Kemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis Elektronik

Ada program unggulan bernama Samsung Smart Learning School

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) menjalin kerja sama dengan PT Samsung Electronics Indonesia, untuk meningkatkan literasi digital di madrasah dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Kerja sama itu dibubuhkan dalam nota kesepahaman antara Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani, dan Presiden Direktur Samsung Electronics Indonesia, Simon Lee, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Jakarta, Senin (6/5/2023). Kerja sama itu berlangsung hingga 2025.

"Kerja sama ini akan meningkatkan efektifitas belajar anak-anak madrasah dalam platform digital," ujar Ali, dalam keterangannya.

Baca Juga: 100 Ribu ASN Kemenag Tak Profesional, Kemenag Lampung Tanggapi Positif

1. Kerja sama mencakup tiga program

Kemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis ElektronikKemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis Elektronik (dok. Kemenag)

Ali menyebutkan, kerja sama ini mencakup tiga program. Pertama, Samsung Smart Learning School (SSLC), Samsung Innovation Campus (SIC), dan Samsung Solve for Tomorrow (SSFT).

Ali menjelaskan, ketiga program itu bertujuan untuk pengembangan proses belajar mengajar berbasis elektronik. Dengan adanya program tersebut, diharapkan kompetensi pengetahuan guru dan siswa meningkat.

"Salah satu program utamanya, yaitu Samsung Smart Learning Class (SSLC) adalah kelas online yang menunjang transformasi kelas konvensional menuju school digitalization. Idenya adalah menciptakan kelas merdeka yang lebih banyak mencakup audiens, dan dapat diabadikan sebagai wahana pembelajaran kembali. Dengan demikian pendidikan madrasah menjadi lebih mudah diakses, mengakomodasi kebutuhan semua orang, dan mudah dikontrol kualitasnya," ucap dia.

2. Keunggulan SSLC

Kemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis ElektronikKemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis Elektronik (dok. Kemenag)

Lebih lanjut, Ali mengatakan, SSLC dianggap bisa mengimbangi manfaat kelas konvensional, seperti pemberian tugas berbasis individu dan kelompok. Selain itu, SSLC juga tidak menghilangkan interaksi antara siswa dan guru.

"Lebih dari itu, SSLC dapat dipakai untuk penggunaan video, YouTube, dan berbagai aplikasi lainnya. Untuk dapat berpartisipasi di dalamnya, siswa dan guru didorong kapabilitasnya menggunakan berbagai aplikasi online meeting dan komunikasi digital interaktif," kata dia.

3. Riset SSLC dilakukan sejak 2017

Kemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis ElektronikKemenag Tingkatkan Literasi Digital Madrasah Berbasis Elektronik (dok. Kemenag)

Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur Samsung Electronics Indonesia, Simon Lee, menerangkan SSLC dilakukan sejak 2017. Pilot project program tersebut diterapkan di MAN 11 Jakarta pada 2022.

“Teknologi pasti akan terus berkembang, dan sangat penting untuk menyesuaikan gaya belajar mengajar di kelas agar selaras dengan kemajuannya. Mengintegrasikan teknologi ke dalam rencana pembelajaran dapat lebih efektif mendorong siswa menjadi generasi yang mampu berpikir kritis,” kata Simon.

Fasilitas SSLC yang disediakan ada koneksi internet, Smart TV 55 inci, Samsung Access Point, dan Samsung Tablet Galaxy Tab untuk guru dan siswa.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya