Kebocoran Data Sering Terjadi, Cak Imin: Kemenkominfo Belum Canggih

"Ini darurat."

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengkritisi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) karena kerap terjadi kebocoran data digital.

"Kominfo ini belum canggih berarti, belum bisa melindungi (data) warganya. Karena itu Kominfo ini harus melindungi warganya melalui berbagai cara teknologi yang bisa dipilih," ujar Cak Imin dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (9/9/2022).

Cak Imin mendorong Rancangan Undang-Undang (RRU) Perlindungan Data Pribadi segera disahkan. Menurutnya perlindungan data perlindungan perlu ada penguatan secara aturan.

Baca Juga: Marak Kebocoran Data, PSI Dorong Bahas RUU PDP Demi Perlindungan Data

1. Pemerintah diminta serius menangani kebocoran data

Kebocoran Data Sering Terjadi, Cak Imin: Kemenkominfo Belum CanggihWakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (IDN Times/Sachril Agustin)

Wakil Ketua DPR itu meminta pemerintah serius menangani kebocoran data. Menurutnya, salah satunya caranya dengan mempebarui teknologi.

"Saya kira harusnya kita punya teknologi untuk menangani itu agar tidak ada kebocoran. Saya minta kepada Menteri Kominfo benar-benar mengatisipasi secara teknologi. Sementara masyarakat harus menjaga data pribadinya betul-betul supaya tidak mudah diakses," ucap dia.

Baca Juga: 5 Cara Cek Kebocoran Data Pribadi, dari SIM Card hingga Email

2. Cak Imin sebut kebocoran data sudah darurat

Kebocoran Data Sering Terjadi, Cak Imin: Kemenkominfo Belum CanggihWakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Leboh lanjut, Cak Imin menyebut kebocoran data sudah darurat. Oleh karena itu, dia meminta peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

"Ini darurat. Cari pakar-pakar teknologi karena ini harus dihadapi dengan kunci teknologi," kata dia.

3. Sejumlah kebocoran data kerap terjadi

Kebocoran Data Sering Terjadi, Cak Imin: Kemenkominfo Belum CanggihIlustrasi kebocoran data (Pexels/Magnus Mueller)

Berdasarkan catatan, sejak awal 2021, isu kebocoran data berembus. Pertama, ada data BPJS pada 2021.

Kemudian data di BRI Life, e-HAC pada Juli 2021. Bahkan, data vaksinasi COVID-19 sejumlah pejabat juga dikabarkan bocor.

Kemudian pada 2022, data kebocoran juga menimpa tiga ribu PNS. Kemudian ada dugaan kebocoran data sim card.

Tak hanya itu, data pribadi pelanggan IndiHome juga diduga bocor. Meski demikian, PT Telkom mengaku tak ada kebocoran data tersebut.

Baca Juga: 105 Juta Data WNI Bocor dan Dijual Peretas, KPU: Itu Bukan dari Kami!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya