Limbah Batu Bara di Kaltara Jebol, Politikus PDIP Minta Serius Tangani

Tanggul jebol pada Minggu, 14 Agustus 2022

Jakarta, IDN Times - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, menyoroti adanya tanggul batu bara di Kalimantan Utara (Kaltara) yang jebol. Dia mengatakan, tanggul tersebut milik PT KPUC di Kabupaten Malinau, dan diduga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Deddy mengatakan, Kaltara merupakan daerah pemilihannya. Sehingga dia menyayangkan jebolnya tanggul yang terjadi pada Minggu (14/8/2022).

"Kalau jebolnya tanggul ini disebut sebagai bencana, maka tak masuk akal. Sebab, bencana tidak mungkin terjadi setiap tahun. Maka ini namanya lalai atau tidak peduli terhadap potensi dampak yang ditimbulkannya,” ujar Deddy dalam keterangannya, Senin (14/8/2022).

Baca Juga: Pemprov Kaltim Berharap agar Berwenang Lagi dalam Tambang Batu Bara

1. Pemerintah harus pertimbangkan untuk mencabut izin perusahaan

Limbah Batu Bara di Kaltara Jebol, Politikus PDIP Minta Serius TanganiIlustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Deddy mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan mencabut izin perusahaan yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebab, kata dia, hal itu sudah merugikan masyarakat.

"Pemerintah harus mempertimbangkan pembekuan dan pencabutan izin perusahaan ini, tidak bisa ditolerir lagi,” kata dia.

Deddy berujar, jebolnya tanggul tersebut bukan kali pertama. Pada 2021, tanggul limbah batu bara juga pernah jebol.

Akibatnya, ribuan ikan di sungai mati, PDAM tidak berfungsi dan petambak di hilir gagal panen.

Baca Juga: Pembiayaan Batu Bara Disetop, Asia Tenggara Siapkan Transisi Energi 

2. Perusahaan diharapkan memberi laporan bulanan ke pemerintah

Limbah Batu Bara di Kaltara Jebol, Politikus PDIP Minta Serius Tanganiilustrasi batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Lebih lanjut Deddy berharap, perusahaan memberikan laporan bulanan ke pemerintah terkait pengolahan limbah. Hal itu dilakukan agar perusahaan serius dalam mengelola limbah batu bara.

"Jadi memang tidak ada keseriusan perusahaan untuk membenahi manajemen pengelolaan limbah hingga hari ini. Bahkan menurut informasi warga, perusahaan tersebut membuang limbah setiap malam dan ketika hujan turun. Saya melihat kejadian ini sudah sampai pada tahap kejahatan korporasi,” kata dia.

3. Pemerintah juga diminta untuk melakukan pengawasan dengan benar

Limbah Batu Bara di Kaltara Jebol, Politikus PDIP Minta Serius Tanganiilustrasi batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Selain itu, Deddy meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan polisi untuk melakukan pengawasan dengan benar.

"Saya akan menagih dan mengawasi implementasinya. Saya berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan secara hukum dan sesuai regulasi yang ada,” kata dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya