Jokowi Dorong Basarnas Punya Alat Canggih: Tak Ada Anggaran, Ajukan!

Salah satu alat yang diharapkan adalah robot ular

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mendorong Badan SAR Nasional (Basarnas) memiliki alat canggih untuk misi pencarian korban. Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Basarnas.

"Untuk efektivitas pertolongan dan pencarian. Ini sudah digunakan di beberapa Negara di Amerika Serikat (AS), di Jepang yaitu robot ular atau snake robot yang bisa," ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga: Jokowi Wanti-wanti Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 Persen

1. Basarnas minta pengajuan bila tak memiliki anggaran

Jokowi Dorong Basarnas Punya Alat Canggih: Tak Ada Anggaran, Ajukan!iLUSTRASI Tim Basarnas sebelum menuju lokasi lakalaut (Dok. Basarnas Balikpapan)

Jokowi kemudian menjelaskan, robot tersebut bisa menyelam hingga kedalaman lebih dari seribu meter. Jokowi juga meminta para menterinya untuk membantu memberikan pengadaan alat yang disebutnya.

"Saya tidak tahu anggarannya ada atau tidak ada, tetapi kalau tidak ada tentunya segera diajukan nanti agar Pak Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK Muhadjir Effendy), tolong dicatat, Menteri seskab (Pramono Anung), Pak nanti dibantu Basarnas untuk memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan dan juga alat untuk pencarian di ketinggian yang bisa mencapai 3.600 meter yaitu jet suit, ini seperti air man," ucap dia.

Baca Juga: Imbas Gempa, Raker DPR dengan BMKG dan Basarnas Ditunda

2. Jokowi wanti-wanti frekuensi bencana di Indonesia naik 81 persen

Jokowi Dorong Basarnas Punya Alat Canggih: Tak Ada Anggaran, Ajukan!Presiden Jokowi hadir di acara Rakernas Basarnas, Kamis (16/2/2023) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan frekuensi kebencanaan di Indonesia naik 81 persen. Sementara, frekuensi bencana di dunia naik 5 kali lipat.

"Kita tahu menurut data, data yang saya miliki mencatatkan bahwa potensi bencana di dunia cenderung makin tinggi dengan frekuensinya 5 kali lipat naik selama 50 tahun terakhir, 5 kali lipaT, hati-hati, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya 2010 sebanyak 1945 (kasus). Kemudian 2022 kemarin 3.542 kasus. Kenaikannya sekali lagi dalam 12 tahun ini 81 persen," kata dia.

3. Jokowi harap tak ada bencana besar terjadi di Indonesia

Jokowi Dorong Basarnas Punya Alat Canggih: Tak Ada Anggaran, Ajukan!Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi berharap tak ada bencana dan kecelakaan besar yang terjadi di Indonesia. Jokowi juga menyampaikan beberapa kecelakaan besar yang pernah terjadi di Indonesia.

"Kita tahu bahwa pengalaman yang ada dari saat ada Air Asia pada 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sri Wijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu, kemudian Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada 2018, dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba pada 2018. Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat," imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya