Jokowi Disebut Ingin Pasangkan Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024

Jokowi di balik layar beri dukungan untuk Ganjar

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberi sinyal mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 dengan menyebut kriteria pemimpin yang berambut putih. Hal itu disampaikan dalam acara Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, 26 November 2022.

"Ya kalau dilihat dari komentarnya jelas, yang berambut putih ya hanya Ganjar. Ya seperti biasa, Jokowi kan endorse sana-sini," ujar pengamat politik, Ujang Komarudin kepada IDN Times, Selasa (29/11/2022).

Jokowi juga pernah menyampaikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat acara HUT ke-8 Perindo. Ujang menilai, Jokowi memberikan kode dukungan kepada semua orang, termasuk Puan Maharani.

"Jokowi sih akan sebut semua nama, nanti juga akan sebut Puan," ucap dia.

Baca Juga: Sinyal Capres Rambut Putih dari Jokowi Dinilai cuma Simbolik

1. Dukungan di balik layar Jokowi akan tetap mengarah ke Ganjar

Jokowi Disebut Ingin Pasangkan Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024Presiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (dok. Sekretariat Presiden)

Meski demikian, Ujang menilai, dukungan di balik layar Jokowi akan tetap mengarah ke Ganjar. Hal itu karena Ganjar dianggap bisa melanjutkan program Jokowi setelah tidak lagi menjadi presiden pada 2024.

"Karena mungkin Ganjar lebih mudah dipegang, dikendalikan dan mungkin bisa membawa kenyamanan bagi Jokowi dan oligarkinya ketika sudah tidak menjabat di 2024 nanti, ya ke Prabowo mungkin Jokowi masih takut meskipun endorse di depan publik, tapi arah dukungannya itu ke Ganjar," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Sebut soal Pemimpin Rambut Putih, Prabowo Pamer Uban

2. Ganjar bisa saja berpasangan dengan Prabowo

Jokowi Disebut Ingin Pasangkan Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lebih lanjut, Ujang mengatakan, untuk meminimalisir risiko kekalahan, bisa saja Jokowi memasangkan Ganjar dan Prabowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi meski kelompok Prabowo tidak menghendaki.

"Ini skema Jokowi ya, Ganjar capres, Prabowo cawapres, tapi kalau kelompoknya Prabowo kan inginnya Prabowo capres, tapi gak, skema Jokowi, skema Istana itu Ganjar capres Prabowo cawapres, apa mau? Ya mau-mau saja Prabowo, karena belum pernah menang juga dan jangan lupa, jadi Menhan saja mau, jadi cawapres ya mau-mau saja," ujar dia.

Ujang mengatakan, Jokowi juga menghendaki adanya dua pasang calon presiden pada pemilu 2024. "Kalau Anies dapat tiket, ya lawannya Anies dua pasangan, kenapa Pak Jokowi ingin dua pasangan? Karena ingin menang satu putaran. Karena kalau dua putaran, Ganjar sendiri dengan pasangan, Prabowo nyalon sendiri dengan pasangan, Anies dengan pasangan, maka putaran kedua terjadi, kalau dua putaran, kalau misalnya Ganjar dan Anies maju, Anies bisa saja unggul dan itu tidak dikehendaki oleh Jokowi atau Istana," kata dia.

3. Pernyataan Jokowi saat acara Nusantara Bersatu, ingin gertak partai politik agar beri dukungan ke Ganjar

Jokowi Disebut Ingin Pasangkan Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024Presiden Joko “Jokowi” Widodo di acara relawan Nusantara Bersatu di GBK, Sabtu (26/11/2022). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ujang menilai, pernyataan Jokowi pada acara Nusantara Bersatu soal 'rambut putih' bertujuan ingin menggertak partai politik, agar mau mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres untuk Pemilu 2024.

"Kode atau simbol gerakan Jokowi untuk mendorong partai-partai mendukung Ganjar, baik dalam konteks dukungan resmi maupun dalam konteks deklarasi, dukungan resmi itu di antara partai koalisi, misalnya KIB, termasuk PDIP, keinginan Jokowi untuk mendukung Ganjar, karena dia menunjukkan ini relawannya banyak, besar dan sudah cukup untuk mendukung Ganjar. Ya kita tahu relawan-relawan seperti itu dimobilisasi juga," ujar dosen Universitas Al Azhar Jakarta itu.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya