Jokowi Terbang ke Sidoarjo untuk Hadiri Resepsi Satu Abad NU

Satu abad NU diperingati pada 7 Februari 2023

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Senin (6/2/2023) sore terbang ke Sidoarjo, Jawa Timur. Orang nomor satu di Indonesia itu akan hadir dalam acara resepsi peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU).

Deputi Bidang Protokoler, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Mahcmudin, membenarkan Jokowi akan menghadiri resepsi satu abad NU pada Selasa (7/2/2023).

"Iya betul," ujar Bey kepada IDN Times.

Baca Juga: Resepsi Puncak 1 Abad NU, Sekolah dan Pekerja di Surabaya Daring 

1. Satu abad NU diperingati di penanggalan Hijriah

Jokowi Terbang ke Sidoarjo untuk Hadiri Resepsi Satu Abad NULogo NU (twitter.com/nahdlatululama)

Dilansir NU Online, NU dibentuk pada 31 Januari 1926. Para kiai pendiri NU kala itu menyepakati pembentukan NU berdasarkan penanggalan Hijriah.

Di dalam penanggalan Hijriah, tanggal 31 Januari 1926 jatuh pada 16 Rajab 1344. Karena itu, bila menyesuaikan kalender Hijriah, puncak satu abad NU jatuh pada 7 Februari 2023 atau 16 Rajab 1444 H.

Baca Juga: Unmuh Sidoarjo Sediakan Berbagai Fasilitas untuk Peserta 1 Abad NU

2. Tema peringatan satu abad NU

Jokowi Terbang ke Sidoarjo untuk Hadiri Resepsi Satu Abad NULogo NU (nu.or.id)

PBNU telah menyiapkan tema khusus dalam memperingati satu abad NU. Temanya yakni Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru. Pilihan tema itu didasarkan pada hadis Rasulullah SAW tentang lahirnya pembaharu di setiap satu abad.

"Allah SWT setiap 100 tahun membangkitkan di kalangan umat ini pembaharu," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Rangkaian peringatan satu abad NU sudah dimulai pada Juni 2022. Pada bulan itu, diluncurkan logo peringatan satu abad NU.

3. Makna logo peringatan satu abad NU

Jokowi Terbang ke Sidoarjo untuk Hadiri Resepsi Satu Abad NULogo Satu Abad NU (nu.or.id)

Dalam logo itu, ada angka satu berwarna hijau. Angka tersebut menunjukkan satu abad NU berkiprah menegakkan diri sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Dalam logo itu, ada juga pita yang memberikan kesan gerakan tumbuh. Pita tersebut juga tampak menyelimuti angka satu, yang berarti melambangkan visi dan proyeksi untuk mendigdayakan NU dalam menjemput satu abad kedua.

Warna emas pita mencerminkan optimisme dan melambangkan visi mulia yang hendak diraih.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya