Jokowi Singgung Hilirisasi hingga Pemilu di HUT ke-8 PSI

Jokowi ungkap strategi bisa menang pilgub DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hadir di acara HUT kedelapan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung soal hilirisasi, menyetop ekspor nikel yang digugat Uni Eropa, hingga Pemilu 2024.

Jokowi mengatakan, ketika Indonesia menyetop ekspor nikel, Uni Eropa menggugat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. Jokowi mengatakan, prosesnya saat ini sedang banding.

Indonesia, ditegaskan Jokowi, tak akan mundur. Menurutnya, bila menjadi negara maju, tak boleh mundur dengan gugatan apapun.

"Menteri-menteri tanya ke saya, 'Pak, gimana kita digugat?' Digugat ya hadapi. Digugat kemudian mundur jangan berharap ini akan jadi negara maju," ujar Jokowi dalam pidatonya di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Diisukan Campur Tangan Urusan Capres Parpol Lain, Jokowi Bilang Begini

1. Jokowi harap PSI bisa mencari pembeda bila ingin menang

Jokowi Singgung Hilirisasi hingga Pemilu di HUT ke-8 PSIPresiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Jokowi berharap PSI bisa mencari pembeda bila ingin menang di Pemilu 2024. Menurutnya, PSI jangan membawa isu yang tidak disukai anak muda.

"Jangan angkat isu yang tidak disukai anak muda. PSI harus memiliki diferensiasi dibanding partai lain, jangan ngikutin mereka," ucap dia.

Jokowi juga meminta PSI untuk tidak menjadi pengikut semata. Semua hal harus bisa berinovasi.

"Jangan jadi pengikut, harus jadi pencipta trend," ujarnya.

Baca Juga: Giring PSI: Pak Jokowi Bisa Menang Pilpres Tidak Pakai Uang

2. Isi pidato Jokowi

Jokowi Singgung Hilirisasi hingga Pemilu di HUT ke-8 PSIPresiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi di HUT kedelapan PSI:

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semuanya, om swastiastu, namo buddhaya salam kebajikan, shalom.

Yang saya hormati, Sis Grace, Bro Anthony, Wakil Dewan Pembina dan Sekretaris Dewan Pembina, yang saya hormati Bro Giring, Ketua Umum beserta Sis Dea, Sekjen serta bro dan sis yang tidak bisa saya sebut satu persatu, utamanya seluruh jajaran DPP, DPW, DPD, DPC dan seluruh legislator yang pada malam hari ini hadir.

Saya tadi sebetulnya mau menyampaikan sesuatu, tapi kok sama persis yang disampaikan bro Giring tadi, ini komplit (teks pidato), jadi gak dipake. Yang kedua, saya tadi sudah mau bicara hilirasi, tapi disampaikan lagi oleh Sis Grace. Jadi, saya bingung mau ngomong apa, saya kok sama persis.

Tapi, yang ingin saya sampaikan, pertama adalah peluang, bahwa nanti di 2024 tahun depan ada angka baru, tadi pagi saya tanya ke Kemendagri berapa sih pemilih berumur 17 sampe di bawah 40. ada 60 persen kurang sedikit. 60 persen kurang sedikit. Itu anak-anak muda semuanya dan pasar segmen sebesar itu, itulah yang memang harus disasar dan didapatkan oleh PSI, dan menurut saya sangat cocok sekali dengan PSI.

Bagaimana meraihnya? Tadi sudah disampaikan oleh Bro Giring. Jadi, saya gak menyampaikan lagi, ya itu memang itu yang harus dilakukan. Artinya, isu2 yg mau kita angkat ini harus pas dgn keinginan pemilih 17 sampe 39 tadi, isu-isunya apa? bro dan sis jauh lebih tahu dibanding saya. Jangan mengangkat isu-isu yang tidak disukai anak-anak muda kita. PSI harus memilii diferensiasi kalau dibandingkan partai-partai lain.

Jangan mau ngikutin mereka, isunya jangan ngikutin mereka. Jadi, jangan jadi follower, tapi harus jadi trendsetternya. Dapat, pasti dapat. Ingat, saya ini bukan siapa-siapa dari Solo, ndeso, masuk ke Jakarta yang kota besar. Saya melihat saat itu ada peluang, karena setiap pemilihan pilkada, di manapun selalu calonnya itu pake jas, pake dasi, pake peci, gak ada yang berani keluar dari situ, ingat ini. Kalau ada yang menampikkan seperti itu dari PSI, itu sudah berarti sudah.

Saat itu saya ingat, menyiapkan dengan Pak Ahok itu baju kotak-kotak, gak ada yang berani membuat tren seperti itu, itu ada risikonya. Risikonya bisa kalah kalau keliru, tapi ternyata disambut oleh masyarakat utamanya masayrakat muda, cari barang seperti itu.

PSI cari diferensiasi, jadi barang seperti itu. Sudah yang lain-lain sama Bro Giring. PR-nya itu saja. Kedua, saya ingin bicara hilirisasi, kita tahu namanya negara-negara di Amerika Latin, saya gak usah sebut nama negaranya, tahun 1950, 1960 mereka sudah jadi negara berkembang. Saya pelajari, ini ada apa? Kenapa seperti ini? Kenapa semua negara di sana jadi seperti itu? Itu yang namanya terjebak dalam negara berpendapatan menengan, middle income trap. Karena apa? Mereka tidak menawarkan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh negara lain.

Ini yang harus dilakukan negara kita. Saya berikan contoh yang melompat cepat sekali, Korea Selatan. Ini ada apasih bisa lompat seperti itu? Mereka bisa membuat komponen-komponen digital yang dibutuhkan oleh negara-negara besar, salah satunya Amerika. Taiwan ini kenapa negara bisa melompat? Dia bisa bikin namanya chip. Semua perusahaan besar yang berkaita ndengan itu tergantung pada dia. Beli semuanya harus ke dia, ada ketergantungan negara lain ke Taiwan.

Ini strategi besar, ini lah yang sedang dirancang membangun ekosistem gimana negara besar bergantung ke kita. Itulah yang kita namakan hilirisasi. Tapi bukan nikel saja, karena mau menyatukan seluruh kekayaan alam jadi satu barang yang dibutuhkan namanya EV baterai, litium baterai, itu ada komponen nikel, tembaga, timah, di situ ada komponen bauksit yang semuanya harus satukan, integrasikan.

Sehingga, muncul EV baterai dan babak selanjutnya ekosistem lebih besar yang namanya mobil listrik yang ke depan mau gak mau semua negara akan cari ini, semua akan menuju ke sana. Karena semua negara memberikan insentif negaranya untuk membeli itu dan negara lain tahu mengenai itu, yang sulit memang geografis negara kita. Nikel itu ada di Sulawesi, Maluku Utara, tambang ada di Papua, di Sumbawa, bauksit ada di Kalimantan BArat dan ada di Kepulauan Riau, tima ada di Bangka Belitung, gimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, di sana, disatukan jadi barang namanya EV baterai dan mobil listrik.

Meskipun baru berangkat ini baru nikel, ktia sudah digempur dulu oleh Uni Eropa, dibawa digugat ke WTO, menteri-menteri tanya ke saya, 'Pak, gimana kita digugat'. Didugat ya dihadapi, kalau digugat kemudian mundur jnagan berharap negara ini akan jadi negara maju. jangan berharap.

Kita seperti yaang saya ceritakan diawal sebagai background, Amerika Latin tadi, gak akan sampai kapanpun gak akan. Sehingga, maju terus jangan toleh kanan, toleh kiri. Baru nikel, kita sudah digugat dan saya katakan maju terus dan kalah. Kita kalah digugat di WTO. Menteri-menteri tanya lagi gimana kalah? kalah ya dihadapi. Ada upaya apa lagi? bisa Pak banding, ya banding, kita tunggu lagi gak apa-apa. Pada saat nanti ada keputusan barang ini sudah jadi. Karena kemarin kita setop bauksit. Ini belum ada yang gugat, padahal 80 persen material bauksit itu larinya ke Tiongkok. Ini sudah kita dapat musuh di Uni Eropa, ini ada lagi yang gede juga. Moga-moga gak gugat.

Setelah bauksit nanti sebentar lagi tembaga, ini juga harus setop (ekspor). Sehingga, komponen-komponen kabel itu ada semuanya diproduksi di negara kita. Stainless steel kita punya sendiri, alumunium kita ada, tembaga kita ada, timah kita ada, yang belum punya kita cuma satu, barang yang namanya litium, yang punya Australia dan beberapa negara di Afrika. Saya kaget di Austealia ada orang yang sudah booking di sana, punya konsensi, aman. ini orang-orang kita pinter. Saya baru ngomong dia udah jalan, yang ada di negara Afrika, litium juga banyak, ada 3 negara yang gede.

Ini yang namanya strategi negara dan harus konsisten. Karena kita akan sampai 2027-2028 dan saya mengharap PSI mengawal ini. Oleh sebab itu, PSI harus bisa masuk Senayan, jangan berpikir pesimis, saya setuju tadi Sis Grace sampaikan, optimis, saya gak pernah dalam bciara pesimis gak.

3. Jokowi akui sempat bingung hadapi pandemik

Jokowi Singgung Hilirisasi hingga Pemilu di HUT ke-8 PSIPresiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Saat menghadapi pandemik saya gagap dan bingung. Tapi pada suatu titik, saya bisa tenang dan jernih kembali. Saya telepon ke semua negara, gak ada yang bisa memberikan pennjelasan yang betul-betul saya yakin.

Karena saat pandemik masuk, saya langsung telepon Dirjen WHO, beliau menyampaikan pokoknya yang sakit pakai masker semua. Ok, kita sampaikan ke publik, yang sakit pakai masker, yang lain gak usah. Baru 2 minggu ganti lagi, dia telepon, semuanya harus pakai masker tidak terkecuali. Dirjen WHO saja seperti itu, apalagi kita.

Karena semua belum memiliki pengalaman dan kita beruntung saat itu gak melakukan lockdwon. Ini Saya ulang-ulang karena keadaan itu sulit, cari APD sulit, cari obat rebutan, cari vaksin rebutan, cari vaksin rebutan, kita cari untuk 278 juta kali, dua kali berarti ratusan juta yang harus disiapkan, rebutan semua saat itu. Belum pas pada puncaknya, kehabisan oksigen karena semua negara pegang semuanya, gak mungkin eskpor.

Saya rasa itu yang saya sampaikan dan sekali lagi, semuanya harus optimis bahwa PSI bisa masuk senayan di 2024.

Baca Juga: Bahlil soal Isu Reshuffle: Pak Jokowi Kalau Marah Gak Kelihatan

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya