Jokowi Disarankan Pilih Panglima TNI yang Pintar dan Paham Politik

Kepintaran perlu untuk mengambil keputusan di saat genting 

Jakarta, IDN Times - Jenderal TNI Andika Perkasa sebentar lagi akan menuntaskan masa jabatannya sebagai Panglima TNI. Meski demikian, Presiden Joko "Jokowi" Widodo hingga kini belum mengumumkan siapa calon pengganti Andika.

Ketua DPP Partai Perindo Susaningtyas Kertopati mengatakan, ada tiga variabel yang perlu dilihat oleh Presiden Jokowi dalam menentukan calon Panglima TNI.

"Bahwa memilih seorang Panglima TNI, Presiden juga harus menentukan itu berdasarkan usia dan prestasi. Sehingga prestasi itu menjadi satu hal yang penting, menentukan bahwa seseorang itu bisa menjadi Panglima TNI itu juga pendidikannya," ujar Susaningtyas dalam diskusi bertajuk 'Panglima TNI Baru dan Pekerjaan Rumah Sektor Pertahanan' di Kantor DPP Perindo, Jakarta, Minggu (27/11/2022).

Dia mengatakan, kepintaran itu diperlukan untuk mengambil keputusan di saat situasi genting.

Baca Juga: DPR Sudah Terima Surpres Panglima TNI tapi Diungkap Senin, Kenapa?

1. Panglima TNI harus paham alutsista

Jokowi Disarankan Pilih Panglima TNI yang Pintar dan Paham PolitikDiskusi bertajuk 'Panglima TNI Baru dan Pekerjaan Rumah Sektor Pertahanan' di Kantor DPP Perindo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Kedua, Panglima TNI yang akan dipilih harus memahami alutsista yang ada. Calon Panglima TNI juga harus mampu memikirkan bagaimana mengembangkan SDM di tubuh TNI.

Dia menyebut, peremajaan alutsista penting dilakukan. Sebab, tak sedikit anggota TNI gugur ketika sedang menggunakan alutsista yang sudah usang.

"Jadi memang harus ada peremajaan di alutsistanya sendiri, karena kita juga harus lihat bahwa radar kita juga banyak yang usang," kata dia.

Baca Juga: Setelah Pensiun, Panglima TNI Ingin Tetap Produktif dan Bersama Anak

2. Rotasi antarmatra diperlukan

Jokowi Disarankan Pilih Panglima TNI yang Pintar dan Paham PolitikDiskusi bertajuk 'Panglima TNI Baru dan Pekerjaan Rumah Sektor Pertahanan' di Kantor DPP Perindo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Susaningtyas mengatakan, rotasi Panglima TNI setiap matra diperlukan. Hal itu untuk meningkatkan semangat di masing-masing matra.

"Ada baiknya rotasi itu dilakukan," ujar dia.

3. Panglima TNI harus paham politik tapi tidak boleh berpolitik praktis

Jokowi Disarankan Pilih Panglima TNI yang Pintar dan Paham PolitikDiskusi bertajuk 'Panglima TNI Baru dan Pekerjaan Rumah Sektor Pertahanan' di Kantor DPP Perindo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan yang sama, pengamat intelijen dan terorisme Ridwan Habib mengatakan, calon Panglima TNI pengganti Andika harus paham politik. Sebab, saat ini sudah masuk dalam tahapan Pemilu 2024.

"Panglima TNI harus memahami hal itu. Bukan berpolitik praktis ya. Panglima TNI tidak boleh berpolitik praktis, TNI harus tetap berada di atas semua golongan, di atas semua partai politik dan tidak boleh memihak salah satu partai politik, tetapi tentu harus memahami dinamikanya,” kata Ridwan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya