Harga BBM Naik, Moeldoko: Masyarakat Menerima dengan Baik

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, mengatakan, masyarakat menerima dengan baik keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM subsidi. Masyarakat dianggap menerima dengan baik karena tidak terjadi situasi yang kritis.
"Dari sisi kenaikan BBM, masyarakat juga bisa menerima dengan baik. Saya tidak melihat bahwa ada sebuah siatusi yang kritis di tengah-tengah masyarakat," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Baca Juga: Tanggapi Demo BBM, KSP: Pemerintah Sudah Berupaya Agar BBM Tidak Naik
1. Unjuk rasa merupakan hal biasa di negara demokrasi
Moeldoko mengatakan, unjuk rasa merupakan hal biasa di negara demokrasi. Dia mengingatkan, 80 persen BBM subsidi dinikmati oleh kelompok menengah ke atas.
"Jadi, teman-teman mahasiswa turun ke jalan itu sebagian juga memperjuangkan orang-orang kaya. Ini juga harus dipahami. Kalian turun ke jalan, berkeringat, berdarah-berdarah, yang kalian perjuangkan juga orang kaya karena subsidi itu ternyata banyak dinikmati oleh orang kaya. Ini tolong dipahami dengan baik," ujar dia.
Baca Juga: Penumpang TransJakarta Naik 10 Persen, Diklaim Efek Harga BBM Naik
2. Pemerintah apresiasi masyarakat
Editor’s picks
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu mengapresiasi masyarakat yang memahami situasi global sedang mengalami krisis. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM subsidi.
"Dan situasi Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh global sehingga apa yang saya lihat dalam perjalanan ke daerah-daerah, masyarakat, suku-suku, menyiapkan diri dengan baik di sektor pertanian, mereka sangat serius, situasi pangan dunia memang menjadi ancaman," kata dia.
Baca Juga: Simak Deretan Naik-Turun Harga BBM Sejak Jokowi Jadi Presiden
3. Harga Pertalite, Solar dan Pertamax naik
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM. Jenis BBM yang naik adalah Pertalite, Solar dan Pertamax.
Harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, sedangkan Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
"Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Baca Juga: Pakar ITB Menilai Zat Pewarna Tidak Memengaruhi Kualitas Pertalite