Kenapa Suhu Indonesia Tambah Panas, BMKG Minta Jangan Kaitkan Ini

Penyebabnya karena perubahan iklim bisa iya, bisa tidak

Jakarta, IDN Times - Memasuki bulan Mei 2022, suhu di sejumlah wilayah Indonesia terasa lebih panas, ada yang menyatakan kondisi ini berkaitan dengan perubahan iklim. Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko memberikan penjelasan.

"Kejadian suhu harian yang tinggi di Indonesia sering dikaitkan sebagai akibat perubahan iklim. Pernyataan tersebut tidaklah salah meskipun juga tidak dapat dibenarkan sepenuhnya," ujar Urip dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Suhu Terasa Panas, BMKG: Ada Gerak Semu Matahari dan Pusaran Kembar

1. Tak bisa langsung dikaitkan dengan pemanasan global

Kenapa Suhu Indonesia Tambah Panas, BMKG Minta Jangan Kaitkan IniIlustrasi terik matahari (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Urip menerangkan, peristiwa cuaca yang terjadi tidak bisa langsung dikaitkan dengan adanya pemanasan global. Menurutnya, pemanasan global harus dibaca dari rentetan data iklim yang panjang, tidak hanya satu kejadian.

"Namun begitu tren kejadian suhu panas dapat dikaji dalam series data yang panjang apakah terjadi perubahan polanya baik magnitudo panasnya maupun keseringan kejadiannya," ucapnya.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Suhu Udara di Pantai lebih Panas hingga 3 Derajat 

2. Adanya peningkatan suhu permukaan

Kenapa Suhu Indonesia Tambah Panas, BMKG Minta Jangan Kaitkan Iniilustrasi berjalan di bukit gersang (pexels.com/Tamar Willoughby)

Berdasarkan analisis yang panjang selama 40 tahun menggunakan 92 stasiun BMKG, secara umum tren kenaikan suhu permukaan bumi nyata terjadi. Kenaikan tercatat berada di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

"Pulau Sumatera bagian timur, Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan dan Sulawesi bagian utara mengalami trenkenaikan > 0.3 derajat celcius per dekade," katanya.

"Laju peningkatan suhu permukaan tertinggi diketahui terjadi di Stasiun Meteorologi Temindung, Kalimantan Timur (0.95 derajat celcius per dekade), sedangkan laju terendah terdapat di Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, Bima (0.01 derajat celcius per dekade). Suhu udara permukaan di wilayah Jakarta dan sekitarnya meningkat dengan laju 0.40 - 0.47 derajat celcius per dekade," sambungnya.

3. Adanya anomali suhu

Kenapa Suhu Indonesia Tambah Panas, BMKG Minta Jangan Kaitkan IniIlustrasi suhu udara panas. (Pixabay.com/geralt)

Meski demikian, Urip mengatakan saat ini ada anomali suhu yang lebih panas di beberapa wilayah Indonesia. Hal itu mengindikasikan adanya faktor lain yang mengamplifikasikan periode puncak suhu udara.

"Sirkulasi massa udara memicu tertahannya masa udara panas di atas sebagian wilayah Sumatera dan Jawa sehingga mengamplifikasi Mei yang panas," katanya.

Sirkulasi massa udara tersebut membuat kondisi semakin panas dan tidak nyaman. Suhu udara dengan kelembaban tinggi akan terkesan "sumuk", namun apabila udaranya kering akan terasa terik dan membakar.

Lebih lanjut, Urip menjelaskan, berdasarkan analisis BMKG pada 1-10 Mei 2022, suhu di wilayah Samudra Hindia di bagian barat Sumatra dan Laut Jawa lebih hangat dari biasa. Ini bisa menjadi penambah udara lembab akibat penguapan yang lebih intensif dari permukaan air laut.

"Sementara itu, analisis sirkulasi angin menunjukkan adanya pusaran kembar (double vortex) di bagian utara dan selatan belahan bumi sebelah barat Sumatera sebagai manifestasi dari aktifnya gelombang atmosfer MJO (Madden Julian Oscillation) di area tersebut," ujarnya.

Selain itu, di atas Pulau Kalimantan juga muncul vortex meski kondisinya lemah. Kondisi tresebut bisa menyebabkan angin di atas Pulau Jawa dan Sumatra menjadi lemah dan cenderung stabil.

Hal itu bisa menjadikan udara lembab dan panas cenderung tertahan dan tidak bergerak ke mana-mana.

 

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya