Lagi Disorot, Ini Program Jokowi, Ahok dan Anies Saat Memimpin Jakarta

Apa saja program yang dibuat Anies, Jokowi-Ahok?

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengklaim Joko "Jokowi" Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat lebih berhasil memimpin Jakarta dibanding Anies Baswedan.

Ketika nama yang disebutkan Hasto merupakan kader PDI Perjuangan. Klaim keberhasilan itu Hasto sampaikan saat ditanya perihal siapa sosok yang pantas menjadi pengganti Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta selanjutnya.

“Sebab praktis kemajuan dalam beberapa tahun terakhir masih jauh di bawah kemajuan ketika DKI dipimpin oleh Pak Jokowi, Pak Ahok dan Pak Djarot,” ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).

Lantas, seperti apa program kerja Jokowi, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan saat memimpin Ibu Kota DKI Jakarta? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Sekjen PDIP: Kemajuan DKI Jauh di Bawah saat Dipimpin Jokowi dan Ahok

1. Melihat program Anies Baswedan

Lagi Disorot, Ini Program Jokowi, Ahok dan Anies Saat Memimpin JakartaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, pasangan Anies-Sandiaga Uno memiliki 23 janji kampanye.

Janji-janji itu mulai dari merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) menjadi KJP plus; merevisi dan memperluas manfaat kartu Jakarta Sehat (KJS) menjadi KJS plus; membuka 200 ribu lapangan kerja baru; mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan. Kemudian Mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok; menghentikan reklamasi teluk Jakarta; membangun pemerintahan yang bersih dan pemanfaatan teknologi (Smart City); mengembangkan kinerja dan tata kelola pemerintahan.

Selain itu, ada program meningkatkan realisasi program (daya serap anggaran); memilih perempuan Jakarta dengan mendukung inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif; memberdayakan perempuan Jakarta; melindungi perempuan dan anak Jakarta dari praktik pelecehan, kekerasan dan diskriminasi serta praktik perdagangan manusia; membangun sistem transportasi umum terintegrasi. Kemudian ada prrogram mengatasi kesenjangan Ibu Kota dengan menjadikan Kepulauan Seribu sebagai Kepulauan Pembangunan Mandiri; mengaktifkan kembali komunitas-komunitas di Jakarta.

Program selanjutnya ada membangun dan merevitalisasi pusat-pusat pengembangan kebudayaan; menyelenggarakan festival olahraga dan kesenian Jakarta sepanjang tahun; menjadikan Jakarta sebagai kota hujan dan aman yang ramah, sejuk bagi anak, perempuan, pejalan kaki, pengguna jalan; memperluas cakupan dan memperbaiki kualitas kualitas layanan air bersih; merevitalisasi layanan dokter komunitas; memperdayakan para pengembang kelas menengah untuk merealisasikan pembangunan kampung susun, kampung. Membangun pusat pariwisata dan pusat kegiatan warga; meningkatkan bantuan sosial untuk rumah ibadah, lembaga pendidikan keagamaan, lembaga sosial, sekolah minggu dan majelis taklim. Program yang paling mencolok yakni rumah DP Rp0.

Dilansir ANTARA, setelah dilantik, Anies membuat Surat Keputusan Gubernur untuk mencabut izin 13 pulau reklamasi. Surat tersebut diterbitkan pada 26 September 2018.

Pada 2018 juga, Anies meluncurkan program DP Rp0. Mantan rektor Universitas Paramadina itu juga mengeluarkan regulasi skema program tersebut. Skema itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2018 tentang fasilitas pembiayaan perolehan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Meski demikian, program DP Rp0 ini masih belum berjalan optimal. Tak hanya itu, Anies juga membangun Jakarta Internastional Stadium (JIS). Stadion yang hingga ini masih dalam tahap pembangunan.

Program Anies terkait kartu seperti KJP Plus hingga kini terus berjalan. Program ini juga mirip dengan Kartu Jakarta Pintar yang digagas Jokowi-Ahok.

Untuk kenyamanan pejalan kaki, Anies merevitalisasi trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sejumlah titik. Sejumlah JPO juga dilengkapi lift untuk membantu disabilitas, orang tua dan ibu hamil.

Kemudian, Anies meluncurkan program JakLinko yang berfungsi untuk mengintegrasikan antarmoda di Jakarta. Prrogram ini dapat mengintergasikan angkot, TransJakarta, LRT, hingga MRT.

Baca Juga: Anggota DPRD Kritik Banjir Jakarta: Anies Jangan Sibuk Program Gimmick

2. Program Jokowi-Ahok semasa jadi DKI 1 dan 2

Lagi Disorot, Ini Program Jokowi, Ahok dan Anies Saat Memimpin Jakarta(Jokowi dan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama) Instagram.com/basukibtp

Jokowi-Ahok memimpin Jakarta pada 2012. Namun, Jokowi hanya memimpin Ibu Kota selama 2 tahun karena terpilih sebagai Presiden RI pada 2014.

Ada sejumlah program Jokowi-Ahok yang dianggap berhasil selama 2 tahun. Program itu seperti pengembangan sistem transportasi massal dengan menambah koridor dan armada TransJakarta; pengendalian banjir dengan pengembangan situ, waduk dan normalisasi; perumahan rakyat dan penataan kampung dengan membangun rumah susun serta penataan kampung di lingkungan kumuh; penataan PKL dengan menyediakan ruang di kawasan Tanah Abang.

Selain itu, ada program pengendalian pendidikan dengan penerapan wajib belajar dan penerapan KJP, serta pengembangan kesehatan lewat Kartu Jakarta Sehat.

Tak hanya itu, masyarakat menilai saat Jokowi-Ahok memimpin Ibu Kota juga mampu memperbaiki birokrasi di pemerintahan. Khususnya di wilayah kelurahan hingga kecamatan. Pembangunan MRT tahap I juga diteken Jokowi pada 2012 silam.

Selepas Jokowi menjadi Presiden RI, Ahok naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ahok setiap pagi mengizinkan warganya untuk datang ke Balai Kota.

Tujuannya untuk menyampaikan aduan apabila ada keluhan birokrasi di lingkungan masing-masing. Syaratnya, cukup membawa bukti.

3. Pengamat politik nilai penilaian Hasto soal kinerja Anies bersifat emosional

Lagi Disorot, Ini Program Jokowi, Ahok dan Anies Saat Memimpin JakartaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara itu, Pengamat Politik, Hendri Satro menilai pernyataan Hasto soal Jokowi-Ahok lebih baik dari Anies merupakan hal biasa. Sebab, keduanya merupakan kader PDI Perjuangan.

"Ini pernyataan yang biasa saja sebetulnya, ya kan aneh kalau Hasto bilang Anies lebih baik dari Jokowi dan Ahok, secara Jokowi dan Ahok itu kan kader PDI Perjuangan. Jadi, penilaian Hasto sih menurut saya lebih ke penilaian emosional ya, bukan ke rasional, lebih ke kedekatan Hasto ke dua kader PDI Perjuangan, kan memang harus dibelain," kata Hendri, Minggu (9/1/2022).

Baca Juga: Anies Lebih Mudah Kampanye ke Luar Daerah Usai Tak Lagi Jabat DKI 1

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya