Jokowi Terbang ke NTT untuk Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Upacara digelar di Lapangan Pancasila, Ende

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini berangkat ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedianya, Jokowi akan memimpin upacara hari lahir (harlah) Pancasila pada Rabu (1/6/2022).

Presiden Jokowi bersama rombongan terbang menggunakan pesawat RJ-85 melalui Bandara Sukarno-Hatta. Pesawat tersebut lepas landas pukul 13.30 WIB.

Dalam rombongan tersebut, ada Ibu Negara Iriana Joko Jokowi; Sekretaris Kabinet Pramono Anung; Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono; Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono; Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo; serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Megawati Jadi Pembina Duta Pancasila Purnapaskibraka

1. Mendarat di Ende

Jokowi Terbang ke NTT untuk Pimpin Upacara Hari Lahir PancasilaPresiden Jokowi berangkat ke NTT untuk rayakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi bersama rombongan mendarat di Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Ende, Kabupaten Ende. Jokowi kemudian langsung menuju hotel untuk melanjutkan kegiatannya esok hari.

Jokowi dijadwalkan bakal memimpin upacara Hari Lahir Pancasila 2022 yang akan digelar besok. Lokasi upacara berada di Lapangan Pancasila Ende, Kabupaten Ende.

Baca Juga: 1 Juni Hari Lahir Pancasila: Pengertian, Sejarah, dan Kronologi

2. 1 Juni Hari Lahir Pancasila: Pengertian dan sejarah

Jokowi Terbang ke NTT untuk Pimpin Upacara Hari Lahir PancasilaIDN Times/Abraham Herdyanto

Setiap tanggal 1 Juni, seluruh masyarakat Indonesia akan memperingati lahirnya dasar negara Republik Indonesia, Pancasila. Biasanya pada hari tersebut, diperingati dengan melakukan upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diadakan di Istana Negara dan berbagai tempat lainnya.

Hari Lahir Pancasila berawal dari pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato tersebut disampaikan saat sidang BPUKI yang waktu itu tengah membahasa dasar negara sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia.

Sebenarnya, istilah Pancasila sudah dikenal sejak abad ke-14, tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit. Hal tersebut diperkuat dengan adanya istilah Pancasila yang termaktub dalam manuskrip Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Empu Tantular.

Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Panca artinya lima dan sila yang dapat diartikan sebagai asas atau dasar. Melansir dari atmajaya.ac.id, penggagas Pancasila, Ir. Soekarno mendapat inspirasi mengenai dasar negara saat berada di Flores.

Dalam lamannya juga disuguhkan kutipan, “Di pulau Bunga yang sepi tidak berkawan aku telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya merenungkan di bawah pohon kayu. Ketika itu datang ilham yang diturunkan oleh Tuhan mengenai lima dasar falsafah hidup yang sekarang dikenal dengan Pancasila. Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali tradisi kami jauh sampai ke dasarnya dan keluarlah aku dengan lima butir mutiara yang indah.”

3. Sejarah Pancasila

Jokowi Terbang ke NTT untuk Pimpin Upacara Hari Lahir PancasilaMonumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya di Jakarta Timur ( ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sejarah lahirnya Pancasila, bermula dari rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai yang digelar pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Sidang pertama tersebut, diselenggarakan di Gedung Chuo Sangi In yang berkedudukan di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang sekarang dikenal dengan Gedung Pancasila. Pada zaman itu, Gedung Chuo Sangi In merupakan Gedung Volksraad atau Gedung Perwakilan Rakyat.

Di sidang tersebut, beberapa tokoh mengusulkan asas-asas yang akan dijadikan sebagai dasar negara. Namun, menjelang hari terakhir belum mendapatkan titik terang mengenai perumusan dasar negara. Hingga, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapatkan giliran untuk menyampaikan pidatonya.

Setelah menyampaikan pidato yang tanpa judul ini, gagasan Soekarno akhirnya diterima secara aklamasi oleh seluruh anggota BPUPKI. Setelah melalui proses panjang, pada tanggal 18 Agustus 1945 gagasan Soekarno, resmi dijadikan dasar negara yang bernama Pancasila.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya