Kritik Jokowi, Anwar Abbas MUI: Jangan Dikira Saya Memusuhi

Kritik Anwar Abbas disampaikan saat Kongres Ekonomi Umat II

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku terkejut dengan pemberitaan yang menyebut dirinya diingatkan jangan bicara keras usai memberikan kritik langsung kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Itu jelas tidak benar sama sekali. Yang benar adalah saya dalam sambutan dalam acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 yang dihadiri oleh Presiden Jokowi mengatakan, bahwa saya tadi oleh teman-teman saya kata saya kepada Pak Presiden telah diingatkan supaya saya dalam memberikan sambutan agar jangan bicaranya terlalu keras," ujar Anwar dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).

Anwar mengatakan, peringatan itu disampaikan oleh teman-temannya sambil tertawa. Dia mengatakan, Jokowi merupakan sosok yang kebal dengan kritik.

"Saya sampai berkesimpulan seperti itu adalah karena saya tahu Pak Jokowi itu memang orangnya terbuka dan tidak alergi terhadap kritik," katanya.

Baca Juga: Waketum MUI: Indeks Gini Ekonomi Turun saat Jokowi Pimpin Indonesia

1. Anwar Abbas tegaskan tak memusuhi Jokowi

Kritik Jokowi, Anwar Abbas MUI: Jangan Dikira Saya MemusuhiWakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas (FOTO ANTARA/Anom Prihantoro)

Anwar Abbas menyatakan dia tak memusuhi Jokowi dengan kritikan yang diberikan. Menurutnya, Jokowi telah menyampaikan secara langsung bahwa kritikan yang disampaikannya sudah dicatat.

"Jadi media janganlah sampai mengira terlalu jauh di mana Pak Jokowi telah mengingatkan saya untuk tidak bicara keras sebelum saya menyampaikan sambutan saya, juga di samping itu media janganlah sampai mengira bahwa saya itu memusuhi Jokowi," ucapnya.

Baca Juga: Dikritik MUI soal Gini Ekonomi, Jokowi: Emangnya Saya Gak Kepikiran?

2. Waketum MUI sebut indeks gini ekonomi turun saat Jokowi pimpin Indonesia

Kritik Jokowi, Anwar Abbas MUI: Jangan Dikira Saya MemusuhiAnwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Kritik yang menjadi sorotan itu disampaikan Anwar Abbas pada pembukaan Kongres Ekonomi Umat II pada Jumat, 10 Desember 2021.

Anwar mengawali sambutan dengan menjelaskan tugas negara sesuai dengan amanat konstitusi adalah melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan rakyat dan ikut menjaga ketertiban dunia.

"Saya rasa pemerintah sudah berhasil mensejahterakan rakyat. Tapi rakyat yang sudah bisa tersejahterakan dan disejahterakan oleh pemerintah tersebut kebanyakan adalah mereka yang kalau kita kaitkan dengan dunia usaha, itu adalah mereka yang di kelompok usaha besar, dan menengah serta usaha kecil," ujar Anwar.

Sementara, jenis usaha mikro dan ultra mikro hingga kini belum terjamah oleh bantuan pemerintah, khususnya bantuan modal dari perbankan. Oleh karena itu, Anwar menilai saat ini indeks gini ekonomi Indonesia menurun. Terlebih kata dia, saat Jokowi memimpin Indonesia.

"Sehingga, akibatnya kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat kita tampak semakin terjal dan itu bisa kita lihat dalam indeks gini ekonomi kita berada pada 0,39 (persen). Kalau saya tidak salah, sebelum Pak Jokowi 0,41 (persen) ya, tetapi begitu kepemimpinan negeri ini diambil oleh Pak Jokowi turun menjadi 0,39," ucapnya.

3. Dikritik MUI soal gini ekonomi, Jokowi: emangnya saya gak kepikiran?

Kritik Jokowi, Anwar Abbas MUI: Jangan Dikira Saya MemusuhiPresiden Jokowi di acara Kongres Ekonomi Umat II MUI Tahun 2021 pada Jumat (10/12/2021). (youtube.com/Official TVMUI)

Dalam acara itu, Jokowi yang diberi waktu untuk menyampaikan sambutan enggan menggunakan teks yang sudah disiapkan. Dia memilih menjawab kritik langsung Anwar Abbas.

"Tadi saya disiapkan bahan seperti ini banyaknya. Tapi setelah saya mendengar tadi Doktor Buya Anwar Abbas menyampaikan itu, saya gak jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh Doktor Buya Anwar Abbas, akan lebih baik menurut saya di dalam forum yang sangat baik ini," ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan di kanal YouTube Offisial TV MUI, Jumat (10/12/2021).

Terkait penggunaan lahan yang tidak seharusnya, Jokowi berdalih itu bukan kebijakan yang diterbitkan di masa pemerintahannya. Dia kemudian menjelaskan apa yang telah dikerjakan terkait penggunaan lahan untuk masyarakat.

"Kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria, yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta yang ingin kita bagi, dan saat ini kita sudah memiliki bank tanah, akan kita lihat HGU dan HGB yang ditelantarkan, semuanya mungkin insyaallah bulan ini sudah saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai, untuk saya cabut satu-persatu yang ditelantarkan," katanya.

Jokowi kemudian menjawab kritikan soal indeks gini ekonomi Indonesia yang menurun saat pemerintahannya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku memikirkan hal tersebut.

"Ya saya juga dipikir saya gak kepikiran gini rasio, waktu saya masuk 0,41 lebih. kepikiran Bapak-Ibu sekalian, gap seperti itu kepikiran, jangan dipikir saya gak kepikir, kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah itu saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang tidak susah, memang," katanya.

Setelah itu, Jokowi menjelaskan program pemerintah untuk membantu usaha kecil, mikro, dan ultra mikro. Dia juga berkeinginan untuk mengajak sejumlah anggota MUI untuk melihat programnya.

"Nanti bulan Januari, Februari kalau boleh saya ajak dari MUI dipimpin oleh Buya Anwar Abbas, gak apa-apa, entah 5 orang, 10 orang akan kita ajak apa yang sudah kita bangun, Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), PNM (Permodalan Nasional Madani). Itu 2015 kita hanya bisa mengumpulkan 500 ribu usaha mikro, usaha ultra mikro yang pinjamannya Rp3-5 juta," katanya.

"Sekarang nasabahnya sudah mencapai 9,8 juta. Grameen Bank, totalnya itu hanya 6,5 juta, dia mendapatkan nobel, ini kita sudah mendapatkan 9,8 (nasabah), tidak mendapatkan nobel, akan kita tunjukkan PNM, Mekaar ini bekerja," ucapnya lagi.

Baca Juga: Deretan Kritik yang Dijawab Jokowi, dari Lip Service hingga Mural

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya