Kapolri Didesak Selidiki Dugaan Petinggi Polri Kasus Jam Tangan Mewah

Pemerasan jam tangan mewah diduga melibatkan petinggi Polri

Jakarta, IDN Times - Anggora Komisi III DPR, Santoso, mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengusut dugaan keterlibatan pemerasan jam tangan mewah. Dia mengatakan, ada diagram yang menampilkan sejumlah petinggi Polri yang diduga terlibat memeras Tony Sutrisno.

Tony merupakan pelapor penipuan jam tangan mewah, Richard Mille. Santoso mengatakan, Polri harus bekerja dengan baik berdasarkan data dan fakta.

"Polri memang dalam bekerja tidak boleh berdasarkan asumsi, maka untuk membuktikan apakah diagram itu fakta atau hoaks, maka Polri harus segera mengecek info tersebut. Diagram itu sangat transparan siapa berperan apa, dan itu diyakini berasal dari sumber yang mengetahui langsung atas kejadian tersebut," ujar Santoso, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: Kompolnas Dalami Dugaan Andi Rian Terlibat Pemerasan Jam Tangan Mewah

1. Anggota Komisi III DPR minta semua informasi yang didapat dari masyarakat harus segera direspons

Kapolri Didesak Selidiki Dugaan Petinggi Polri Kasus Jam Tangan MewahIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menegaskan, Polri harus merespons cepat informasi yang didapat dari masyarakat. Sehingga, perilaku menyimpang terhadap anggotanya dapat diminimalisir.

"Ini karena Polri memiliki perangkat untuk melakukan penelusuran atas informasi masyarakat tersebut. Banyak hal yang awalnya tabu diekspos ke publik tentang informasi perilaku menyimpang oknum anggota Polri semenjak adanya kasus Ferdi Sambo dan Teddy Minahasa satu per satu mulai bermunculan," kata dia.

Menurutnya, ini merupakan momentum Polri untuk kembali mendapat kepercayaan publik.

"Apalagi dengan dukungan para mantan Kapolri yang berkunjung menemui Kapolri di Mabes Polri agar Polri melakukan pembenahan personel dan yang terkait dengan menurunnya kepercayaan publik kepada Polri," ucap dia.

Baca Juga: Anggota Polri Diduga Peras Korban Penipuan Jam Mewah Richard Mile

2. Kompolnas mau dalami dugaan pemerasan terhadap Tony

Kapolri Didesak Selidiki Dugaan Petinggi Polri Kasus Jam Tangan MewahDirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi. Foto: Dok Divisi Humas Polri.

Di satu sisi, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku akan mendalami kasus dugaan keterlibatan pemerasan Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen. Pol Andi Rian Djajadi, dan beberapa anggota Polri dalam aksi pemerasan terhadap Tony Sutrisno, pelapor penipuan arloji Richard Mille.

Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim, mengatakan pihaknya akan mendalami informasi tersebut kepada Inspektorat Pengawasan Umum dan Divisi Propam Polri.

"Tentu ini penting untuk didalami dan kita akan mencoba koordinasikan dengan pihak pengawas internal, baik inspektorat pengawasan umum atau terkait pengawasan etika profesi di propam," kata Yusuf saat dihubungi, Senin (31/10/2022).

3. Pemerasan terungkap lewat diagram yang menyebut nama Andi Rian

Kapolri Didesak Selidiki Dugaan Petinggi Polri Kasus Jam Tangan MewahDirektur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kasus dugaan pemerasan itu diketahui terungkap usai munculnya diagram yang menampilkan nama Andi Rian, yang ketika itu menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, serta beberapa perwira kepolisian, beredar di media sosial.

Tak lama berselang, pelaporan kasus tersebut membenarkan adanya aksi pemerasan terhadap dirinya. Diagram dan kasus pemerasan itu, kemudian menurut Kompolnas diminta harus ditelusuri kebenarannya secara serius.

Jika korban membenarkan adanya pemerasan, lanjut Yusuf, maka aduan dan diagram tersebut akan menjadi sumber informasi untuk menelisik lebih jauh tindak penyimpangan wewenang Andi Rian dan beberapa anak buahnya.

"Saya kira soal bagan-bagan itu perlu dikonfirmasi ke pelapor. Jika pelapor (korban) membenarkan isi bagan (diagram)," kata Yusuf.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya