Jokowi Akan Panggil Prabowo soal Resolusi Perdamaian Ukraina-Rusia

Jokowi mengaku tak mengetahui proposal perdamaian Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan memanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, untuk meminta penjelasan perihal pidato proposal usulan perdamaian Ukraina-Rusia.

"Saya belum bertemu dengan Pak Prabowo, hari ini atau besok akan saya undang meminta penjelasan terkait itu," kata dia, saat menghadiri pembukaan rakernas PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Jokowi Tak Tahu soal Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia dari Prabowo

1. Jokowi mengaku tidak mengetahui proposal perdamaian Ukraina-Rusia

Jokowi Akan Panggil Prabowo soal Resolusi Perdamaian Ukraina-RusiaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto (Instagram/@prabowo)

Jokowi mengaku tidak mengetahui proposal usulan perdamaian Ukraina-Rusia yang disampaikan Prabowo, dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu, 3 Juni 2023.

"Itu dari Pak Prabowo sendiri," ujar dia.

2. Prabowo mengajak Rusia dan Ukraina menghentikan peperangan

Jokowi Akan Panggil Prabowo soal Resolusi Perdamaian Ukraina-RusiaPersonel militer dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan Korps Lintas Udara ke-18 menaiki pesawat angkut C-17 untuk dikirim ke Eropa Timur, di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di Fort Bragg, Carolina Utara, AS, Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolston/WSJ.

Sekadar informasi, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan sarannya untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu, 3 Juni 2023.

Prabowo menegaskan, pihaknya menyampaikan hal tersebut agar Rusia dan Ukraina menghentikan peperangan.

"Karena itu saya ingin mengambil kesempatan ini untuk merekomendasikan bagi saudara-saudara kita di Ukraina dan Rusia untuk secepat mungkin menghentikan permusuhan,” kata Prabowo.

Ketua Umum Gerindra itu mengusulkan agar Dialog Shangri-La ini dapat menemukan cara, untuk mendesak agar Ukraina dan Rusia memulai negosiasi perdamaian.

Baca Juga: TB Hasanuddin Pertanyakan Usulan Resolusi Prabowo soal Ukraina-Rusia

3. Ada lima poin resolusi konflik Ukraina-Rusia

Jokowi Akan Panggil Prabowo soal Resolusi Perdamaian Ukraina-RusiaAnggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Prabowo mengusulkan lima poin besar resolusi konflik yang dibacakan dalam acara itu. Pertama, diadakan gencatan senjata. Dalam hal ini penghentian permusuhan di tempat pada posisi saat ini dari kedua pihak yang tengah berkonflik.

Kedua, saling mundur masing-masing 15 kilometer ke baris baru (belakang) dari posisi depan masing-masing negara saat ini.

Ketiga, membentuk pasukan pemantau. Ia menyarankan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara itu.

Keempat, pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati oleh baik Ukraina dan Rusia.

Kelima, PBB harus mengorganisir dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk dari berbagai wilayah sengketa.

"Setidaknya, mari kita coba ajukan beberapa rekomendasi konkret sehingga pertemuan seperti Dialog Shangri-La akan memiliki substansi dan makna yang lebih," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, langkah-langkah tersebut telah terbukti efektif dalam sejarah karena telah terbukti saat diterapkan di Korea. Dia menuturkan, yang lebih penting dari adanya perdamaian ialah berhentinya konflik yang melibatkan warga sipil.

“Namun, yang mendesak adalah penghentian permusuhan segera untuk melindungi penduduk sipil tak berdosa di wilayah konflik,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, diketahui Prabowo hanya membacakan empat poin. Poin tentang pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati, baik Ukraina maupun Rusia, tidak dibacakan. Namun, berdasarkan informasi rilis yang diterima IDN Times, terdapat lima poin yang diusulkan itu.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya