemerintah, mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 pada 3 Oktober 2022.

Deklarasi itu menimbulkan pro-kontra. Ada yang menilai baik, tapi tak sedikit juga menyebut NasDem terlalu mengambil langkah awal mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Presiden Jokowi merespons dengan menyebut akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat. Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan jurnalis terkait apakah ada rencana reshuffle usai NasDem umumkan calon presiden (capres) 2024.

Meski demikian, Jokowi tak menjelaskan kapan reshuffle itu akan dilakukan.

"Rencana selalu ada pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi usai meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga: Sekjen PDIP: Surya Paloh Lebih Suka Peluk Anies Daripada Jokowi

1. Surya Paloh tegaskan NasDem sahabat Jokowi

Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Selang beberapa hari setelah Jokowi memberi sinyal reshuffle, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan bahwa partainya akan tetap berada di lingkaran pemerintahan Presiden Jokowi. Surya Paloh mengaku, NasDem merupakan sahabat sejati Jokowi.

Hal itu dsampaikan Surya Paloh merespons soal desakan beberapa pihak untuk mengeluarkan Partai NasDem dari pemerintahan, karena mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024.

"NasDem selalu menempatkan posisinya sebagai sahabat sejati koalisi pemerintahan Jokowi," kata Surya Paloh, dalam sambutannya, di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

Surya Paloh mengatakan, desakan tersebut merupakan cobaan dalam menjamin komitmen Partai NasDem terhadap pemerintahan Jokowi. Kendati diterpa berbagai cobaan, dia menegaskan bahwa Partai NasDem tak akan mengubah komitmen meski saat ini posisinya telah mendukung Anies Baswedan

"Saya katakan, kita tidak pernah berubah (komitmen dukung pemerintahan Jokowi). Jadi kalau ada yang menggoda kita, ada yang mencoba bagaimana ketangguhan, semangat, jiwa dan konsisten NasDem, boleh-boleh saja. Tapi niat baik kita tidak bisa ditawar-tawar," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal Ada Reshuffle Usai NasDem Umumkan Anies Maju Capres

2. Surya Paloh sebut tak ada alasan NasDem keluar dari pemerintahan

Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Di lain kesempatan, Surya Paloh juga menegaskan tak ada alasan NasDem keluar dari pemerintahan Jokowi. Dia mengatakan, NasDem akan bersama Jokowi hingga masa jabatan berakhir pada 2024.

"Gak ada alasan bagi NasDem untuk mundur kalau bukan dimundurkan. Apa alasannya bagi NasDem? Pemerintahan ini dianggap baik oleh NasDem," ujar Surya kepada wartawan usai menghadiri kegiatan silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah doktor dan guru besar dari berbagai universitas di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

3. Jokowi wanti-wanti Golkar untuk hati-hati deklarasikan capres

Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam HUT ke-58 Golkar, Jokowi menyampaikan untuk hati-hati dalam mendeklarasikan capres 2024. Diketahui, Golkar juga masuk dalam partai koalisi pemerintah.

Dalam acara itu, Jokowi menyampaikan kepada Golkar untuk hati-hati dalam mendeklarasikan calon Presiden (capres) 2024.

Mulanya, Jokowi menyampaikan, Golkar pada usia yang ke-58 sudah matang dalam perpolitikan Indonesia.

"Oleh sebab itu, saya yakin Golkar akan dengan cermat, teliti, hati-hati, tidak semberono dalam mendeklarasikan calon Presiden dan calon Wakil Presiden 2024," ujar Jokowi, Jumat (21/10/2022).

"Meskipun tadi saya lihat, sudah teriak Pak Arilangga Hartarto (Presiden) dan saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar capres mapun cawapres ini tokoh-tokoh yang benar. Silakan terjemahkan sendiri," sambungnya.

Banyak yang menduga, pidato Jokowi itu untuk menyindir NasDem yaang sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Dalam kesempatan itu, Jokowi kemudian menganalogikan pemilihan capres yang sama dengan calon pilot. Dia menerangkan, ada perusahaan penerbangan sedang menyeleksi dua calon pilot.

"Pilot pertama ini ngomong, agar dia bisa terpilh, dia mengatakan, 'saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki'. Pilot kedua mengatakan, 'semua penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya'. Bapak, Ibu akan tertarik yang mana?" kata dia.

4. Surya Paloh sebut pidato Jokowi untuk nasihati Golkar, bukan sindir NasDem

Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (IDNTimes/Melani Putri)

Keesokan harinya, Surya Paloh membantah pidato Jokowi itu sindiran untuk Golkar. Menurutnya, apa yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan nasihat untuk Golkar.

Saya pikir itu nasihat Pak Jokowi, ya, kepada Partai Golkar, ya. Tergantung Partai Golkar. Saya pikir itu nasihat yang baik, ya. Saya gak (melihat itu sebagai bentuk sindiran)," ujar Surya kepada wartawan usai menghadiri acara silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah doktor dan guru besar dari berbagai universitas di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, dilansir ANTARA, Sabtu (22/10/2022).

Surya berpendapat, NasDem memilih Anies sebagai capres untuk Pilpres 2024 yang diusung secara tidak sembrono.

"Kami gak sembrono, bagaimana itu sindiran," ucap bos Media Group itu.

Surya menilai Anies merupakan sosok yang memiliki jam terbang tinggi sebagai pemimpin.

"Anies memiliki jam terbang yang tinggi. Di mata NasDem, 'kan ada subjektivitas, ada objektivitas. Dua perpaduan ini 'kan terjadi hukum relativitas. Mungkin pikiran dari Pak Jokowi, ya, saran kepada Golkar kalau memilih calon presiden, ya, pilihlah yang pas, yang tepat," ujarnya.

Surya pun menegaskan, hubungannya dengan Presiden Jokowi baik-baik saja sekarang ini.

5. Viral Jokowi dianggap enggan berpelukan dengan Paloh

Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024IDN Times/istimewa

Di puncak peringatan HUT ke-58 Golkar, beredar video yang menampilkan Jokowi nampak enggan dipeluk Surya Paloh.

Dalam video yang viral, gesture Surya Paloh hendak memeluk Jokowi. Tangan kiri Paloh sedikit "mengajak" tubuh Jokowi untuk berpelukan.

Namun, tubuh Jokowi tetap tegap. Hanya senyuman yang diberikan Jokowi kepada Paloh.

Baca Juga: Puji Jokowi, Prabowo: Saya Harus Belajar dari Wong Solo Ini

6. Sekjen PDIP: Surya Paloh lebih suka peluk Anies daripada Jokowi

Gejolak Kabinet Jokowi Usai NasDem Umumkan Anies Jadi Capres 2024Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memberikan komentar terkait peristiwa itu. Menurut Hasto, Paloh saat ini lebih suka memeluk Anies Baswedan.

"Setahu saya kan yang suka peluk itu Pak Surya Paloh dengan Pak Anies ya, kalau dengan Pak Jokowi kan ya beliau menunjukkan sikapnya seperti itu, dan gak usah jadi isu politik lah, seperti itu, rakyat juga tahu yang akrab itu kan antara Pak Surya Paloh dengan Pak Anies," ujar Hasto di Kompleks Gelora Bung Karno, Minggu (23/10/2022).

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya