Indonesia dan Malaysia Bertemu, Bahas Evaluasi Kenaikan Biaya Masyair

Indonesia dan Malaysia akan membahas lebih lanjut

Jakarta, IDN Times - Misi Haji Indonesia dan Tim Tabung Haji Malaysia melakukan pertemuan di Arab Saudi. Pertemuan itu dilakukan untuk membahas evaluasi kenaikan biaya masyair yang sudah ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

Pertemuan itu dihadiri oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam. Selain itu, ada Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman beserta jajarannya.

"Kami mendapat tamu kehormatan, Misi Haji Malaysia. Kita mendiskusikan penyelenggaraan haji 2022, memperbincangkan proses pelaksaan haji tahun ini, evaluasi, bertukar pikiran, bertukar pendapat, dan saling memberikan informasi terkait layanan haji," ujar Hilman dilansir dari laman resmi Kemenag, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Berapa Biaya Masuk Pesantren? Perbedaan Biaya Tradisional dan Modern

1. Bahas soal perbaikan pelayanan haji

Indonesia dan Malaysia Bertemu, Bahas Evaluasi Kenaikan Biaya MasyairDirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief. (instagram.com/hilmanlatief)

Hilman menerangkan, dalam pertemuan itu turut dibahas terkait perbaikan pelayanan haji untuk masing-masing negara. Dia mengatakan, pertemuan itu juga turut membahas evaluasi kenaikan biaya masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

Biaya Masyair sebelumnya 1.800 riyal. Biaya Masyair pada tahun ini naik signifikan menjadi 5.656 riyal.

"Kita evaluasi bersama dan sepakat biaya yang dibayarkan harus sebanding dengan layanan yang kita terima," jelas Hilman.

"Kita juga mendiskusikan tentang pendanaan haji jangka panjang, apakah biaya akan naik atau turun. Kita ingin biaya sepadan dengan layanan dan tidak memberatkan jemaah," sambungnya

Baca Juga: DPR Setujui Usulan Penambahan Biaya Haji 2022 Rp1,5 Triliun

2. Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bahas rincian biaya Masyair

Indonesia dan Malaysia Bertemu, Bahas Evaluasi Kenaikan Biaya MasyairSuasana Jamaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Lebih lanjut, Hilman mengatakan, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk membahas rincian kenaikan biaya Masyair kepada Arab Saudi. hal itu dilakukan agar didapat kesepahamanan terkait kenaikan biaya yang tinggi tersebut.

"Kita bangun fairness untuk jemaah, petugas, dan penyelenggara di Arab Saudi," harapnya.

Senada dengan Hilman, Sri Syed juga mengaku sepakat untuk membahas rincian kenaikan biaya Masyair.

"Kita telah buat perbincangan awal terkait biaya haji. Kita sepakat untuk menindaklanjuti perbincangan ini tentang bagaimana menangani kenaikan biaya agar tidak membebani jemaah di masa mendatang," ujar Sri Syed.

Baca Juga: Cerita Jemaah Haji: Dulu Itu Haji Kelaparan, Sekarang Kekenyangan

3. Perlu ada kajian saat mengevaluasi kenaikan biaya Masyair

Indonesia dan Malaysia Bertemu, Bahas Evaluasi Kenaikan Biaya MasyairMisi Haji Indonesia dan Tim Tabung Haji Malaysia melakukan pertemuan di Arab Saudi (dok. Kemenag)

Meski demikian, Sri Syed mengaku layanan haji dari Arab Saudi tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Namun, kata dia, perlu ada kajian saat mengevaluasi kenaikan biaya Masyair.

"Pengumuman haji tahun ini mendesak. Kita tidak banyak waktu untuk berdiskusi. Ke depan dengan waktu lebih panjang kita bisa berdiskusi terkait untuk apa saja yang diberikan terkait kenaikan biaya," kata dia.

Baca Juga: Kemenkes Kini Wajibkan Semua Jemaah Haji Tes Antigen saat Tiba di RI

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya